Gampang grogi memang berkaitan erat dengan sifat pemalu. Kamu merasa kurang nyaman menjadi pusat perhatian dan sering salah tingkah. Meski begitu, mudahnya kamu gugup bukannya gak bisa dikurangi.
Seiring waktu, pengalaman, dan tuntutan pekerjaan kamu dapat tampil lebih tenang dan percaya diri. Walaupun dalam hati tetap ada rasa grogi, orang lain bisa tak mengetahuinya. Secara umum, lima hal ini amat sulit dilakukan oleh kamu yang mudah grogi.
Bagi mereka yang tak mudah gugup, momen ini bahkan terasa menyenangkan. Mereka bisa memberikan sambutan yang hangat dengan pelukan, cium pipi kiri dan kanan, serta terlibat percakapan yang seru dengan teman baru.
Namun untuk kamu yang gampang gugup, mau menyapa duluan juga sudah ragu-ragu. Ketika orang lain berinisiatif menyapamu, kamu ingin mengangguk pun rasanya kaku sekali. Saat kalian bersalaman, telapak tanganmu sedingin es.
Kalau kamu harus presentasi, persiapannya pasti panjang sekali. Dirimu mungkin tidak bisa diganggu berhari-hari saking fokusnya menyiapkan materi dan penampilan. Tiba waktunya presentasi, kamu malah lupa semuanya. Ini ditandai dari seringnya kamu menjeda kalimat dengan, "Eee..."
Catatan bisa membantu presentasimu agar lebih lancar. Namun, sebaiknya kamu tak terlalu banyak membaca karena ini akan membuat audiens bosan dan merasa diabaikan. Alih-alih terlalu banyak persiapan, sepertinya kamu perlu belajar mengeluarkan spontanitasmu. Persiapan yang berlebihan kadang malah bikin kamu tambah grogi.
Perasaan apa pun sepertinya tidak mudah untuk dibagikan oleh kamu yang mudah grogi. Kecuali, dengan sahabat atau saudara yang sangat dekat. Di luar itu, berusaha menceritakannya malah membuatmu merasa konyol. Kamu khawatir orang lain menganggap perasaanmu lucu atau aneh.
Bila dengan teman saja kamu grogi, apalagi di hadapan gebetan. Makin kamu mudah gugup, makin sulit buat dirimu menyatakan cinta. Paling-paling kamu berharap ditembak duluan. Namun, bagaimana bila itu tak pernah terjadi?
Kamu masih cukup percaya diri jalan-jalan sendiri asalkan tempatnya lumayan sepi. Akan tetapi jika suasananya ramai, kamu bakal merasa semua orang memperhatikanmu dari ujung kaki sampai kepala. Mending di rumah saja, kan?
Sebaliknya kalau kamu mesti jalan bersama teman yang kurang akrab, tempat yang ramai terasa lebih menguntungkanmu. Kamu berharap perhatian orang-orang di sana gak fokus ke kamu. Begitu pula perhatian temanmu tak tertuju hanya padamu.
Baik dengan lawan jenis maupun sesama pria atau perempuan, saling menatap bukanlah hal yang nyaman buatmu. Kamu akan memilih untuk mengalihkan pandangan ke mana saja sekalipun orang tersebut menarik dan mengajakmu bicara.
Sebenarnya, kamu sering mencuri pandang pada seseorang. Namun begitu orang itu menyadarinya dan menengok, kamu langsung pura-pura gak melihatnya. Sayang, kesulitan membalas tatapan ini kadang diartikan orang lain sebagai kesombongan. Bukan sekadar rasa malu dan mudah grogi.
Meski kelima hal di atas sulit dilakukan oleh orang yang mudah grogi, kamu bukannya sama sekali tidak bisa. Hanya perlu lebih sering dilatih. Bila kamu berada di antara orang-orang yang sudah akrab denganmu, rasa grogi bahkan dapat hilang sepenuhnya.