5 Hal yang Bikin Komunikasi Makin Buruk, Bahasa Berbelit

Salah paham adalah salah satu hal yang sering mengganggu interaksi sehari-hari, baik dalam urusan pribadi maupun pekerjaan. Sekarang segala sesuatu semakin mudah untuk terhubung, sehingga membuat cara berkomunikasi dengan efektif menjadi hal yang penting. Namun, gak jarang kamu suka merasa terjebak saat pesan yang ingin kamu sampaikan gak sesuai dengan yang dipahami oleh penerima.
Hal ini bisa membuat mereka merasa bingung, muncul konflik, bahkan bisa membuat hubungan menjadi retak. Paham tentang sesuatu yang membuat kamu mudah salah paham bisa membantu membangun komunikasi yang lebih baik. Nah, berikut beberapa faktor yang bikin salah paham itu muncul saat berkomunikasi.
1. Gak bisa bangun komunikasi yang jelas

Salah satu penyebab utama dari adanya salah paham adalah komunikasi yang gak jelas. Saat pesan gak bisa disampaikan dengan cara yang tepat, informasi bisa saja di salah artikan oleh penerima. Misalnya, kamu sering menggunakan istilah yang ambigu, sehingga menyebabkan kebingungan.
Mencegah hal ini terjadi, sangat penting untuk menyampaikan pesan dengan bahasa yang sederhana, namun tujuan nya bisa disampaikan dengan jelas. Selain itu, kamu harus bisa memastikan bahwa semua pihak paham dengan tujuan dari ucapan kamu.
2. Bahasa non verbal yang gak konsisten

Komunikasi non verbal yang menggunakan ekspresi wajah, nada suara, dan bahasa tubuh sebenarnya punya peran penting agar pesan kamu mudah dipahami. Jika antara ucapan dan bahasa non verbal yang ditampilkan berbeda, ini bisa membuat keraguan atau lawan bicara menjadi bingung.
Misalnya, saat kamu mengatakan bahwa kamu sedang bahagia, tetapi dengan ekspresi dan nada yang datar bisa menyebabkan penerima merasa ragu tentang kebenaran dari pernyataan tersebut. Menjaga keserasian antara bahasa verbal dan non verbal bisa membantu untuk mencegah adanya salah paham.
3. Punya asumsi buruk tentang orang lain

Pastinya kamu juga sering membuat asumsi tentang orang lain berdasarkan sebuah pengalaman yang belum tentu menunjukkan kepribadiannya. Asumsi ini bisa membuat pemahaman kamu tentang orang tersebut menjadi berbeda, sehingga kamu bisa saja salah paham dengan ucapan nya.
Misalnya, kamu punya anggapan bahwa seseorang yang berbicara dengan nada tinggi pasti sedang marah, padahal dia hanya bicara dengan bersemangat. Agar terhindar dari hal ini, sangat penting berusaha untuk mendengarkan dengan cara aktif dan pahami asumsi kamu sendiri sebelum mengambil kesimpulan.
4. Terpengaruh oleh emosi

Emosi yang kuat juga bisa mempengaruhi cara kamu berkomunikasi dan dalam memahami isi pesan. Saat kamu merasa marah, cemas bahkan terlalu bahagia, persepsi terhadap kata-kata orang lain bisa saja kamu abaikan.
Misalnya, saat kamu sedang menghadapi masalah, perasaan marah bisa menyebabkan kamu lebih fokus untuk membela diri daripada mendengarkan argumen pihak lain. Mengelola emosi dan berusaha tetap tenang saat berkomunikasi bisa membantu untuk mengurangi risiko salah paham.
5. Punya waktu yang terbatas atau sibuk

Mencoba beradaptasi dengan kondisi sekarang yang serba cepat, membuat kamu juga terburu-buru saat berkomunikasi. Keterbatasan waktu secara gak langsung bisa mendorong kamu untuk menyampaikan pesan dengan cepat tanpa melihat isi pesan yang mungkin masih ada yang penting.
Hal ini bisa membuat lawan bicara gak sepenuhnya memahami isi pesan yang kamu sampaikan. Maka, untuk mencegah hal ini, luangkan waktu untuk berdiskusi dan mendengarkan lawan bicara dengan cara yang lebih dalam sehingga semua pihak bisa merasakan komunikasi yang lebih bermakna dan efektif.
Salah paham bisa saja merusak hubungan dan menghambat komunikasi agar berjalan lancar. Bisa membangun komunikasi yang jelas kamu bisa membangun komunikasi yang lebih baik dan mengurangi risiko salah paham.