Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal yang Bisa Kamu Lakukan saat Karya Gak Diapresiasi Orang Terdekat

ilustrasi perempuan sabar menerima keadaan (unsplash.com/Fernando Brasil)
ilustrasi perempuan sabar menerima keadaan (unsplash.com/Fernando Brasil)

Berkarya membutuhkan daya besar agar kamu mampu menciptakan sesuatu. Dukungan dari orang-orang terdekat akan sangat berarti dalam proses penciptaan karya. Salah satu bentuk dukungan yang amat berharga ialah apresiasi mereka atas karyamu, seperti dengan memuji atau membelinya.

Namun, bagaimana bila orang terdekat justru tidak antusias dengan apa yang kamu ciptakan? Perlukah kamu memutuskan untuk berhenti saja dalam berkarya? Sayang sekali bila kamu berhenti berkarya karena dirimu punya minat serta kemampuan di bidang itu. Bangun lagi kepercayaan dirimu yang hancur biar kamu dapat kembali berkarya. Jangan lupakan kelima hal ini dan berkaryalah dengan lebih baik lagi.

1. Orang terdekat belum tentu menjadi penikmat karyamu

ilustrasi berkarya (pexels.com/Daniel Ponomarev)
ilustrasi berkarya (pexels.com/Daniel Ponomarev)

Perihal siapa yang akan menjadi penikmat karyamu memang tidak berkaitan dengan kedekatan hubungan. Karya-karyamu dapat saja amat digemari oleh banyak orang yang bahkan tidak dirimu kenal. Namun, semua itu justru gak populer di mata orang-orang terdekatmu.

Jangan terlalu memasukkan hal ini ke hati. Selera setiap orang tidak bisa dipaksakan. Intinya, karyamu masih punya peminat sehingga ini cukup sebagai alasan buat dirimu terus berkarya.

Kamu tidak perlu merasa tak disayangi oleh sahabat, pasangan, atau keluarga sendiri. Bahkan jika ada satu atau dua orang terdekat yang mencela dan mentertawakan karyamu, gak usah diambil pusing. Kadang orang yang mencela baru melihat, membaca, atau mendengar karyamu sekilas.

2. Ingat orang-orang yang menyukai karya-karyamu

ilustrasi berkarya (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi berkarya (pexels.com/RDNE Stock project)

Walaupun kamu ingin sekali orang-orang terdekat mengapresiasi karyamu, jangan lupakan orang lain yang dengan sendirinya sudah menyukai ciptaanmu. Apresiasi dari siapa pun sesungguhnya sama berharganya. Jangan dirimu justru terkesan kurang berterima kasih pada mereka karena terlalu fokus pada kekecewaanmu.

Jadikan apresiasi orang lain terhadap karyamu sebagai hiburan sekaligus penyemangat terus berkarya. Mungkin orang-orang terdekatmu perlu waktu lebih lama untuk mampu menghargai karyamu. Jika pun ini tak kunjung terjadi, toh penikmat karyamu yang lain tidak lantas pergi.

Berkaryalah untuk mereka dan kebahagiaanmu sendiri. Jangan terbebani dengan memikirkan sahabat atau keluarga yang masih saja cuek. Kalau kamu terus memikirkannya dan merasa kecewa, nanti malah dirimu gak bisa fokus buat kembali berkarya.

3. Terpenting tujuanmu berkarya jelas dan tak goyah

ilustrasi berkarya (pexels.com/german pineda)
ilustrasi berkarya (pexels.com/german pineda)

Sejak awal kamu harus punya tujuan berkarya yang lebih besar ketimbang apresiasi dari orang lain. Semangat berkarya mesti murni ada dalam dirimu. Bukan lantaran kamu selalu membayangkan antusiasme orang lain atas karyamu.

Tujuan terbaik dalam berkarya ialah memenuhi dorongan dalam diri atau passion serta memberikan manfaat buat orang banyak. Sanjungan dari orang lain jangan dijadikan sebagai orientasimu dalam berkarya sebab itu mudah bikin kamu kecewa. Karya yang minim pujian bukan pasti jelek, tetapi kadang hanya karena belum terlalu dikenal.

4. Terus berkarya dan tingkatkan kualitas

ilustrasi berkarya (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi berkarya (pexels.com/RDNE Stock project)

Apresiasi akan datang seiring dengan konsistensimu dalam berkarya. Kalau kamu baru mengeluarkan satu atau dua karya, apresiasi biasanya masih sepi. Beda dengan bila kamu rutin berkarya selama 5 sampai 10 tahun. Kamu dan karya-karyamu sudah makin dikenal orang. Dari segi kualitas juga pasti telah kian baik. Apresiasi bakal datang dengan sendirinya di waktu yang tepat.

Oleh sebab itu, jangan kendur hanya lantaran orang-orang terdekat tak segera mengapresiasi karyamu. Buktikan kesungguhanmu dengan terus belajar serta berkarya lebih baik lagi. Bila kamu berhenti berkarya, dirimu justru tak akan pernah mendapatkan penghargaan yang diimpikan dari siapa pun.

5. Rayakan sendiri setiap keberhasilanmu

ilustrasi berkarya (pexels.com/Ofspace LLC)
ilustrasi berkarya (pexels.com/Ofspace LLC)

Kurangnya apresiasi dari orang terdekat memang memengaruhi semangat dalam berkarya. Untuk mencegah semangatmu kian turun sampai dirimu gak mampu lagi berkarya, belajarlah untuk lebih mengapresiasi hasil kerjamu. Setiap keberhasilan yang diraih wajib dirayakan sekalipun cuma oleh dirimu.

Jangan menunggu prestasi yang besar karena mungkin ini perlu waktu lama. Kemajuan-kemajuan kecil yang berhasil kamu lakukan juga patut diapresiasi. Misalnya, kamu berhasil menyelesaikan karya baru.

Entah karya itu nantinya bakal dikagumi oleh orang lain atau tidak, terpenting dirimu sudah terlebih dahulu merayakannya. Bukankah berhasil menyelesaikan sebuah karya saja tak semudah membalik telapak tangan? Ada tantangan yang kudu ditakhlukkan seperti rasa malas dan tidak percaya diri.

Adanya apresiasi dari orang terdekat tentu memotivasi dirimu dalam berkarya. Namun, jangan lupa bahwa motivasi terbaik adalah yang berasal dari dalam diri. Jangan jadikan minimnya apresiasi dari lingkungan sekitar sebagai alasan untukmu berhenti berkarya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us