5 Kekurangan Rumah Shabby Chic, Cantik tapi Butuh Effort!

Dekorasi shabby chic sering kali menggunakan lapisan kain, aksesori, dan detail ukiran. Jika terlalu banyak, ruangan bisa cepat terlihat penuh dan berantakan. Kesan manis pun berubah jadi sesak dan melelahkan dipandang.
Untuk mengatasinya, kamu perlu selektif memilih dekorasi. Pilih beberapa elemen dominan lalu kombinasikan dengan aksesoris sederhana. Dengan penataan tepat, shabby chic bisa tetap anggun tanpa terasa berlebihan.
1. Perawatan rumit

Rumah shabby chic didominasi warna putih dan pastel yang mudah kotor. Furnitur, kain, hingga dekorasi kecil harus sering dibersihkan agar tetap terlihat cantik. Hal ini tentu membutuhkan effort lebih dalam perawatan harian.
Selain itu, material vintage biasanya lebih rentan rusak jika tidak dirawat. Kayu tua bisa cepat kusam, dan kain berwarna terang mudah terkena noda. Tanpa perhatian ekstra, rumah shabby chic bisa cepat kehilangan pesonanya.
2. Rawan terlihat berantakan

Dekorasi shabby chic sering kali menggunakan lapisan kain, aksesori, dan detail ukiran. Jika terlalu banyak, ruangan bisa cepat terlihat penuh dan berantakan. Kesan manis pun berubah jadi sesak dan melelahkan dipandang.
Untuk mengatasinya, kamu perlu selektif memilih dekorasi. Pilih beberapa elemen dominan lalu kombinasikan dengan aksesoris sederhana. Dengan penataan tepat, shabby chic bisa tetap anggun tanpa terasa berlebihan.
3. Biaya dekorasi tinggi

Barang-barang vintage, furnitur ukiran, dan detail shabby chic biasanya tidak murah. Apalagi jika kamu memilih produk custom untuk menjaga orisinalitas. Biaya dekorasi bisa jauh lebih tinggi dibanding gaya minimalis atau modern.
Sebagai alternatif, kamu bisa memadukan barang lama yang direstorasi dengan dekorasi baru. Cara ini lebih hemat sekaligus memberi sentuhan personal. Namun tetap, gaya shabby chic cenderung memerlukan anggaran besar.
4. Kurang fleksibel dengan gaya lain

Shabby chic memiliki ciri khas yang sangat kuat. Akibatnya, gaya ini sulit dipadukan dengan interior modern atau minimalis. Perbedaan konsep sering membuat ruangan terasa tidak seimbang.
Jika ingin mencoba memadukan, pilih elemen transisi yang netral. Misalnya, gunakan furnitur shabby chic di satu ruang lalu gaya modern di ruang lainnya. Dengan begitu, rumah tetap serasi tanpa benturan gaya yang mencolok.
5. Cepat terasa kuno

Jika tidak pintar menata, shabby chic bisa memberi kesan tua dan ketinggalan zaman. Warna pastel dan furnitur klasik yang berlebihan membuat ruangan tampak jadul. Hal ini bisa mengurangi kenyamanan dan daya tarik visual rumah.
Untuk menghindarinya, tambahkan aksen segar seperti tanaman hijau atau pencahayaan modern. Perpaduan ini akan membuat shabby chic tetap anggun tanpa terlihat usang. Dengan sentuhan kreatif, rumahmu bisa tampil lebih seimbang.
Rumah bergaya shabby chic memang cantik, tapi membutuhkan perhatian ekstra agar tetap nyaman. Dengan memahami kekurangannya, kamu bisa menata rumah lebih bijak tanpa kehilangan pesona shabby chic yang manis.