Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kerugian Mengintai di Balik Self-Criticism, Menghambat Potensi Diri

ilustrasi menutup muka (pexels.com/Daniel Reche)
ilustrasi menutup muka (pexels.com/Daniel Reche)

Di era sekarang ini, self criticism menjadi tantangan tersendiri bagi kalangan milenial dan gen z. Tentu kamu sudah tidak asing lagi dengan beberapa kalimat yang terkesan merendahkan seperti "bodoh sekali aku" atau "aku memang tidak bisa melakukan apapun".

Sering melakukan self criticism atau mengkritik diri sendiri, tentu saja ini memiliki banyak kerugian yang mengintai. Lantas, kerugian apa sajakah yang akan terjadi ketika kamu sering melakukan self criticism? Berikut penjelasannya di bawah ini, simak baik-baik, ya!

1. Melemahkan kepercayaan diri

ilustrasi menutup muka (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi menutup muka (pexels.com/Mikhail Nilov)

Kepercayaan diri memegang peranan penting dalam hidup. Menjadi sosok yang memiliki tingkat kepercayaan diri tinggi, kamu tumbuh menjadi sosok yang penuh semangat dan selalu melakukan yang terbaik dalam segala situasi.

Tapi yang jadi pertanyaan, bagaimana jadinya jika kamu justru melakukan self criticism? Perlu diketahui, salah satu kerugian mengintai di balik self criticism yaitu melemahkan kepercayaan diri. Mengkritik diri secara berlebihan membuat rasa percaya dirimu akan memudar. 

2. Menghambat potensi diri

ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Yan Krukov)
ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Yan Krukov)

Potensi diri sudah seharusnya dikembangkan secara maksimal. Jika kita membahas tentang potensi diri, yang perlu digaris bawahi adalah setiap orang pasti punya sisi kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Lantas, apa kaitannya dengan self criticism? Perlu diketahui, salah satu kerugian mengintai ketika kamu masih sering melakukan self criticism yaitu bisa menghambat potensi diri. Perasaan gagal dan tidak mampu membuatmu terkurung dalam keraguan.

3. Banyak kesempatan terlewat

ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/ANTONI SHKRABA)
ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/ANTONI SHKRABA)

Sejatinya, kesempatan dalam hidup seringkali muncul. Hanya saja semua itu kembali lagi pada kita. Apakah kita bisa menjadi sosok cerdik yang mampu menangkap kesempatan tersebut atau justru melewatkannya begitu saja.

Menjadi sosok yang masih sering mengkritik diri sendiri secara berlebihan, salah satu kerugian yang akan mengintai yaitu banyaknya kesempatan terlewat. Perasaan gagal dan meremehkan diri sendiri membuatmu ragu ketika hendak mengambil sebuah kesempatan.

4. Larut dalam keterpurukan

ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Pixabay)

Pernahkah kamu merasa terpuruk? Kamu diliputi oleh perasaan sedih dan tidak ada semangat dalam menjalani hidup. Rasanya mau bangkit sungguh berat. Bahkan keterpurukan membuat hidupmu kacau tak beraturan.

Salah satu kerugian ketika kamu melakukan self criticism secara berlebihan yaitu adanya kemungkinan larut dalam keterpurukan. Kamu merasa sedih dan cemas sepanjang waktu karena merasa jadi sosok yang penuh kekurangan dan tidak memiliki kemampuan apapun.

5. Tumbuh jadi orang penakut

ilustrasi menolak karena takut (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi menolak karena takut (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Salah satu kunci untuk meraih keberhasilan yaitu kamu harus tumbuh menjadi sosok yang pemberani. Tapi sayangnya masih cukup banyak orang yang tidak menyadari akan hal tersebut.

Tanpa disadari, ini menjadi salah satu hal yang mengintai ketika kamu melakukan self criticism. Perasaan merasa lemah, gagal, dan tidak mampu membentukmu menjadi sosok penakut yang tidak berani mengambil langkah apapun.

Self criticism menjadi sikap buruk yang bisa membawa sejumlah dampak negatif. Setelah mengetahui lima kerugian di atas, yakin kamu masih mau melakukan self criticism?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us