5 Kesalahan Pola Pikir yang Membuatmu Semakin Takut Gagal

18 Sep 2021, 15:42 WIB

Ilustrasi merenung. (pexels.com/Polina Zimmerman)

Setiap orang pasti memiliki keinginan atau ambisi untuk mencapai tujuan tertentu. Ada yang ingin mendapat nilai sempurna, promosi jabatan, menjalankan bisnis start-up, dan masih banyak lagi. Apapun itu, kita pasti bekerja keras untuk menggapai mimpi kita tinggi-tinggi.

Namun sayangnya, banyak orang mengalami kegagalan bahkan sebelum memulai perjalanan mimpinya. Umumnya disebabkan oleh rasa takut yang terlalu besar akan kegagalan. Ketakutan serta kekhawatiran berlebihan itulah yang menahan kita untuk melangkah lebih jauh. Berikut lima pola pikir salah yang membuatmu semakin takut akan kegagalan.

1. "Kegagalan itu memalukan"

ilustrasi perempuan (pexels.com/Anna Shvets)

Merasa malu saat kalah itu adalah hal yang lumrah. Kita lebih sering memandang kegagalan sebagai kekecewaan dan bagian dari pengalaman pribadi yang menyakitkan, tanpa mengingat bahwa setiap orang juga pernah mengalami hal serupa.

Seringkali, rasa gengsi yang tinggi menghalangi kita untuk maju dan berkembang. Ketika kamu memiliki pola pikir yang menganggap bahwa kekalahan itu memalukan, kamu pasti akan enggan untuk mengikuti lomba lagi. Atau lebih parah, kamu memilih untuk tidak menekuni hobimu lagi demi menghindari 'kegagalan'. Lantas, bagaimana kamu akan maju bila kamu sendiri enggan untuk melangkahkan kaki?

2. "Kegagalan itu sia-sia dan tidak menguntungkan"

ilustrasi wanita (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Manusia memiliki kecenderungan untuk fokus pada aspek negatif dari setiap persitiwa. Layaknya kegagalan, walau sering membuat orang merasa sedih dan kecewa, ia tidak sepenuhnya buruk dalam kehidupan.

Malah kalau tidak ada kegagalan, kamu tidak akan belajar. Kamu juga tidak akan merasa penting untuk mengembangkan dan terus memperbaiki diri. Justru dari kegagalan itulah, kamu memiliki kesempatan emas untuk tumbuh dan mencari ilmu.

3. "Untuk apa mencoba kalau tahu pasti akan gagal?"

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/SHVETS production)

Kesalahan pola pikir selanjutnya sering dimiliki orang generasi muda. Banyak orang menganggap "mencoba" sama dengan buang-buang waktu.

Padahal, kamu tidak tahu bagaimana hasilnya sebelum benar-benar mencoba. Waktu yang dihabiskan untuk belajar, berlatih, dan berusaha tidak akan berakhir sia-sia. Toh, kalau gagal, setidaknya kamu punya pengalaman sebagai bahan bakar untuk lebih baik kedepannya. Mempertahankan pola pikir seperti ini hanya akan menghambat kamu untuk berkembang.

4. "Pendapat dan reaksi orang sangat penting"

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/cottonbro)

Hal pertama yang kamu pikirkan saat hendak mengikuti lomba pasti adalah reaksi orang. “Kira-kira, apa yang mereka pikirkan kalau tahu aku ikut lomba ini, ya?” Well, tidak salah memiliki pemikiran itu. Terkadang kita memang butuh pertimbangan dan nasihat dari berbagai pihak agar lebih siap bertindak.

Namun lagi-lagi, jangan jadikan penilaian orang lain sebagai satu-satunya acuan untuk melangkah. Kamu tidak hidup untuk memuaskan ekspetasi orang lain. Selama apa yang kamu lakukan baik, benar, dan tidak merugikan, maka tidak usah terlalu ambil pusing kalimat orang. Mereka bisa saja mencerca, merendahkan, bahkan menghinda, tapi jangan jadikan itu halangan untuk mencapai mimpimu.

5. "Bila aku gagal, maka aku adalah kegagalan"

ilustrasi perempuan (pexels.com/Anna Shvets)

Tak dapat dipungkiri, ketika kamu gagal, kamu pasti akan merasa malu dan seketika itu juga kepercayaan dirimu menurun drastis. Padahal, kegagalan tidak mendefinisikan siapa dirimu sebenarnya, tak juga menentukan tingkat keberhargaan dirimu.

Bisa jadi kamu gagal karena memang belum waktumu untuk bersinar. Atau, kamu memang belum siap untuk bersaing di ranah yang lebih luas. Tidak apa-apa untuk sedih dan menangis. Hanya, jangan sampai kamu menggantungkan self worth-mu pada pencapaian apapun. Kamu tetap berharga walau gagal, dan kamu layak untuk bahagia.

Gak disangka-sangka ya, guys. Ternyata pola pikir yang salah dapat menjadi penghambat untuk melangkah maju. Karena itu, yuk perbaiki pola pikir dan fokus pada tujuan serta mimpimu. Percayalah bahwa segala usahamu tak akan berakhir sia-sia. Semangat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.