Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kiat Tingkatkan Rasa Empati pada Diri Sendiri, Bangun secara Sengaja

ilustrasi wanita di tempat umum (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Cara kamu memperlakukan diri sendiri berpengaruh pada kesehatan fisik dan mentalmu. Salah satunya ialah meningkatkan self-empathy, yakni komitmen untuk berempati dan peduli pada diri sendiri.

Membuat kesalahan, misalnya, atau saat diterpa kegagalan, apa responmu pertama kali? Bila kamu dengan cepat malah menyalahkan atau menuduh dirimu, maka kamu pun akan rentan merasa stres dan tertekan. Karena itu, penting rasa empati terhadap diri sendiri. Ada beberapa tips untukmu meningkatkan self-empathy, simak baik-baik ya!

1.Perlakukan dirimu sebagaimana kamu memperlakukan orang di sekitarmu

ilustrasi sedang mengobrol (pexels.com/George Milton)

Terkadang mudah bagi kita untuk memaklumi kesalahan orang lain. Kita berpikir, “Ah, tiap manusia tidak sempurna”, “mungkin dia sedang lelah”, dan berbagai dalih lain. Tapi, mengapa sulit sekali untuk memaafkan kesalahan dirimu?

Kamu beranggapan bahwa kesalahan diri sendiri paling berat dan paling tidak bisa dimaafkan. Mengapa kamu membebani dirimu dengan begitu banyak tekanan? Padahal, kamu pun manusia dan punya kelemahan, mengapa sulit sekali untuk mengampuni diri sendiri?

2.Belajarlah untuk tegas dalam menetapkan prioritas

ilustrasi mengobrol (pexels.com/SHVETS Production)

Siapa yang di sini sering sekali mengalah untuk orang lain? Bukan hal buruk sebenarnya, tapi kamu pun harus paham cara menempatkan prioritas dengan baik. Ada beberapa hal yang perlu kamu prioritaskan alih-alih terus mendahului orang lain.

Bukannya egois, melainkan belajar untuk bijak dan tegas. Kalau kamu saja tidak bisa menghargai kebutuhanmu, bagaimana mau mengharapkan orang lain untuk menghargaimu?

3.Hindari respon kesalahan dengan menyalahkan dan mengritik diri sendiri

ilustrasi wanita (pexels.com/Darina Belonogova)

Sikap empati dimulai dengan secara sengaja menerima keadaanmu apa adanya. Saat kamu melakukan salah, misalnya, jadikan itu bahan pembelajaran. Jangan malah mengritik dirimu, itu bisa jadi kebiasaan toksik yang membuatmu semakin membenci diri sendiri.

Juga, belajarlah untuk memaafkan dirimu. Tidak semua kesalahan buruk, kok. Justru kesalahan adalah bagian dari proses yang membentuk pribadimu.

4.Kelilingi diri sendiri dengan orang-orang yang positif dan suportif

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Antoni Shkraba)

Kamu bisa belajar untuk menghargai diri sendiri dari orang sekitarmu, lho. Karena relasi adalah tentang saling mempengaruhi dan dipengaruhi. Kalau circle-mu adalah orang-orang yang tahu cara menghargai dan memperlakukan orang lain, kamu pun akan paham value dirimu.

Sebaliknya, bila kamu terus dikelilingi orang toksik, kamu pun perlahan akan percaya bahwa nilai dirimu tidak seberharga itu. Bukannya belajar untuk berempati pada diri sendiri, kamu malah akan semakin menekan dirimu dengan beragam tuntutan tak realistis.

5.Terapkan batas yang tegas pada diri sendiri

ilustrasi wanita (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Percayalah, kamu tidak akan bisa menetapkan batasan yang tegas dengan orang lain kalau kamu belum bisa menetapkan batasan dengan dirimu. Contoh sederhana, tahu menetapkan batas waktu: kapan harus bekerja, kapan harus istirahat, kapan harus makan, kapan harus berhenti.

Hal-hal ini terlihat sederhana, tapi berpengaruh signifikan terhadap keadaan fisik dan mental. Ini pun membuatmu belajar cara menguasai diri. Karena tidak semua hal yang adalah keinginanmu harus dipenuhi.

Empati terhadap diri sendiri ialah bukti bahwa kamu mulai bangun untuk mencintai dan menghargai dirimu. Yuk, mulai belajar tingkatkan kasih pada dirimu. Siapa lagi yang akan menghargai dirimu kalau bukan dirimu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Caroline Graciela Harmanto
EditorCaroline Graciela Harmanto
Follow Us