5 Kondisi Fixed Mindset Memengaruhi Hubunganmu dengan Orang Lain

Fixed mindset adalah cara berpikir yang menganggap bahwa kecerdasan dan kemampuan diri tidak bisa diubah dari lahir hingga mati. Pola pikir ini berkebalikan dengan growth mindset. Orang dengan pola pikir fixed mindset meyakini bahwa bakat adalah suatu hal mutlak, sehingga bakat tidak bisa dikembangkan.
Fixed mindset sangat berpengaruh lho terhadap kehidupan seseorang. Termasuk hubungannya dengan orang lain. Supaya kamu lebih paham bagaimana fixed mindset memengaruhi gaya hidup suatu individu, simak ulasan berikut!
1.Sulit memberikan apresiasi maupun penghargaan

Orang fixed mindset kerap kali sulit untuk memberikan dukungan atau pujian kepada orang lain. Kamu dengan fixed mindset barangkali beranggapan bahwa keberhasilan seseorang bukanlah hal yang layak diapresiasi atau dihargai. Inilah yang membuat kamu pelit untuk memberikan penghargaan pada pencapaian orang lain. Sebaliknya, kamu justru cenderung meremehkan kesuksesan mereka.
Hal menariknya adalah meskipun fixed mindset sulit memuji, orang yang punya pola pikir ini cenderung suka dipuji lho. Mereka tidak menghargai pencapaian orang lain, tetapi mereka selalu bangga dengan bakat alami yang dimiliki sejak lahir.
2.Senang menjatuhkan dan meremehkan orang lain

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, orang dengan pola pikir ini cenderung suka meremehkan orang lain. Kamu fokus pada pembuktian diri sendiri, sehingga kamu senang menjatuhkan orang lain. Kamu berharap dengan cara tersebut, kamu akan terlihat lebih baik dan lebih unggul.
Komentar sinis dan negatif yang sering kamu ucapkan bisa membuat orang lain merasa tersinggung dan enggan untuk dekat denganmu. Kondisi ini lantas membuat kamu punya hubungan buruk dalam lingkungan sosial. Orang-orang mungkin jadi menjauhimu.
3.Kurang empati dan sulit memahami sudut pandang orang lain

Fixed mindset bisa membuat kamu jadi pribadi yang kaku dan sulit berempati. Keyakinan bahwa kemampuan dan kepribadian adalah bawaan lahir dan merupakan suatu hal yang pasti membuat kamu tidak mudah menerima sudut pandang lainnya.
Kamu sulit menerima perbedaan serta pengalaman orang lain. Kamu hanya bisa fokus pada satu sudut pandang yakni perspektif dirimu sendiri. Sikap ini lantas bisa memunculkan kesalahpahaman dan konflik dalam hubungan. Selain itu, kamu juga jadi punya hambatan untuk belajar banyak hal.
4. Sulit belajar dari orang lain

Poin ini berhubungan dengan poin sebelumnya. Keterbatasan cara berpikirmu dalam menerima perspektif baru membuat kamu jadi individu yang sulit belajar. Kamu hanya stagnan pada bakat serta kemampuan saat itu. Tanpa mau mengembangkannya dan berusaha untuk meningkatkannya lebih baik lagi.
Kamu pun enggan meminta saran dari orang lain. Kamu merasa bahwa kamu telah cukup menjadi dirimu yang “apa adanya”. Nasihat dan saran dari orang lain tidaklah penting. Sikap ini tentu saja menghambat pertumbuhan diri dan mental.
5.Rentan konflik dalam hubungan

Kondisi-kondisi di atas bisa membuat hubunganmu dengan orang lain menjadi rentan terhadap konflik. Minimnya dukungan, empati, serta komunikasi yang sehat bisa membuat orang lain menjauhimu. Hubungan kalian lantas menjadi renggang hingga memicu perpecahan.
Kondisi ini membuat kamu tidak memiliki sistem yang bisa menguatkan. Padahal, dukungan dan motivasi eksternal penting untuk membantu kamu bergerak maju dan melewati masa-masa sulit. Kalau kamu terus mempertahankan fixed mindset, bagaimana kamu mau menjalani hidup bermakna?
Fixed mindset tidak hanya berdampak pada pencapaian diri, tetapi juga dapat meracuni hubungan dengan orang lain. Hubungan yang sehat dan saling mendukung tentu akan membuat hidup menjadi lebih bahagia. Yuk, jadi growth mindset!