5 Manfaat Membaca Komentar Netizen, Ladang Inspirasi Bagi Penulis

Media sosial merupakan sarana paling mudah dan bebas ketika seseorang ingin mengungkapkan ide dan gagasannya. Termasuk ketika memberikan komentar di unggahan akun lain, secara tak langsung mereka menumpahkan pemikirannya dengan bebas.

Meski inti komentarnya sama, namun ada banyak alasan-alasan, sebab-akibat, dan cara pandang yang berbeda antara satu netizen dengan netizen lainnya. 

Terutama mengenai berita-berita viral, kebanyakan netizen biasanya akan berkomentar mengikuti komentar lain yang dianggap 'wah'. Tak peduli apakah komentar tersebut bertentangan dengan hati nuraninya, namun mereka akan dengan mudah ikut latah agar bisa tetap disebut pro kepada mayoritas.

Ketika komentar tersebut dibantah komentar lain yang lebih mengena, mereka dengan sigap langsung 'tenggelam' hilang dari peredaran per-media sosial-an.

Di antara jutaan komentar yang berseliwerannya di dunia maya, kamu bisa memilah dan memilih komentar yang bermanfaat. Tugas kamu ketika terlanjur membaca serbuan komentar tersebut adalah dengan mengambil komen yang baik dan skip komentar buruk.

Karena komentar sifatnya umum dan tidak memiliki hak cipta, maka kamu bisa mengakali dan mengubah komentar tersebut menjadi sebuah karya. Bukankah sumber inspirasi bisa kita ambil dari setiap hal yang terjadi dalam kehidupan, termasuk dari komentar netizen?

Jika dibaca dengan seksama, tidak semua komentar netizen itu receh, nyinyir, tak penting dan asal-asalan, lho. Jika teliti, kamu bisa membaca beberapa komentarnya yang berbobot dengan pemahaman-pemahaman hidup yang mendalam.

Meski komentarnya kontra dengan isi unggahan, namun tidak bernafsu menyerang karena ia sadar bahwa menghormati pendapat orang lain bisa mendatangkan kebaikan bagi diri sendiri. 

Nah, ini nih yang biasanya dilupakan banyak pengguna media sosial di dunia maya. Ketika ia melihat banyak unggahan atas berita viral, setiap pengguna medsos biasanya akan 'tergelitik' menyuarakan pemikirannya melalui beragam komentar.

Jika ia tergoda, maka pada detik pertama ia mengetik komentar bernada sinis, maka saat itu ia sudah bisa disebut sebagai netizen. Di era media sosial seperti sekarang ini, banyak orang tak menyadari bahwa setiap orang yang berkecimpung di medsos merupakan bagian dari netizen itu sendiri.

Tak ada salahnya sih menjadi netizen selama komentar-komentar yang kita tulis di setiap unggahan sifatnya tidak menyerang membabi buta. Jadilah netizen yang bijak dan tak merasa paling benar sendiri seolah ia adalah satu-satunya orang paling cerdas di dunia!