Momentum Lebaran harusnya menjadi ajang mempererat persaudaraan. Contohnya saling berbagi kebahagiaan, tertawa bersama, juga semakin solidaritas. Tapi apakah momentum lebaran selalu berjalan demikian?
Sayangnya tidak! Banyak dari kalian pasti merasakan permusuhan pasca Lebaran. Tentu saja ini menyalahi makna Lebaran itu sendiri. Lantas, apakah pemicu permusuhan ketika Lebaran tersebut, ya? Simak selengkapnya dan kamu wajib menghindari!
Kita tidak bisa bertemu dengan orang setiap waktu, entah karena kesibukan atau urusan yang lain. Nah, Lebaran adalah salah satu momen agar kita kembali berkumpul setelah lama tidak berjumpa.
Tapi tidak jarang Lebaran justru memicu konflik. Salah satunya langsung mengomentari perubahan fisik seseorang. Seperti mengatakan lebih kurus atau lebih gendut. Ucapan sepele seperti ini bisa membuat seseorang merasa dipermalukan.
Lebaran harusnya menjadi momentum mempererat persaudaraan. Apalagi untuk kamu yang jarang bertemu. Tapi kadang beberapa hal merusak suasana Lebaran jadi kacau.
Salah satunya perilaku kepo dengan urusan pribadi. Seperti ingin tahu latar belakang pekerjaan dan gaji seseorang. Atau penasaran dengan urusan privasi yang lain. Sikap demikian membuat seseorang tidak nyaman.
Setiap orang memiliki porsi kehidupan masing-masing yang tidak dapat disamakan. Tapi ada saja yang kurang bijak dalam memaknainya. Contohnya dengan membandingkan kehidupan satu orang dengan yang lain.
Sikap demikian mudah sekali dijumpai saat Lebaran. Padahal ini sebab utama perselisihan. Tidak ada satu orang pun yang ingin kehidupannya dibandingkan. Setiap orang memiliki standar pencapaian masing-masing.
Momentum Lebaran sebentar lagi. Kamu pasti rindu berkumpul bareng keluarga besar. Tapi sayangnya, Lebaran tidak selalu berjalan mulus seperti yang diharapkan. Kadang malah terjadi pertengkaran.
Salah satunya karena bergosip. Kamu membahas kekurangan atau keburukan seseorang. Padahal perkataan tersebut bisa saja bocor ke telinga orang yang sedang kamu bicarakan. Kemudian timbul rasa sakit hati atas perkataanmu.
Siapa, sih yang tidak ingin sukses? Kondisi keuangan terbilang stabil. Karir dan pekerjaan terbilang menjanjikan. Tapi sayang, tidak semua orang dikaruniai keberuntungan tersebut.
Inilah yang sering jadi penyebab perpecahan saat Lebaran. Merasa berbeda dari segi status sosial, seseorang mengucilkan salah satu pihak. Lebaran yang harusnya jadi ajang penuh kebersamaan justru menimbulkan jurang pemisah.
Momentum Lebaran harusnya terbebas dari perselisihan. Oleh karenanya, kamu harus bisa bersikap bijaksana saat menyambut momen tersebut. Jangan sampai setiap ucapan atau perbuatan menorehkan luka di hati seseorang.