Netflix kembali menayangkan series original terbaru bersifat healing berjudul Move to Heaven. Drama yang tayang pada 14 Mei 2021 ini berjumlah 10 episode.
Dibintangi oleh Lee Je Hoon, Tang Jun Sang, Hong Seung Hee, Ji Jin Hee, dan pendukung serta kameo lain, drama ini sukses membuat penonton banjir air mata.
Move to Heaven ternyata mampu menyampaikan pesan yang mendalam bagi penonton. Berikut 5 pesan moral yang sangat relate dengan kehidupan nyata di drama Move to Heaven.
Han Jeong U (Ji Jin Hee) dan anaknya, Han Geu Ru (Tang Jun Sang) mendirikan sebuah perusahaan jasa trauma cleaner bernama Move to Heaven. Mereka bertugas untuk membersihkan dan mengantarkan barang-barang orang yang sudah meninggal kepada pihak keluarga.
Profesi ini dianggap rendahan oleh sebagian besar orang, termasuk para klien. Perlakuan kasar bersifat ringan menjadi konsumsi mereka, seperti mobil yang dikendarai oleh mereka harus diparkir secara tersembunyi.
Gak hanya itu, mereka pun didesak untuk melakukannya secepat mungkin karena berimbas pada turunnya harga apartemen atau rumah. Padahal pekerjaan mereka sangat mulia dan tidak semua orang bisa melakukannya.
Mereka berhadapan dengan bau yang tidak sedap dan barang berserakan. Belum lagi ada belatung jika jenazah ditemukan sampai berminggu-minggu.
Untuk kerumitannya, mereka bekerja layaknya detektif. Mereka memilih barang penting beserta pesan dari jenazah untuk disampaikan kepada keluarga.
Karakter dalam drama ini yang paling menonjol adalah Han Geu Ru (Tang Jun Sang). Ia mengidap sindrom Asperger, di mana kurangnya kemampuan untuk mengungkapkan emosi.
Han Geu Ru pun mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan. Apalagi saat berada di kamar mandi wahana permainan. Ia dirundung oleh sekelompok remaja. Untung saja, pamannya, Cho Sang Gu (Lee Je Hoon) membantunya.
Di balik kekurangannya, Han Geu Ru ternyata seseorang yang cerdas, bahkan pamannya pun akhirnya mengakui. Han Geu Ru dapat mengingat semua apa yang dilihat dengan cepat. Contohnya saat ia menerima kartu nama dari polwan. Ia menolak karena sudah menghapalnya secara lengkap tanpa kesalahan apapun.
Jika kamu melihat di beberapa episode, korban yang meninggal ditemukan beragam waktu. Mulai dari 3 hari sampai mingguan. Drama ini ternyata mengajak untuk peduli terhadap lingkungan sekitar, agar kepekaan bisa muncul.
Mulai dengan contoh kecil, seperti keluar dari rumah untuk melihat sekeliling. Dengan begitu bisa tahu bagaimana keadaan sekitar.
Sang Gu membenci Kakaknya, Han Jeong U, karena saat ia masih kecil merasa ditinggal. Kebencian yang dipupuk dari kecil membuat telinga Sang Gu tidak mau mendengar penjelasan Kakaknya ketika masih hidup, baik itu di penjara maupun di ring.
Waktu pun tiba saat Sang Gu mengikuti keponakannya setelah dari wahana permainan. Sampailah di stasiun kereta api, tempat ia menunggu Kakaknya untuk dijemput meski tak kunjung datang. Padahal saat itu Geu Ru menjemput Sang Gu, namun tekrena musibah karena tertimpa runtuhan mal.
Kematian tidak bisa diprediksi karena itu adalah kuasa Tuhan. Dalam drama ini tak ada satupun yang siap dengan kematian. Hal ini dikarenakan orang-orang yang sudah meninggal ternyata mempunyai pesan yang belum disampaikan kepada pihak keluarganya.
Untuk yang ditinggal, tentu tidak mudah melepas kepergian orang tersayang. Contohnya Han Geu Ru saat Ayahnya meninggal. Butuh waktu lama untuk sampai ke pemakaman.
Meski dalam keadaan tersebut, Geu Ru selalu menganggap bahwa ayahnya masih berada di sisinya. Kepergian Ayahnya meninggalkan kenangan yang begitu indah. Seseorang yang meninggal akan dikenang tergantung perbuatannya selama di dunia.
Move to Heaven adalah tontonan yang tidak hanya sebagai hiburan, tapi mampu membuat penonton membayangkan apa yang dirasakan oleh setiap karakter. Bagi kamu yang ingin menonton drama ini, terlebih dahulu siapin tisu, ya!