Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Plus Minus Jadi Wanita Karier, Sering Dicibir Kalau Lama Menikah

ilustrasi kerja (pexels.com/Anthony Shkraba)
ilustrasi kerja (pexels.com/Anthony Shkraba)

Sama seperti laki-laki yang bebas berkarier, wanita pun sejatinya juga memiliki hak kebebasan yang sama dalam membangun kariernya. Sehingga tidak ada salahnya bagi seorang wanita untuk fokus mengembangkan karier dan membangun hidupnya. 

Akan tetapi di balik cemerlangnya hidup wanita karier, ternyata ada plus minusnya juga, lho. Yang mana meskipun sisi plus minus ini tergantung dari perspektif masing-masing orang, namun tidak ada salahnya untuk memahami plus minusnya agar lebih siap jika dirimu memilih menjadi wanita karier. 

1. Independen secara finansial dan bisa menata hidup sendiri

ilustrasi bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sisi plusnya kalau jadi wanita karier ialah dirimu mampu hidup independen secara finansial. Tidak bergantung pada orangtua dan dapat memenuhi segala kebutuhan dengan hasil kerja keras sendiri. 

Yang mana pada titik ini kamu akan belajar bagaimana menata hidup dengan baik, sehingga perlahan-lahan menempa kematangan diri. Makanya gak heran kalau kebanyakan wanita karier pasti dewasa dan matang dalam menjalani hidupnya. 

2. Meningkatkan kualitas diri sendiri dengan membangun karier

ilustrasi kerja (pexels.com/Andrea Paicquadio)
ilustrasi kerja (pexels.com/Andrea Paicquadio)

Sisi plus lainnya kalau menjadi wanita karier ialah dapat membangun kualitas diri sendiri dengan menekuni karier. Yang mana semakin sukses dan lancar kariermu maka semakin tinggi pula value dirimu. 

Meskipun tidak semua orang mengukur value diri pada karier, namun hal ini sangat berpengaruh pada diri seorang wanita. Yang mana kamu gak bakal diremehkan oleh pria atau orang-orang di sekitar yang menilai kalau wanita tidak bisa apa-apa. 

3. Dewasa dan matang dalam problem solving

ilustrasi diskusi (pexels.com/Sora Shimazaki)
ilustrasi diskusi (pexels.com/Sora Shimazaki)

Sisi plus lainnya kalau menjadi wanita karier ialah hal itu akan mendewasakanmu terutama dalam menyelesaikan masalah. Yang mana dengan menekuni pekerjaan tentu kamu bertemu dengan berbagai orang dan masalah yang berbeda-beda. 

Semakin banyak pengalamanmu maka semakin dewasa dan bijak pula kemampuan problem solving yang kamu miliki. Dan hal ini tentu baik untuk dirimu sendiri di mana kamu bisa mengatasi dan menangani setiap masalah yang mungkin menimpamu. 

4. Dicibir dan dikritik kalau terlalu fokus pada karier hingga lama menikah

ilustrasi stres (pexels.com/Yan Krukov)
ilustrasi stres (pexels.com/Yan Krukov)

Tapi di balik gemilangnya kehidupan wanita karier yang terlihat, sebenarnya ada sisi minusnya tersendiri. Yaitu tajamnya kritik orang sekitar yang nyinyir dengan kesuksesan yang diraih hingga menyuruh cepat menikah. 

Karena kalau sudah enjoy dengan karier dan menikmati hidup, banyak wanita karier yang memilih lama menikah atau bahkan tidak menikah. Namun karena sebagian orang tua tidak bisa memahami itu dan menganut paham bahwa di usia tertentu seorang wanita harus menikah, itu membuat mereka mencibir dan mengkritik wanita karier yang lama menikah. 

5. Bikin lawan jenis insecure mau mendekati

ilustrasi bicara (pexels.com/iPrice Group)
ilustrasi bicara (pexels.com/iPrice Group)

Sisi minus lainnya menjadi wanita karier ialah bikin lawan jenis gak percaya diri untuk mendekati. Karena wanita yang pintar dan sukses dalam karier itu pesonanya tidak main-main, namun banyak pria merasa insecure karena value-mu yang di atas mereka. 

Di satu sisi hal ini mungkin membuatmu heran karena jarang ada laki-laki mendekatimu, meskipun kamu sendiri sadar kalau dirimu itu cukup menarik. Dan inilah alasannya, makanya gak sedikit wanita karier lama menjomblo disebabkan insecure-nya pria untuk mendekati. 

Itulah tadi lima plus minusnya menjadi wanita karier. Yang mana meskipun tampak gemilang dengan karier yang cemerlang, tapi juga panen cibiran kalau terlalu fokus pada karier dan lama menikah. Sehingga harus siap mental dan kedewasaan untuk menghadapinya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
afifah hanim
Editorafifah hanim
Follow Us