Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Risiko jika Kamu Membawa Pekerjaan saat Liburan, Jadi Berantakan!

ilustrasi bekerja (unsplash.com/Corinne Kutz)
ilustrasi bekerja (unsplash.com/Corinne Kutz)

Pekerjaan yang dimiliki oleh setiap orang memang biasanya berbeda-beda, karena berkaitan dengan beban kerja dan tugas-tugas yang harus diselesaikan. Sering kali banyak orang yang kesulitan untuk mengerjakan tanggung jawab tersebut dengan tepat waktu, sehingga cenderung membawa pekerjaannya bahkan pada saat berlibur sekali pun.

Pilihan yang tepat membawa pekerjaan pada saat liburan memang kerap dianggap sebagai cara untuk tetap produktif. Padahal ternyata bisa berdampak negatif pada kesehatan mental, fisik, dan juga kualitas dari liburan itu sendiri. Kamu harus tahu, bahwa beberapa risiko berikut ini akan muncul, jika kamu sampai nekat membawa pekerjaan pada saat liburan.

1. Rasa stres meningkat

ilustrasi turis (pexels.com/Daria Obymaha)
ilustrasi turis (pexels.com/Daria Obymaha)

Membawa pekerjaan pada saat liburan ternyata bisa menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko stres dan juga kecemasan. Hal ini karena pada saat liburan semestinya kamu dapat menikmati waktu untuk bersantai, tanpa harus memikirkan soal urusan pekerjaan. Namun, itu akan berbeda jika kamu justru membawa pekerjaan tersebut selama berada di sana.

Kamu mungkin tidak akan benar-benar fokus dengan momen liburan tersebut, karena harus mengerjakan sisa-sisa pekerjaan yang masih tertinggal. Hal inilah yang akan semakin meningkatkan rasa stres dan kecemasan, apalagi jika beban kerja yang dibawa cukup besar dan sulit untuk diselesaikan dalam waktu dekat.

2. Kurangnya quality time

ilustrasi bulan madu (unsplash.com/Fernando Gago)
ilustrasi bulan madu (unsplash.com/Fernando Gago)

Banyak orang yang menjadikan momen liburan sebagai salah satu cara untuk melakukan quality time bersama dengan orang-orang tersayang. Tidak mengherankan apabila liburan menjadi waktu yang paling ideal untuk mempererat hubungan dengan keluarga, pasangan, atau bahkan teman sekali pun.

Sayangnya jika kamu terus menerus melibatkan pekerjaan pada saat berlibur, maka hal ini akan secara otomatis menyita perhatian dan waktu yang kamu miliki. Bukan tidak mungkin jika momen quality time dengan orang-orang tersayang jadi terganggu atau bahkan menurun akibat kebiasaan membawa pekerjaan tersebut.

3. Tidak bisa istirahat dengan optimal

ilustrasi menguap (unsplash.com/Miikka Luotio)
ilustrasi menguap (unsplash.com/Miikka Luotio)

Kesibukan yang dimiliki setiap hari mungkin membuat banyak orang jadi memilih untuk melakukan liburan sejenak. Hal ini karena momen liburan tersebut sering dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk istirahat atau pun rehat dari aktivitas sehari-hari yang cukup berat, sehingga dapat kembali menyegarkan pikiran dan tubuh.

Mungkin akan berbeda jika kamu justru membawa pekerjaan selama liburan, sehingga kesempatan untuk bisa istirahat secara optimal pun akan lenyap. Selain itu, tubuh dan pikiran seolah tidak diberikan jeda untuk rehat, sehingga terus menerus disibukkan dengan tugas-tugas dan tanggung jawab yang ada, bahkan selama liburan.

4. Merusak itinerary yang ada

ilustrasi stres (unsplash.com/whoislimos)
ilustrasi stres (unsplash.com/whoislimos)

Pada saat kamu berlibur tentu sudah dipersiapkan soal itenerary dalam melakukan rutinitas selama berada di sana. Memang itenerary tersebut biasanya berkaitan dengan tempat-tempat yang mungkin akan kamu kunjungi, sehingga momen liburan tersebut akan sangat berkesan dan penuh dengan pengalaman yang menyenangkan.

Jika kamu justru membawa pekerjaan selama liburan, maka hal ini akan secara otomatis merusak itenerary yang telah dibuat sebelumnya. Hal ini karena sering kali pekerjaan yang ada tidak bisa diprediksi kapan selesainya, sehingga bukan tidak mungkin hal tersebut akan berbentrokan dengan jadwal itenerary yang sudah dibuat dan menyebabkan momen liburan tersebut menjadi tidak menyenangkan.

5. Risiko burnout dan sulit fokus

ilustrasi rencana liburan (unsplash.com/Alexis Brown)
ilustrasi rencana liburan (unsplash.com/Alexis Brown)

Risiko burnout dan kurang konsentrasi menjadi hal yang mungkin akan kamu alami jika sampai nekat membawa pekerjaan pada saat liburan. Biasanya ketika seseorang memutuskan untuk berlibur maka sudah memiliki rencana untuk menikmati momen tersebut dengan baik, sehingga tidak dipusingkan dengan urusan-urusan lain seperti pekerjaan.

Sayangnya hal ini akan berbeda apabila kamu justru tetap saja membawa pekerjaan ketika liburan. Alhasil, itu akan membuatmu mengalami kondisi kelelahan yang berdampak pada burnout hingga kesulitan berkonsentrasi.

Bagaimana pun juga mungkin kondisi tubuh dan pikiranmu ingin sekali menikmati momen liburan. Namun, kamu seolah tetap ingin menyelesaikan pekerjaan yang ada dan hal ini bisa mengganggu konsentrasi tersebut

Kamu harusnya dapat memisahkan antara urusan pribadi dan juga pekerjaan. Hal inilah yang bisa membantumu untuk memeroleh keseimbangan hidup dan menjaga kesehatan mental, serta fisik agar nantinya tidak sampai mudah mengalami stres. Jangan sampai mengacaukan momen liburanmu dengan pekerjaan yang dibawa!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Finley Shin
EditorFinley Shin
Follow Us