5 Sebab Kamu Sering Merasa Gelisah dan Kehilangan Motivasi Hidup

Setiap tahunnya, kita semua pasti memiliki keinginan agar hidup semakin baik. Entah itu ingin menurunkan berat badan, meningkatkan penghasilan, komitmen pada hubungan, atau menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga.
Ironisnya, hanya sedikit orang yang bisa mencapainya. Mungkin kamu juga salah satu orang yang tidak bisa mencapainya. Di suatu tempat dan di sepanjang jalan, keinginan yang dihadapi itu memiliki rintangan yang membuatmu merasa gelisah dan tidak termotivasi.
Sangat penting untuk menyadari bahwa perasaan gelisah adalah bagian normal dari kehidupan. Lantas mengapa kamu sampai kehilangan motivasi? Berikut sebab yang mungkin mendasarinya.
1. Adanya penekanan keinginan dalam hatimu

Setiap orang memiliki dua suara kecil di kepala mereka. Satu suara milik batinmu, sementara yang lain adalah kritik batin dirimu. Namun, seiring bertambahnya usia, kamu dikondisikan untuk percaya bahwa mengikuti tujuanmu itu membuat kamu egois atau tidak bertanggung jawab. Kritikus batin mulai mengambil alih dan memberitahumu bahwa bermain aman adalah pilihan terbaik.
Akibatnya, kamu mulai merasa gelisah karena kamu harus menekan keinginanmu untuk menyenangkan orang lain. Pertempuran internal ini melelahkan. Jadi, kamu harus jujur pada diri sendiri sepanjang waktu. Biarkan batinmu membimbingmu dan menerima kenyataan bahwa kamu tidak bisa menyenangkan semua orang.
2. Perspektif negatif terkait kehidupan

Kegagalan cenderung membuatmu merasa ingin mengevaluasi kembali hidupmu. Merasa gelisah adalah perasaan alami ketika kamu bertanya-tanya apakah kamu menyia-nyiakan beberapa tahun terakhir untuk mengejar mimpi yang dibuat.
Perspektif negatif sulit diatasi. Sebenarnya, itu mungkin menunjukkan bahwa kamu bisa melakukan yang lebih baik. Itulah mengapa, begitu banyak orang tidak pernah meninggalkan fase analisis untuk mengubah hidup mereka. Tepat sebelum mengambil tindakan, mereka menyadari bagaimana sesuatu dapat meningkat sehingga akhirnya tidak melakukan apa-apa.
Alih-alih secara konsisten mengakui semua yang salah dengan dunia, mulailah melatih dirimu untuk mengidentifikasi apa yang benar dalam hidupmu. Coba tanyakan pada diri sendiri, "Apa satu hasil positif dari mencoba dan gagal?".
3. Kurang percaya diri

Di sepanjang perjalanan yang disebut kehidupan ini, kamu bisa saja berhenti percaya bahwa dirimu cukup baik sehingga hal ini menimbulkan perasaan gelisah. Ketika kamu mencapai suatu tujuan, keraguan menghilang dari kesadaranmu.
Kamu tidak lagi merasa perlu menghabiskan waktu untuk mempersiapkan semuanya. Kamu akan percaya diri jika kamu telah berhasil melewati berbagai macam aktivitas seharian. Kurangnya rasa percaya diri dapat membuatmu terus gelisah dan memikirkan hari-hari yang kamu takuti.
4. Ketergantungan yang berlebihan pada orang lain

Bergantung pada orang lain tidak selalu buruk. Ketika kamu bekerja dengan orang lain, kamu memiliki mitra akuntabilitas yang memotivasimu untuk melanjutkannya. Namun, masalah muncul ketika kamu terlalu bergantung pada orang lain.
Semakin kamu bergantung pada orang lain, semakin kamu melepaskan kendali atas bagian-bagian hidupmu. Akhirnya, kamu akan selalu merasa takut dan gelisah. Untuk berhenti merasa gelisah dan mencegah orang lain menyedot motivasimu, kamu perlu berkolaborasi dengan orang yang memiliki value yang sama denganmu.
5. Mengalami kelelahan

Kelelahan bukanlah lelucon. Biasanya ini hasil dari mencoba melakukan terlalu banyak hal dan terlalu cepat dilakukan. Kamu akan merasa seperti kehilangan waktu.
Ketika kamu akhirnya kelelahan, kamu akan merasa gelisah, terutama ketika keuntunganmu perlahan-lahan terkikis. Karena itu, kamu perlu mempertahankan garis waktu yang realistis untuk tujuanmu ini. Ingat, kamu sedang membangun kebiasaan yang mengubah hidup, dan itu membutuhkan waktu.
Langkah pertama untuk berhenti merasa gelisah dan tidak termotivasi adalah mulai memperhatikan dan mengakui bahwa ada sesuatu yang tidak berjalan sesuai rencana. Baik Anda menetapkan garis waktu yang tidak realistis atau menghadapi kegagalan yang tidak terduga, ketahuilah bahwa kamu perlu melakukan penyesuaian. Hal ini memungkinkanmu untuk berhenti berpegang pada masa lalu sehingga kamu dapat mendorong ke masa depan.