Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Kamu Pemikir Kritis, Gak Gampang Kena Hoaks!

ilustrasi berpikir kritis (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi berpikir kritis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Di antara skill yang perlu dikuasai agar bisa bertahan di dunia yang keras ini, adalah kemampuan problem solving yang baik. Untuk dapat menyelesaikan masalah dengan baik tentunya kamu perlu menganalisa suatu masalah dengan objektif.

Sayangnya, gak semua orang mampu melakukannya. Hanya para pemikir kritis yang dapat menilai masalah tanpa ada bias. Jadi, wajarlah jika orang yang jago problem solving itu biasanya sangat valuable.

Lalu, gimana caranya mengecek apakah kamu termasuk orang yang punya pemikiran kritis atau gak? Nah, ada beberapa ciri pemikir kritis yang bisa kamu pantengin!

1. Punya rasa ingin tahu yang tinggi

ilustrasi memegang HP (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi memegang HP (pexels.com/Thirdman)

Di antara ciri paling kentara dari pemikir kritis, yaitu punya rasa ingin tahu sangat tinggi. Ketika menerima informasi gak langsung mengiyakan, tapi berusaha menggali lebih dalam. Konteksnya bukan sok tahu ataupun kepo ya, melainkan memang rasa penasarannya tinggi.

Pemikir kritis ini biasanya akan berusaha melihat suatu informasi dari berbagai sudut. Konteksnya, sumbernya, hingga suatu informasi tersebut logis atau tidak. Keingintahuan yang tinggi ini justru yang bikin orang kritis itu gak gampang termakan berita hoaks. Informasi yang diterima akan berusaha divalidasi dulu kebenarannya.

2. Open minded

ilustrasi diskusi (pexels.com/SHVETS production)
ilustrasi diskusi (pexels.com/SHVETS production)

Ciri pemikir kritis selanjutnya, adalah mampu menerima ide-ide baru yang berbeda. Hal ini bukan berarti tiap kali ada pemikiran berbeda langsung diiyakan aja. Akan tetapi, orang yang kritis akan menyediakan ruang untuk mendengarkan atau menyimak dulu suatu ide, baru berusaha menilainya.

Mungkin buat kamu yang terbiasa bersikap reaktif rada sulit ya, menerapkan hal ini. Tapi, tenang aja untuk menjadi pribadi yang open minded itu bisa dilatih, kok. Caranya, biasakan untuk gak langsung bereaksi ketika menerima informasi tertentu, terutama yang anti mainstream. Simak dulu sampai kamu bisa menangkap ide secara utuh. Baru, deh dinilai apakah sesuai dengan prinsip yang selama ini kamu pegang atau tidak.

3. Bersikap optimis

ilustrasi karyawan tersenyum (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi karyawan tersenyum (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Orang yang mampu berpikir kritis umumnya optimis. Saat dihadapkan sesuatu yang tampak mustahil, umumnya orang-orang biasa akan mundur. Sementara pemikir yang kritis justru terdorong rasa ingin tahu bagaimana kiranya jika sesuatu yang tampak mustahil tersebut bisa diwujudkan.

Gak heran orang yang kritis umumnya problem solver yang mumpuni. Saat ada masalah bukan lari, melainkan berusaha berpikir gimana solusinya.

4. Banyak bertanya

ilustrasi bertanya (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi bertanya (pexels.com/RDNE Stock project)

Tanda umum selanjutnya dari orang yang berpikir kritis, yakni banyak bertanya. Perilaku ini bukan berarti ingin adu pintar ataupun ingin menjatuhkan, melainkan memang niatan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam. Pemikir kritis biasanya gak akan puas dengan penjelasan ala kadarnya.

Maka itu, buat kamu yang sudah jadi orangtua jangan marahi anak ya, kalau si kecil banyak bertanya. Justru kamu perlu bersyukur tanda kalau otak si kecil bekerja dengan baik. Calon pemikir kritis!

5. Berusaha menelaah dari berbagai sisi

ilustrasi wanita merenung (pexels.com/John Diez)
ilustrasi wanita merenung (pexels.com/John Diez)

Orang yang mampu berpikir dengan kritis biasanya gak akan langsung menelan mentah-mentah suatu informasi. Sebelum menyimpulkan sesuatu akan berusaha ditelaah dulu dari berbagai sisi. Hal ini yang kemudian bikin para pemikir kritis gak gampang dibohongi, bahkan oleh media-media besar sekalipun.

Harus diakui, gak sedikit media yang memberitakan sesuatu dengan bias. Ada tujuan untuk menggiring opini tertentu. Nah, hal ini akan sulit dicapai oleh para pembaca yang kritis.

Kalau kamu merasa ciri-ciri tadi belum ada, gak perlu minder. Menjadi critical thinker itu bisa dilatih, kok. Ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan:

  • Jangan selalu berasumsi kalau kamu pasti benar ketika menerima informasi tertentu.
  • Jadilah pendengar yang baik, termasuk pada ide-ide yang tampak gak masuk akal.
  • Sering-sering cek kebenaran suatu informasi biar gak gampang kena berita bohong.

Semoga uraian tadi bisa bantu kamu berpikir kritis dan problem solver yang baik, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
L A L A .
EditorL A L A .
Follow Us