5 Tanda Kamu Sudah Mulai Kehilangan Sifat Rendah Hati, Selalu Pamer!

- Kesuksesan mengubah pandanganmu terhadap orang lain.
- Cerita tentang kesuksesanmu jadi pusat perhatian dalam obrolan.
- Defensif terhadap kritik dan feedback, menghindari orang-orang "levelnya di bawah".
Pernah gak sih, kamu merasa kesuksesan yang kamu raih mulai mengubah cara pandangmu terhadap orang lain? Tanpa sadar, kamu mulai merasa lebih spesial dan berbeda dari mereka yang belum mencapai level yang sama.
Padahal, rendah hati itu bukan sifat yang bisa dipertahankan dengan mudah, apalagi kalau kamu sering mendapat pujian dan pengakuan dari sekitar. Sering kali, perubahan ini datang perlahan sampai kamu sendiri gak menyadarinya. Nah, biar gak kebablasan, coba cek lima tanda ini, siapa tahu kamu sudah mulai kehilangan sifat rendah hati!
1. Selalu merasa perlu pamer pencapaian di setiap kesempatan

Dulu, kamu mungkin gak terlalu ambil pusing soal pencapaian. Tapi sekarang, setiap ngobrol, rasanya ada dorongan buat menyisipkan cerita tentang kesuksesanmu. Bahkan, dalam obrolan yang gak ada hubungannya sekalipun!
Misalnya, teman curhat soal harinya yang melelahkan, tapi kamu justru membalas dengan cerita betapa sibuk dan suksesnya jadwalmu. Kalau hal ini sering kejadian, bisa jadi kamu mulai terbiasa menjadikan pencapaian sebagai pusat perhatian.
2. Sulit menerima kritik dan selalu merasa paling benar

Kalau dulu kamu bisa menerima masukan dengan santai, sekarang kritik sekecil apa pun bisa bikin kamu defensif. Rasanya, siapa pun yang mengkritikmu dianggap gak punya kapasitas buat menilai karena "level mereka masih di bawahmu".
Padahal, orang yang benar-benar sukses justru terbuka terhadap kritik dan feedback. Menutup diri dari masukan hanya akan membuatmu sulit berkembang dan jadi pribadi yang stagnan.
3. Mulai pilih-pilih teman berdasarkan status dan pencapaian

Tanpa sadar, kamu mulai menghindari orang-orang yang "levelnya di bawahmu". Teman-teman lama yang dulu dekat, kini terasa gak relevan lagi buat diajak nongkrong atau berbagi cerita.
Kamu lebih tertarik bergaul dengan orang-orang yang bisa memberi "manfaat" buat karier atau status sosialmu. Padahal, pertemanan sejati itu bukan soal untung-rugi, tapi tentang hubungan yang tulus tanpa memandang pencapaian.
4. Susah mengakui kesalahan dan lebih suka mencari pembenaran

Setiap kali melakukan kesalahan, kamu lebih sering mencari alasan atau menyalahkan faktor lain. Mengakui kesalahan terasa seperti menurunkan harga diri, makanya kamu lebih memilih buat berkilah atau menghindari tanggung jawab.
Padahal, mengakui kesalahan itu bukan tanda kelemahan, tapi bukti kalau kamu cukup dewasa dan bijak dalam menghadapi realitas. Orang yang rendah hati tahu bahwa gak ada yang sempurna, termasuk dirinya sendiri.
5. Sering meremehkan pencapaian orang lain dan membandingkan diri

Membandingkan diri dengan orang lain itu wajar, tapi kalau kamu mulai meremehkan usaha mereka, itu tanda bahaya. Dalam hati, mungkin kamu sering berpikir, "Cuma segitu doang?" atau "Ah, gampang itu mah." setiap kali mendengar kesuksesan orang lain.
Sikap ini menunjukkan kalau kamu mulai kehilangan empati dan apresiasi terhadap perjuangan orang lain. Padahal, setiap orang punya perjalanan dan tantangan masing-masing yang gak bisa dibandingkan begitu saja.
Kalau kamu mulai merasa relate dengan tanda-tanda di atas, jangan panik! Ini saatnya buat introspeksi dan mengembalikan sifat rendah hati dalam diri. Ingat, kesuksesan sejati bukan cuma soal pencapaian pribadi, tapi juga tentang bagaimana kamu memperlakukan orang lain di sepanjang perjalananmu.