Ketika mengkritik seseorang, apakah dirimu biasanya punya pertimbangan tertentu? Atau jangan-jangan malah hanya asal mengkritik? Sebaiknya hindari kebiasaan mengkritik secara sembarangan atau asal-asalan, ya.
Hal ini karena memberikan kritikan juga perlu dilakukan secara bijak, agar hal yang disampaikan juga bisa diterima dengan baik. Lalu, bagaimana cara untuk tahu apakah diri sudah bijak dalam mengkritik? Tidak usah bingung, coba cek dulu lima tanda berikut ini.
Dalam mengkritik pun, sangat perlu diperhatikan juga tentang situasi, keadaan serta kondisi yang ada. Jika tidak, kritikan yang diberikan malah sulit diterima dan berpotensi jadi hal yang menyinggung orang lain, lho.
Coba perhatikan lagi apakah dirimu mengkritik orang lain di waktu dan tempat yang tepat? Jangan sampai sikap diri yang menyepelekan hal tersebut malah membuat orang lain merasa tidak nyaman dan kecewa, karena kecerobohan tersebut. Jadi, sebaiknya mulai sadari pentingnya bersikap cermat sebelum mengkritik orang lain.
Tentunya kritikan yang bijak juga didasari sikap diri yang berusaha mengerti dan memahami dengan baik. Ini artinya, kritikan tersebut tidak hanya berupa kata-kata atau kalimat yang tidak jelas maknanya, melainkan memiliki dasar penjelasan yang bisa dipahami kembali.
Dengan begitu sebelum mengkritik, dirimu sudah mencoba mencari tahu dulu alasan yang tepat untuk memberikan kritikan dan sesudah mengkritik. Pun, kamu sadar untuk tetap mengevaluasi kembali hal-hal yang sudah disampaikan. Jadi, hal ini penting agar bisa mengingatkan diri bahwa mengkritik juga perlu dilakukan secara hati-hati dan teliti.
Sudah seharusnya diingat kalau mengkritik bertujuan untuk memberi tahu hal yang memang perlu diberitahukan, agar bisa membantu orang lain lebih berkembang. Dengan pemahaman ini, bukankah sebuah kritikan perlu didasari rasa menghargai yang tulus?
Hal ini juga berarti diri sendiri perlu menghargai lawan bicara yang sedang dikritik. Dengan demikian, orang lain akan merasa lebih nyaman dan tidak terganggu dengan kritikan tersebut. Menghargai lawan bicara dapat terwujud melalui sikap diri yang tulus dan sopan dalam menyampaikan kritik. Setuju?
Setiap kali mengkritik, apakah dirimu juga pernah memikirkan kembali kalau kritikan yang sudah disampaikan sudah bermanfaat atau belum? Ya, kelihatannya sih mungkin sepele, tetapi jangan sampai hal ini terlewatkan begitu saja.
Kebijaksanaan seseorang dalam mengkritik juga terpancar dari isi kritikan yang ia sampaikan. Jika benar-benar membawa manfaat yang mampu dirasakan oleh lawan bicara, tentunya juga bisa dikatakan bahwa kritikan tersebut telah berhasil disampaikan dengan tepat dan bijaksana.
Semestinya dalam mengkritik, hal yang satu ini juga jangan dilupakan, ya. Nah, salah satu wujud sikap diri yang menghargai lawan bicara yang sedang dikritik adalah dengan menghormati pendapat orang tersebut.
Hindari kebiasaan diri yang suka terburu-buru menyanggah pendapat orang lain, apalagi tanpa alasan yang kuat. Sebisa mungkin, dengarkan dulu penjelasan dari orang lain hingga selesai. Setelah memahami betul apa yang disampaikan orang lain, barulah coba utarakan kembali kritikanmu dengan baik.
Jadi, setelah menyimak semua penjelasan di atas, bukankah makin jelas kalau dalam mengungkapkan kritik juga perlu sikap dan pemikiran diri yang bijak? Dengan demikian, kelima tanda di atas diharapkan membuat diri bisa memberikan kritikan yang lebih jelas, tepat dan bermakna ketika diperlukan.