Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tipe Meditasi yang Sesuai dengan Kepribadian, Jangan Asal Pilih

ilustrasi meditasi (pexels.com/cottonbro studio)

Meditasi dikenal sebagai metode relaksasi untuk menenangkan pikiran dan terhindar dari stres. Namun, tahukah kamu bahwa ada banyak bentuk dan tipe meditasi, praktik yang gak hanya duduk bersila dengan mata terpejam. Lebih jauh dari itu, bentuk meditasi juga bisa menyesuaikan dengan tipe kepribadianmu.

Asher Luzzatto, instruktur meditasi, melansir dari who what wear, menjelaskan, meditasi adalah bentuk praktik yang membutuhkan komitmen untuk mengetahui manfaatnya. Ia menyampaikan bahwa ada banyak jenis meditasi, mungkin hingga ribuan. Untuk cari tahu metode terbaik buatmu, berikut adalah beberapa jenis meditasi yang sesuai dengan kepribadian.

1. Meditasi untuk pemula

ilustrasi mengatur pernapasan (pexels.com/Alena Darmel)

Jika kamu seorang pemula, Luzzatto menyarankan untuk mulai dengan teknik meditasi pernapasan. Metode meditasi ini berfokus pada pengendalian dan manipulasi napas untuk menenangkan tubuh, pikiran, dan kondisi emosional. Caranya sangatlah sederhana, yakni enam detik menghirup napas dan enam detik menghembuskan napas melalui hidung.

Selain itu, kamu bisa juga menerapkan teknik pernapasan lainnya. Misalnya, menarik napas selama enam detik, menahannya selama enam detik, mengembuskannya selama enam detik, serta menahannya kembali selama enam detik. Lakukan metode itu secara berulang sebanyak beberapa kali.

2. Meditasi untuk introver: mindfulness

ilustrasi melakukan mindfulness (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Selanjutnya, teknik meditasi untuk seorang introver. Orang dengan kepribadian introver cenderung memanfaatkan energinya ketika sendiri dan mengeluarkannya dalam situasi sosial. Wendy Rose Gould, reporter topik kesehatan dan kebugaran, dikutip dari very wellmind, menyarankan untuk memilih tipe meditasi mindfulness atau meditasi perhatian penuh.

Meditasi ini dilakukan dalam suasana yang tenang dan damai. Mindfulness melibatkan perhatian pada momen saat ini dan fokus pada napas, sensasi tubuh, serta suara. Meditasi ini mengurangi stres, meningkatkan kesadaran diri, dan memperbaiki pengaturan emosi dan kejernihan mental. 

"Caranya, duduklah dengan nyaman di tempat yang tenang dan pejamkan matamu. Tarik napas dan fokus pada pernapasan, lalu embuskan secara perlahan. Amati pikiranmu tanpa menghakiminya, lalu kembali arahkan pada pernapasan saat kamu membiarkan pikiran yang muncul itu berlalu," tulis Gould.

3. Meditasi untuk ekstrover: meditasi kelompok

ilustrasi kelas meditasi (pexels.com/Kundalini Yoga Ashram)

Sementara itu, seorang ekstrover mengisi energinya melalui interaksi sosial. Untuk itu, tipe meditasi yang sesuai dengan kepribadiannya adalah meditasi yang menenangkan dan membumi dalam suasana kelompok atau kelas.

Gould menjelaskan, meditasi kelompok melibatkan meditasi bersama orang lain, biasanya berupa kelas virtual atau tatap muka dengan bantuan seorang instruktur. Selain memiliki manfaat sebagai terapi, meditasi ini juga bisa menumbuhkan rasa kebersamaan dan dapat memperdalam pengalaman meditasi seorang ekstrover melalui energi kolektif.

Jenis meditasi ini sangat cocok dipilih seorang ekstrover lantaran di sini ia akan bertemu dengan banyak orang yang juga tertarik dengan masalah meditasi dan kesadaran. Di sini, energi mereka akan kembali terisi dengan bersosialisasi bersama orang-orang yang punya kegemaran serupa.

4. Meditasi untuk orang pesimis: meditasi cinta kasih

ilustrasi perempuan tersenyum (pexels.com/Matthias Cooper)

Selain dua tipe kepribadian di atas, ada juga tipe meditasi untuk seseorang yang sedang merasa pesimis. Di momen ini, seseorang mungkin akan merasa sulit menjalani hidup dan hanya fokus pada sisi negatif dibandingkan positif. Gould merekomendasikan untuk memilih tipe meditasi cinta kasih.

"Bentuk meditasi ini melibatkan pengembangan perasaan kasih sayang, kebaikan, dan niat baik terhadap diri sendiri dan orang lain," kata Gould.

Cara mempraktikkan meditasi ini adalah dengan duduk tenang dan fokus pada perasaan cinta dan kasih sayang. Kamu bisa menanamkan dan mengucapkan kalimat seperti, "semoga saya bahagia, semoga orang lain bahagia," saat melakukan meditasi dan biarkan pemikiran ini tumbuh secara sendirinya dalam dirimu.

5. Meditasi untuk orang optimis: meditasi afirmasi

ilustrasi mencintai diri sendiri (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kebalikan dari seorang yang pesimis, orang yang optimis cenderung selalu melihat situasi dari sisi positif, mengharapkan hasil yang baik, dan mempertahankan sikap penuh harapan. Bagi seorang yang optimis, meditasi afirmasi adalah bentuk meditasi yang dapat membantu memperkuat keyakinan positifnya dan lebih jauh menumbuhkan optimisme tersebut. 

Gould mengungkapkan, meditasi afirmasi melibatkan pengulangan pernyataan positif dengan suara keras atau dalam hati. Ini bisa berupa frasa seperti "Saya mampu", atau "Saya percaya pada kemampuan saya untuk mengatasi tantangan". Tanamkan pemikiran tersebut secara sadar untuk membangkitkan semangat.

Jenis meditasi terbaik untukmu adalah yang paling kamu nikmati dan dapatkan manfaatnya secara maksimal. Cobalah berbagai jenis meditasi yang berbeda, maka kamu bisa menentukan mana yang paling sesuai.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Koi
EditorKoi
Follow Us