5 Tips Mengatasi Insecure Karena Pendapat Orang Lain

Setiap orang rasanya pasti ingin melakukan sesuatu agar perbuatan atau pekerjaannya dinilai baik oleh orang lain. Dalam kadar yang wajar, ini memang dibutuhkan untuk menambah motivasi yang kita miliki. Namun bukankah melelahkan jika dalam melakukan sesuatu kita selalu ingin mendapatkan validasi orang lain?

Misalnya, kita mencoba melakukan segala sesuatu dengan sempurna, untuk membuat orang lain terkesan atau kagum. Memang, ini akan membahagiakan jika mendapatkan respons yang baik. Namun, ketika kita tidak mendapatkan respons yang seperti yang diinginkan, ini yang malah menimbulkan insecure.

Mengapa demikian? Sebab, kita akan cenderung menganalisis kekurangan diri dibanding hal-hal yang baik. Untuk itu, melakukan sesuatu atas keinginan pribadi bukan karena ingin membuat orang lain kagum, penting dilakukan. Mungkin dengan menjadikan itu sebagai motivasi untuk meningkatkan skill atau yang lebih mulia untuk membantu orang lain.

Mendengar ucapan atau pendapat kurang mengenakkan dari orang lain memang kerap meracuni pikiran. Bahkan tanpa disadari ini memicu timbulnya emosi negatif. Seperti perasaan sedih yang tiba-tiba mengubah mood, marah, atau mungkin kecewa.

Namun balik lagi, kita gak bisa mengendalikan ucapan orang lain. Yang bisa dikendalikan yaitu respons atau bagaimana cara kita menanggapinya. Bukan dengan kemarahan, namun bersikap tenang dan mengendalikan emosi yang ada.

Memang, mengendalikan emosi negatif seperti itu bukan hal yang mudah. Meskipun begitu, kita bisa melatihnya pelan-pelan. Seperti dengan menarik napas dalam-dalam dan kemudian embuskan perlahan, melatih diri berpikir positif, atau menerima hal-hal yang memang gak bisa dikendalikan tersebut.

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, kita memang gak bisa mengontrol ucapan orang. Sebab, hal-hal yang menurut kita positif dan baik pun di pandangan orang lain belum tentu sama. Kalau kita terus memikirkan hal tersebut, lama-lama rasa insecure ini bisa mempengaruhi kesehatan mental.

Untuk mengalihkan pikiran negatif tersebut, kamu bisa memulai dengan melakukan sesuatu yang disukai. Misalnya, kalau kamu tertarik pada bidang pertanian, coba saja tekuni bidang itu. Selain agar pikiranmu tenang, aktivitas ini tentu juga bermanfaat untuk diri sendiri dan bahkan orang lain, bukan?

Bisa jadi, kita lebih mudah insecure akan pendapat orang lain itu karena terlalu fokus pada kelemahan diri. Memang, mengakui kelemahan itu penting supaya kita bisa berbenah jadi lebih baik lagi. Namun kalau berlebihan, malah bisa menimbulkan perasaan rendah diri tersebut.

Padahal, pada diri kamu sebenarnya ada skill atau kemampuan yang bisa dikembangkan. Biarpun itu terlihat kecil, kalau dikembangkan suatu saat ini bisa jadi kekuatan, lho. Maka dari itu, fokus saja pada hal-hal yang bisa jadi kelebihan kamu tersebut.

Dengan cara seperti ini, kamu juga gak akan mudah membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain. Lebih dari itu, kamu bisa memanfaatkan kelebihan tersebut untuk membantu lingkungan sekitar. Sebab, sebagai makhluk sosial kita juga selalu membutuhkan bantuan orang lain, kan.

Bukan hanya sulit mengendalikan emosi, perasaan insecure terkadang juga menimbulkan kecemasan atau anxiety. Yang dalam situasi tertentu, ini bisa bikin seseorang menarik diri dari pergaulan atau lingkungan sosial. Meskipun begitu, mencoba untuk tetap berinteraksi dengan orang lain juga penting dilakukan.

Dengan melakukan interaksi meskipun hanya dengan intensitas sedikit, ini bisa membantu mengatasi kecemasan tersebut. Kalau memang sulit, coba untuk mendekatkan diri dengan orang yang memang benar-benar kamu percaya dulu. Meskipun mungkin gak menghilangkan rasa cemas kamu sepenuhnya, namun ini bisa membantu kamu merasa lebih nyaman.

Jadi, ketika rasa insecure akan pendapat orang lain itu mulai muncul, ingat hal-hal positif tentang diri kamu, ya. Misalnya dengan mengenali kelebihan yang kamu miliki. Namun, jika kamu memang merasa salah, lakukan perbaikan dan bertanggung jawab akan hal tersebut.