5 Toxic Habits yang Berpotensi Merusak Cicrle Pergaulan, Hindari!  

Keragaman fisik menjadi fenomena yang sering kita jumpai. Meskipun begitu, pada kenyataannya tidak semua orang mampu menyikapi hal tersebut dengan cermat. Beberapa ada yang melakukan body shaming sehingga membuat beberapa pihak merasa tersinggung.

Body shaming sendiri rupanya menjadi salah satu toxic habits yang berpotensi merusak circle pergaulan. Akibat saling mencela kekurangan fisik satu sama lain, bisa jadi akan timbul perpecahan di kemudian hari. Kecantikan fisik dianggap segalanya sampai melupakan etika.

Pernahkah kamu terjebak dalam circle yang suka saling adu pencapaian? Sebagian orang pamer prestasi akademisnya yang membanggakan. Sedangkan sebagian lainnya menunjukkan karier dan jabatannya yang terbilang cemerlang. Saling adu pencapaian sudah melebur menjadi budaya.

Tanpa disadari, ini termasuk toxic habits yang bisa memecah belah circle pergaulan, lho. Saling adu pencapaian tidak akan pernah ada batasnya. Di atas langit masih ada langit. Mereka yang benar-benar berprestasi tidak akan melakukan hal tersebut hanya agar dirinya dipandang terhormat.

Nasihat pepatah tak ada gading yang tak retak sudah pasti akrab di pendegaran. Ini menjelaskan bahwa setiap orang tidak terlepas dari keburukan serta kekurangan. Mengingat akan hal tersebut, sudah seharusnya berfokus introspeksi diri daripada mencari-cari keburukan orang lain.

Gemar membicarakan keburukan orang lain rupanya menjadi salah satu dari sekian toxic habits yang berpotensi merusak pergaulan. Bahkan kebiasaan tersebut bisa berbalik menjadi bumerang bagi diri sendiri. Saling membicarakan keburukan orang lain ibarat saling melempar titik api.

Pernahkah kamu melihat circle pergaulan yang memiliki budaya saling mengucilkan? Terkadang fenomena ini dianggap sebagai sesuatu yang wajar. Merasa tidak sefrekuensi atau karena suatu alasan yang lain, satu orang cenderung diasingkan dari lingkup pergaulan sekitar. Padahal ini menjadi salah satu toxic habits yang seharusnya dihindari.

Saling mengucilkan hanya karena setitik perbedaan bisa menimbulkan perselisihan panjang. Tidak jarang permusuhan akan timbul dalam satu circle tersebut karena ada beberapa pihak yang tidak terima rekannya dikucilkan.

Ada beragam persaingan yang mewarnai lingkungan sekitar. Mulai dari persaingan yang bersifat sportif sampai persaingan tidak sehat. Salah satu di antara persaingan tersebut adalah berebut menjadi sosok yang paling terkemuka agar menuai pujian dari banyak orang.

Tentu saja ini menjadi toxic habits yang harus dibuang jauh-jauh. Saling bersaing hanya untuk sebaris pujian bisa menimbulkan permasalahan serius. Termasuk adanya sikap saling sikut dan saling menghasut hanya agar dirinya dipandang sebagai sosok yang paling baik dalam lingkup pergaulan.

Serangkaian kebiasaan toxic yang dilanggengkan sangat berpotensi memicu permasalahan serius di kemudian hari. Jika circle pergaulanmu masih akrab dengan lima toxic habits di atas, segera perbaiki ya!