6 Cara Aman Menangani Peralatan Elektronik setelah Banjir

Setelah banjir melanda, bukan hanya masalah air yang harus dibereskan, tapi juga peralatan elektronik di rumah. Masih banyak orang yang gak sadar bahwa peralatan elektronik yang terkena air bisa jadi sumber bahaya, mulai dari korsleting hingga kebakaran. Kalau kamu tinggal di daerah yang kerap terkena banjir, kamu wajib tahu cara aman menangani peralatan elektronik supaya rumah tetap aman dan risiko kecelakaan bisa dihindari.
Peralatan elektronik yang basah terkena air banjir gak boleh sembarangan dipakai lagi. Kalau gak hati-hati, bisa-bisa malah jadi bencana. Yuk, simak cara aman menangani peralatan elektronik setelah banjir supaya gak celaka.
1. Matikan listrik dari sumber utama

Setelah banjir surut, jangan buru-buru menyentuh alat elektronik yang terkena air. Langkah pertama yang wajib kamu lakukan adalah mematikan listrik dari sumber utama, yaitu MCB (Miniature Circuit Breaker). Ini penting untuk mencegah korsleting atau kebakaran akibat arus listrik yang bertemu dengan air. Jangan lupa, matikan juga semua alat elektronik yang masih terhubung dengan stop kontak sebelum mengecek peralatan satu per satu.
2. Periksa kerusakan secara visual

Periksa semua alat elektronik yang terendam banjir atau terkena air secara visual. Lihat apakah ada kerusakan, seperti kabel yang terkelupas, soket yang berkarat, atau tanda-tanda korsleting seperti bau gosong atau bekas terbakar. Kalo ada, langsung pisahkan alat tersebut dan jangan coba-coba menyalakannya.
3. Jemur dan keringkan alat elektronik

Semua alat elektronik yang basah atau terkena cipratan air harus dikeringkan dulu sebelum dicolokkan ke sumber listrik. Untuk mengeringkannya, kamu bisa menjemurnya di bawah sinar matahari, mengelapnya, dan mengeringkannya dengan kipas angin. Hindari menggunakan alat pengering panas, seperti hair dryer, karena bisa merusak komponen dalam alat elektronik.
4. Panggil teknisi listrik untuk memeriksa

Setelah peralatan listrik kering, jangan langsung mencolokkannya ke sumber listrik. Untuk amannya, sebaiknya kamu memanggil teknisi listrik profesional untuk mengecek kondisi alat-alat tersebut. Teknisi bisa memastikan apakah alat elektronik tersebut masih layak pakai atau ada komponen yang harus diganti. Ini jauh lebih aman daripada hanya mengira-ngira dan memeriksa secara visual.
5. Periksa instalasi listrik rumah

Selain alat elektronik, instalasi listrik rumah juga perlu diperhatikan. Kabel-kabel yang terendam air bisa menyebabkan korsleting atau kebakaran. Kalau perlu, minta teknisi untuk memeriksa semua instalasi listrik di rumah dan pastikan semuanya aman sebelum menyalakan listrik lagi.
6. Jangan langsung mencolokkan alat ke stop kontak

Kalau kamu sudah yakin alat elektronik kering dan aman dipakai lagi, jangan buru-buru mencolokkannya ke stop kontak yang terendam banjir. Periksa dulu stop kontaknya, apakah sudah kering sepenuhnya atau masih basah. Jika masih lembap, biarkan kering dulu atau ganti dengan stop kontak yang baru. Setelah kamu yakin peralatan elektronik dan stop kontak benar-benar kering, baru kamu bisa mencolokkannya untuk mengetahui apakah peralatan elektronik masih bisa dipakai.
Menangani peralatan elektronik setelah banjir memang gak bisa sembarangan. Kamu harus sangat berhati-hati supaya gak kena bahaya korsleting atau kebakaran. Ingat, selalu matikan listrik dari sumber utama, cek kondisi alat elektronik secara visual, dan jangan segan panggil teknisi profesional. Dengan begitu, risiko kecelakaan bisa diminimalisir. Selalu prioritaskan keselamatan dan jangan buru-buru menyalakan peralatan listrik setelah banjir tanpa pengecekan, ya!