Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Membeli Rumah Pertama

ilustrasi membeli rumah (pexels.com/Kindel Media)

Membeli rumah pertama adalah impian banyak orang, tapi juga bisa menjadi tantangan besar. Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk membeli rumah, mulai dari anggaran, kredit, lokasi, hingga proses transaksi.

Jika kamu tidak siap dan tidak berhati-hati, kamu bisa menyesal di kemudian hari. Untuk membantumu menghindari penyesalan dan mempersiapkan diri sebaik mungkin, berikut enam hal yang harus kamu ketahui sebelum membeli rumah pertama.

1. Simpan uang muka sejak dini

ilustrasi menghitung uang (pexels.com/@karolina-grabowska)

Salah satu hal terpenting yang harus kamu lakukan sebelum membeli rumah adalah menabung untuk uang muka. Uang muka adalah sebagian dari harga rumah yang harus kamu bayar secara tunai saat melakukan pembelian.

Besarnya uang muka tergantung pada jenis kredit dan pemberi pinjaman yang kamu pilih. Namun, biasanya berkisar antara 3–20 persen dari harga rumah . Semakin besar uang muka yang kamu bayar, makin kecil cicilan bulanan dan bunga yang harus ditanggung.

Untuk menabung uang muka, kamu perlu membuat anggaran dan menetapkan target tabungan. Kamu juga bisa mencari sumber pendapatan tambahan atau mengurangi pengeluaran yang tidak perlu.

Selain itu, kamu juga perlu memperhatikan biaya-biaya lain yang terkait dengan pembelian rumah, seperti biaya penutupan (closing cost), biaya inspeksi, notaris, biaya pindahan, dan perbaikan atau renovasi. Biaya-biaya itu bisa mencapai 2–6 persen dari harga rumah, jadi jangan sampai terlupakan.

2. Periksa dan perbaiki skor kreditmu

ilustrasi mengecek grafik (pexels.com/Lukas)
ilustrasi mengecek grafik (pexels.com/Lukas)

Skor kredit adalah angka yang menunjukkan kemampuanmu untuk membayar utang. Skor kredit akan mempengaruhi, apakah kamu lolos atau tidak dalam pengajuan kredit, serta berapa bunga yang akan didapatkan. Semakin tinggi skor kreditmu, makin rendah bunga yang akan dibayar.

Untuk mengetahui skor kreditmu, kamu bisa memeriksa laporan kredit dari lembaga-lembaga resmi, seperti Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), atau Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan (LPIP).

Kamu bisa mendapatkan laporan kredit gratis setidaknya sekali setiap tahun. Jika kamu menemukan kesalahan atau ketidaksesuaian dalam laporan kreditmu, segera laporkan dan minta koreksi.

Untuk meningkatkan skor kreditmu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, seperti membayar tagihan tepat waktu, mengurangi jumlah utang atau kartu kredit yang dimiliki, tidak mengajukan kredit terlalu sering atau terlalu banyak dalam waktu singkat, dan menjaga rasio utang terhadap pendapatan di bawah 30 persen.

3. Pelajari pilihan-pilihan kredit yang tersedia

ilustrasi kartu kredit (pixabay.com/geralt)

Ada banyak jenis kredit yang bisa kamu pilih untuk membeli rumah pertama. Beberapa di antaranya adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR), KPR Subsidi (FLPP), KPR Sejahtera (KPRS), KPR Syariah, KPR Multiguna, dan KPR Take Over. Setiap jenis kredit memiliki syarat-syarat, proses-proses, dan keuntungan-keuntungan tersendiri.

Sebelum memilih jenis kredit yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kamu, ada beberapa hal yang perlu kamu pelajari, seperti:

  • Suku bunga: Suku bunga adalah persentase dari jumlah pinjaman yang harus kamu bayar sebagai imbalan atas pemberian kredit. Suku bunga bisa bersifat tetap atau mengambang. Suku bunga tetap berarti tidak berubah selama masa kredit, sedangkan suku bunga mengambang berarti bisa berubah-ubah sesuai dengan kondisi pasar. Suku bunga tetap memberikan kepastian dan kemudahan dalam mengatur anggaran, tetapi biasanya lebih tinggi daripada suku bunga mengambang. Suku bunga mengambang memberikan kesempatan untuk mendapatkan bunga lebih rendah jika kondisi pasar menguntungkan, tetapi juga berisiko naik jika kondisi pasar tidak stabil.
  • Tenor: Tenor adalah jangka waktu yang diberikan untuk melunasi kredit. Tenor bisa berkisar antara 5 hingga 30 tahun, tergantung pada jenis kredit dan pemberi pinjaman. Semakin lama tenor, semakin kecil cicilan bulanan yang harus kamu bayar, tetapi semakin besar total bunga yang harus kamu bayar. Sebaliknya, semakin pendek tenor, semakin besar cicilan bulanan yang harus kamu bayar, tetapi semakin kecil total bunga yang harus kamu bayar.
  • Syarat-syarat: Syarat-syarat adalah kriteria atau ketentuan yang harus kamu penuhi untuk mendapatkan kredit. Syarat-syarat bisa berbeda-beda antara satu jenis kredit dengan jenis kredit lainnya, atau antara satu pemberi pinjaman dengan pemberi pinjaman lainnya. Beberapa syarat umum yang biasanya diminta adalah usia minimal 21 tahun dan maksimal 65 tahun saat jatuh tempo kredit, memiliki penghasilan tetap minimal Rp 3 juta per bulan, memiliki NPWP dan KTP yang masih berlaku, memiliki rekening bank aktif, dan memiliki surat-surat kepemilikan rumah yang lengkap dan sah.
  • Proses-proses: Proses-proses adalah langkah-langkah yang harus kamu lakukan untuk mengajukan dan menyelesaikan kredit. Proses-proses bisa meliputi pengisian formulir aplikasi kredit, penyerahan dokumen-dokumen pendukung, pengecekan latar belakang dan skor kredit, penilaian properti oleh pihak independen (appraisal), penandatanganan perjanjian kredit dan akta jual beli di hadapan notaris, pembayaran uang muka dan biaya-biaya lainnya, serta pencairan dana kredit.
  • Keuntungan-keuntungan: Keuntungan-keuntungan adalah manfaat atau fasilitas tambahan yang bisa kamu dapatkan dari jenis kredit tertentu. Beberapa contoh keuntungan-keuntungan adalah subsidi bunga dari pemerintah untuk rumah bersubsidi (FLPP), kemudahan dalam mengubah suku bunga atau tenor (KPR Multiguna), kesesuaian dengan prinsip-prinsip syariah (KPR Syariah), atau kemungkinan untuk mengambil alih kredit dari pemilik rumah sebelumnya (KPR Take Over).

4. Cari agen properti yang profesional

ilustrasi agen properti (unsplash.com/Thirdman)
ilustrasi agen properti (unsplash.com/Thirdman)

Agen properti adalah orang yang membantu kamu dalam mencari dan membeli rumah. Agen properti biasanya memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas tentang pasar properti, hukum-hukum yang berlaku, serta kiat-kiat dalam bernegosiasi.

Agen properti juga bisa membantu kamu dalam mengurus dokumen-dokumen dan perizinan yang diperlukan. Untuk mendapatkan agen properti yang profesional, kamu perlu melakukan beberapa hal, seperti:

  1. Mencari referensi dari teman, keluarga, atau rekan kerja yang pernah membeli rumah dengan bantuan agen properti.
  2. Mengecek latar belakang dan reputasi agen properti dari situs-situs online, media sosial, atau testimoni pelanggan.
  3. Membandingkan beberapa agen properti dari segi layanan, komisi, dan portofolio.
  4. Melakukan wawancara dengan agen properti untuk mengetahui keahlian, gaya kerja, dan ketersediaan mereka.
  5. Menjalin komunikasi yang baik dan jelas dengan agen properti tentang kebutuhan, harapan, dan batasan kamu sebagai pembeli.

5. Lakukan survei dan inspeksi rumah

ilustrasi survei rumah (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi survei rumah (pexels.com/Thirdman)

Setelah kamu menemukan rumah yang sesuai dengan kriteria, jangan langsung mengambil keputusan untuk membelinya. Kamu perlu melakukan survei dan inspeksi rumah untuk memastikan, bahwa rumah tersebut layak huni dan tidak memiliki masalah atau kerusakan yang tersembunyi.

Survei rumah adalah proses mengamati dan menilai kondisi fisik rumah secara keseluruhan. Kamu bisa melakukan survei rumah sendiri atau dengan bantuan agen properti. Beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat melakukan survei rumah adalah:

  • Lokasi: Periksa apakah lokasi rumah strategis, mudah dijangkau, aman, nyaman, dan sesuai dengan preferensi kamu. Perhatikan juga faktor-faktor seperti jarak ke tempat kerja, sekolah, pusat perbelanjaan, fasilitas kesehatan, fasilitas umum, dan sarana transportasi.
  • Lingkungan: Periksa apakah lingkungan rumah ramah, bersih, tertata, dan memiliki fasilitas sosial yang memadai. Perhatikan juga faktor-faktor seperti kepadatan penduduk, tingkat kebisingan, tingkat polusi, tingkat kriminalitas, dan kondisi alam sekitar.
  • Desain: Periksa apakah desain rumah sesuai dengan selera dan kebutuhan kamu. Perhatikan juga faktor-faktor seperti luas tanah dan bangunan, jumlah kamar tidur dan kamar mandi, tata ruang dan pencahayaan, arsitektur dan interior, serta fungsi dan estetika.
  • Fasilitas: Periksa apakah fasilitas rumah lengkap dan berfungsi dengan baik. Perhatikan juga faktor-faktor seperti sumber air dan listrik, sistem saluran air dan pembuangan limbah, sistem ventilasi dan pendingin udara, sistem keamanan dan keselamatan, serta perabotan dan perlengkapan.

Inspeksi rumah adalah proses menguji dan mengecek kondisi teknis rumah secara detail. Kamu bisa melakukan inspeksi rumah dengan bantuan ahli atau profesional yang berpengalaman. Beberapa hal yang perlu kamu periksa saat melakukan inspeksi rumah adalah sebagai berikut.

  • Struktur: Periksa apakah struktur rumah kokoh dan tidak ada retak-retak atau keropos pada dinding, lantai, atap, pondasi, atau rangka. Periksa juga apakah ada tanda-tanda kebocoran atau kelembaban pada plafon, dinding, atau lantai.
  • Instalasi: Periksa apakah instalasi listrik, air, gas, dan telepon rumah aman dan sesuai dengan standar. Periksa juga apakah ada kabel-kabel yang terkelupas, pipa-pipa yang bocor, kran-kran yang rusak, atau stop kontak yang tidak berfungsi.
  • Peralatan: Periksa apakah peralatan rumah seperti kompor, oven, kulkas, mesin cuci, pengering, pemanas air, dan AC beroperasi dengan baik dan tidak ada kerusakan atau keausan. Periksa juga apakah ada peralatan yang perlu diganti atau diperbaiki.
  • Hama: Periksa apakah ada hama atau serangga yang merusak rumah seperti rayap, tikus, kecoak, semut, atau kutu busuk. Periksa juga apakah ada lubang-lubang atau sarang-sarang hama pada dinding, lantai, atap, atau perabotan.
  • Legalitas: Periksa apakah surat-surat kepemilikan rumah lengkap dan sah. Periksa juga apakah ada sengketa atau masalah hukum yang terkait dengan rumah tersebut.

6. Tawar dan negosiasi harga rumah

ilustrasi membeli rumah (pexels.com/Rodnae Productions)
ilustrasi membeli rumah (pexels.com/Rodnae Productions)

Setelah yakin dengan kondisi rumah yang ingin dibeli, langkah selanjutnya adalah menawar dan bernegosiasi harga rumah dengan penjual. Tujuan dari tahap ini adalah untuk mendapatkan harga yang sesuai dengan nilai pasar dan kondisi rumah.

  1. Untuk melakukan tawar-menawar dan negosiasi harga rumah dengan baik, kamu perlu melakukan beberapa hal, seperti berikut ini.
  2. Mengetahui harga pasar rumah sejenis di lokasi yang sama atau serupa. Kamu bisa mencari informasi dari situs-situs properti online, agen properti, atau orang-orang yang berpengalaman.
  3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan rumah yang ingin kamu beli. Kamu bisa menggunakan hasil survei dan inspeksi rumah sebagai bahan pertimbangan.
  4. Menentukan batas atas dan batas bawah harga yang bisa kamu bayar. Kamu harus realistis dan fleksibel dalam menetapkan angka-angka ini.
  5. Menyampaikan penawaran harga secara sopan dan jelas kepada penjual. Kamu bisa menggunakan agen properti sebagai perantara atau langsung berkomunikasi dengan penjual.
  6. Mendengarkan dan memahami alasan-alasan penjual dalam menetapkan harga. Kamu harus bersikap terbuka dan menghormati pendapat penjual.
  7. Memberikan argumen-argumen yang kuat dan logis untuk menurunkan harga. Kamu bisa menggunakan data-data pasar, kondisi rumah, atau faktor-faktor lain yang relevan sebagai bukti.
  8. Mencari titik temu atau kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak. Kamu harus bersedia mengalah jika perlu demi mencapai kesepakatan.

Keenam hal di atas harus kamu ketahui sebelum membeli rumah untuk pertama kalinya. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu kamu dalam mewujudkan impian memiliki rumah sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhamad Aldifa
EditorMuhamad Aldifa
Follow Us