6 Hal yang Terjadi saat Seseorang Gak Didengar Lingkungan Sekitar

Lingkungan sekitar seharusnya menjadi bagian support system dari tumbuh kembang seseorang. Tapi tidak semua lingkungan memiliki suasana mendukung. Beberapa justru dikelilingi orang-orang egois yang mementingkan ambisi sendiri. Mereka tidak pernah mendengar pendapat dan keluhan orang-orang sekitar.
Ketika seseorang tidak lagi didengarkan oleh lingkungan sekitar, ia bisa habis kesabaran. Lingkungan sekitar dan orang-orang di dalamnya yang akan merasakan dampak secara langsung. Di bawah ini ada enam hal yang mungkin akan terjadi, saat seseorang tidak lagi didengarkan lingkungan sekitar.
1. Bertindak nekat sehingga membahayakan yang lain

Lingkungan seharusnya bisa menjadi bagian yang mendukung tumbuh kembang seseorang. Ia mampu mendengar respon dan keluhan orang-orang secara bijaksana. Tanpa membedakan antara individu satu dengan yang lain.
Bagaimana jika seseorang tidak pernah didengar oleh lingkungan sekitar? Ternyata turut mempengaruhi caranya dalam mengambil keputusan. Rasa tidak puas menuntutnya bertindak nekat. Hal ini bisa membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
2. Bisa balas dendam karena merasa diabaikan

Lingkungan sekitar turut mempengaruhi pengelolaan emosi seseorang. Seharusnya bisa memperlakukan orang lain dengan layak tanpa membedakan satu sama lain. Apalagi menilai seseorang hanya dari segi status sosial yang terlihat.
Saat seseorang merasa sudah tidak didengarkan oleh lingkungan sekitarnya, ia bisa terpancing emosi. Upaya balas dendam dilakukan karena merasa diabaikan. Ia ingin orang-orang di lingkungan tersebut merasakan akibat serupa.
3. Tidak totalitas dalam mendedikasikan diri terhadap lingkungan

Lingkungan terkadang didominasi oleh orang toksik yang tidak tahu diri. Ia menuntut seseorang mendedikasikan dirinya tapi tidak menunjukkan sikap menghargai. Saat yang bersangkutan menunjukkan sikap tidak berkenan, justru tidak didengar oleh lingkungan sekitar.
Sekali dua kali mungkin seseorang masih bisa sabar ketika tidak didengar oleh lingkungan sekitar. Namun untuk waktu berkelanjutan, pasti merasa malas karena sadar sudah dimanfaatkan. Ia tidak lagi totalitas dalam mendedikasikan diri terhadap lingkungan.
4. Merasa kecewa dan tidak mau berkontribusi terhadap lingkungan tersebut

Bagaimana perasaanmu saat tidak didengarkan oleh lingkungan sekitar? Keberadaanmu dianggap sebagai boneka dan hanya diperas dari segi waktu dan tenaga. Pasti kecewa dan sakit hati bukan?
Hal serupa juga dirasakan orang lain saat lingkungan tidak bisa menjadi bagian dari support system. Ia merasa kecewa karena usahanya tidak dianggap. Situasi seperti ini membuatnya kapok berkontribusi terhadap lingkungan. Meskipun memiliki kemampuan lebih, tapi memilih menyimpannya sendiri dan menunjukkan saat ada peluang yang pasti.
5. Menutup diri dari komunikasi dengan orang-orang sekitar

Jangan heran jika kamu melihat seseorang cenderung tertutup dari lingkungan sosial. Ia tidak mau berbaur dengan sesama dan memilih hidup menyendiri. Bisa jadi dipicu oleh suatu sebab. Jangan hanya melihat dari sisi luar kemudian menghakimi.
Barangkali lingkungan sekitar tidak mampu mendengar pendapat dan sudut pandangnya. Perasaan diabaikan membuatnya menutup diri dari komunikasi dengan orang-orang sekitar. Ia memilih hidup apatis tanpa memedulikan lingkungan dan masyarakat di dalamnya.
6. Timbul perasaan tersisih dan tidak dihargai

Tidak bisa dibenarkan ketika seseorang memperlakukan orang lain secara pilih kasih. Termasuk menilai seseorang berdasarkan penampilan luar. Kemudian menghakimi orang lain yang tidak menunjukkan privilege dan status sosialnya.
Ketika seseorang merasa diperlakukan kurang layak oleh lingkungan sekitar, timbul perasaan tersisih dan tidak dihargai. Ia tidak akan bertahan lebih lanjut lagi di tengah lingkungan tersebut. Cepat atau lambat, ia beranjak keluar dan mencari lingkungan yang mau menghargainya.
Harapan semua orang pasti ingin dihargai dan didengarkan oleh lingkungan sekitar. Jika sikap itu tidak diperoleh, ia bisa mengambil berbagai tindakan nekat. Untuk mengurangi kejadian seperti itu, harus mampu menghargai setiap individu dengan bijaksana. Setiap orang memiliki hak untuk berpendapat dan didengarkan.