Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Kiat Menyadarkan Diri dari Sikap Gengsi Terhadap Tren

ilustrasi mengikuti tren (pexels.com/Rafael Barros)

Keberadaan tren memang menjadi fenomena yang menarik perhatian generasi muda. Sesuatu yang sedang viral menjadi pedoman utama. Mereka berlomba-lomba mengikuti setiap fenomena atau hal-hal viral meskipun mengorbankan prinsip dan pendirian.

Menyikapi fenomena tersebut, kita harus mampu menyadarkan diri dari sikap gengsi terhadap tren. Pahami segala sesuatu yang viral itu tidak harus diikuti. Adakalanya kita harus memilah kembali serta menganalisis setiap risiko yang muncul. Dalam rangka menyadarkan diri dari sikap gengsi terhadap tren, kiat berikut harus kamu terapkan.

1. Kenali alasan di balik sikap gengsi

ilustrasi mempertahankan gengsi (pexels.com/Bennie Lukas Bester)

Kita bisa dengan mudah menjumpai tren yang berkembang di era sekarang. Bahkan keberadaan tren ini menjadi kunci utama untuk meningkatkan rasa percaya diri. Tapi yang perlu diketahui, kita harus memiliki kesadaran agar tidak terbawa tren yang berpotensi menjerumuskan.

Hal ini bisa dilakukan dengan mengenali alasan di balik sikap gengsi. Tanyakan pada diri sendiri, mengapa ingin mengikuti tren tersebut. Sadari bahwa gengsi sering kali berakar pada rasa takut tidak diterima atau ingin dianggap lebih unggul.

2. Fokus pada nilai dan prioritas pribadi

ilustrasi menetapkan tujuan (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Gengsi terhadap tren adalah permasalahan yang kerap dihadapi oleh generasi muda. Mereka ingin mengikuti segala sesuatu yang viral. Namun demikian, tidak semua hal ternyata dapat membawa dampak positif dalam kehidupan.

Kita perlu menyadarkan diri dari sikap gengsi terhadap tren. Mulai sekarang, saatnya fokus pada nilai dan prioritas pribadi. Dengan mengenali prioritas secara tepat, kita dapat menghindarkan diri dari tren yang tidak relevan.

3. Mengurangi paparan media sosial

ilustrasi kecanduan medsos (pexels.com/RODNAE Productions)

Gengsi terhadap tren. Seberapa sering kamu menghadapi situasi demikian ini? Apa mungkin menjadi individu yang menggantungkan segala sesuatunya terhadap tren yang sedang viral? Tentu ini menjadi situasi yang harus dianalisis secara cermat.

Kita perlu menyadarkan diri dari sikap gengsi terhadap tren. Langkah ini bisa dilakukan dengan mengurangi paparan media sosial. Ambil jeda dari scrolling tanpa tujuan, atau kurasi konten yang lebih mendukung pengembangan diri daripada mengikuti tren.

4. Menerapkan rasa syukur dari hal-hal kecil

ilustrasi bersyukur (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Rasa syukur memang menjadi hal kecil yang kerap terlupakan oleh banyak orang. Jika sudah seperti ini, kehidupan terasa kurang bermakna. Meskipun memiliki banyak keberuntungan dalam hidup, namun kita tidak menyadari hal tersebut.

Menghadapi situasi demikian, kita harus mampu menyadarkan diri dari sikap gengsi terhadap tren. Belajarlah untuk menerapkan rasa syukur dari hal-hal kecil. Fokus pada apa yang sudah kamu miliki daripada apa yang belum. Tuliskan tiga hal yang kamu syukuri setiap hari untuk melatih rasa puas.

5. Belajar menikmati kesederhanaan

ilustrasi perempuan di kebun bunga (pexels.com/Andre Furtado)
ilustrasi perempuan di kebun bunga (pexels.com/Andre Furtado)

Kesederhanaan. Seharusnya ini menjadi cara yang diterapkan seseorang dalam menjalani kehidupan. Tapi pada faktanya sebagian besar orang justru tidak mengetahui kesederhanaan yang dirasakan. Mereka cenderung merasa kurang dengan apa yang sudah dimiliki.

Di sinilah kiat menyadarkan diri dari sikap gengsi terhadap tren. Kita harus belajar menikmati kesederhanaan yang didapat dalam hidup. Lakukan hal-hal kecil yang menyenangkan tanpa perlu mengikuti tren, seperti memasak makanan favorit, membaca buku, atau eksplorasi hobi baru.

6. Berhenti mencari validasi orang lain

ilustrasi mencari validasi (pexels.com/SHVETS Production)

Adakalanya kita menjadi orang yang haus validasi. Pengakuan dari orang lain dijadikan sebagai patokan utama. Termasuk dengan mengikuti berbagai macam tren hanya untuk memperoleh pengakuan sesaat. Sikap demikian ini yang harus diperbaiki.

Terdapat kiat untuk menyadarkan diri dari sikap gengsi terhadap tren. Sudah saatnya kita berhenti mencari validasi orang lain. Latih diri untuk tidak bergantung pada pujian atau perhatian. Tidak semua hal dalam hidup bisa diukur dari perbandingan sosial.

Gengsi terhadap peran seharusnya menjadi sikap yang dihindari. Kita perlu menggali alasan di balik sikap gengsi tersebut. Untuk selanjutnya menyesuaikan dengan nilai dan prioritas hidup. Selain itu, kita juga perlu menyadarkan diri bahwa tidak semua hal bergantung pada validasi. Menerapkan kiat-kiat di atas, semoga kamu lekas memperoleh kehidupan yang bermakna.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us