6 Novel Fiksi Sejarah Berlatar Jerman yang Paling Menyentuh

Jerman selalu menjadi latar yang menarik dalam dunia fiksi sejarah. Dari masa kelam Perang Dunia hingga kisah perjuangan pribadi di tengah tekanan politik, negara ini menyimpan banyak cerita yang menggugah hati. Melalui halaman-halaman novel, kita bisa merasakan getirnya perjuangan, manisnya persahabatan, dan kuatnya tekad manusia menghadapi tantangan hidup.
Jika mencari bacaan yang mampu membawamu ke masa lalu dengan penuh emosi dan kedalaman cerita, novel-novel berlatar di Jerman adalah pilihan yang tepat. Setiap kisahnya menawarkan perspektif unik dan menggambarkan sisi manusiawi di tengah kekacauan. Bersiaplah untuk tenggelam dalam narasi yang memikat tentang Jerman dalam deretan novel berikut!
1. The Book Thief – Markus Zusak

Berlatar di Jerman pada masa Nazi tahun 1939, The Book Thief menyajikan kisah penuh emosi tentang buku dalam kehidupan manusia. Liesel yang tinggal di pinggiran kota Munich bertahan hidup dengan mencuri buku. Bersama ayah angkatnya, ia belajar membaca dan mulai membagikan buku-buku curiannya kepada para tetangga saat terjadi penggerebekan dan pemboman.
Kisahnya semakin mengharukan ketika Liesel membawa buku-buku tersebut kepada pria Yahudi yang bersembunyi di ruang bawah tanah rumahnya. Terlepas dari risiko besar yang mengancam keselamatan, keinginan Liesel untuk berbagi cerita memberikan secercah harapan. Novel ini tidak hanya menggambarkan kehidupan dalam rezim Nazi, tetapi juga tentang kekuatan persahabatan.
2. The Girl From Berlin – Ronald H. Balson

Novel ini dimulai dengan Catherine Lockhart dan Liam Taggart yang terbang ke Tuscany untuk membantu teman lama mereka. Sang teman menghadapi ancaman pengusiran dari rumahnya meskipun memiliki akta kepemilikan. Satu-satunya petunjuk yang mereka miliki adalah manuskrip tulisan tangan berbahasa Jerman yang mengungkap kisah lama yang terlupakan.
Manuskrip itu membawa mereka ke Berlin pada tahun 1918, tempat kelahiran Ada Baumgarten, seorang pemain biola berbakat putri musisi terkenal. Melalui bakatnya, Ada mampu bertahan di tengah kecurigaan terhadap keluarganya yang Yahudi. Namun, impian pindah ke Bologna tidak berjalan seperti yang diharapkan.
Perjalanan hidup Ada penuh perjuangan dan kesedihan dan misteri tentang apa yang terjadi padanya membawa pembaca pada perjalanan mengharukan.
3. All Quiet on the Western Front – Erich Maria Remarque

Dikenal sebagai salah satu novel perang terbaik sepanjang masa, All Quiet on the Western Front menggambarkan pengalaman tentara Jerman selama Perang Dunia I. Paul Bäumer yang berusia 20 tahun mendaftar bersama teman-teman sekelasnya dengan penuh semangat patriotik. Namun, harapan mereka hancur ketika kenyataan perang di parit-parit yang mengerikan.
Paul melihat langsung kekejaman perang dan merasa terasing dari kehidupan sipil yang pernah dikenalnya. Ketika teman-temannya berguguran, ia mulai mempertanyakan makna kebencian yang memisahkan para prajurit dengan seragam berbeda namun dari generasi sama. Novel menyampaikan kritik tajam terhadap perang dan betapa mudahnya generasi muda dikorbankan.
4. The Orphan's Tale – Pam Jenoff

Di tengah kekejaman Perang Dunia II, dua perempuan dengan masa lalu yang penuh luka dipertemukan oleh takdir. Noa, remaja 16 tahun yang diusir dari rumah setelah hamil oleh tentara Jerman, menemukan gerbong penuh bayi Yahudi yang menuju kamp konsentrasi. Tergerak oleh ingatan akan anaknya yang dirampas, Noa menyelamatkan salah satu bayi itu dan melarikan diri.
Saat melarikan diri, Noa menemukan perlindungan di sebuah sirkus keliling. Untuk menyembunyikan identitasnya, ia harus mempelajari aksi trapeze bersama Astrid, pemain trapeze utama yang pada awalnya memandang Noa dengan curiga. Persahabatan yang terjalin di antara mereka begitu kuat, tetapi rahasia dan ancaman selalu membayangi.
5. The German Wife – Kelly Rimmer

Novel ini mengangkat kisah nyata dari Operasi Paperclip, ketika para ilmuwan Jerman direkrut oleh Amerika Serikat usai Perang Dunia II. Berlatar tahun 1939 di Berlin, Sofie hidup dengan suaminya, Jürgen, seorang akademisi terkemuka yang terlibat dalam program roket Nazi. Meskipun keduanya menolak ideologi Hitler, posisi Jürgen membuat mereka harus berpura-pura setia pada rezim.
Ketika perang berkecamuk dan tekanan semakin besar, Sofie dihadapkan pada pilihan sulit, yaitu bertahan dengan cara apapun atau mempertaruhkan hidup mereka demi kebenaran. Melalui dilema moral dan ketegangan yang mencekam, kisah ini mengeksplorasi bagaimana situasi dapat mengubah manusia menjadi sesuatu yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya.
6. The School for German Brides – Aimie K. Runyan

Novel ini membawa pembaca ke Jerman pada tahun 1939, ketika Hanna Rombauer dipaksa tinggal bersama bibinya setelah kematian ibunya. Kehidupan mewah menanti, tetapi ia juga dijodohkan dengan perwira SS. Sebagai calon istri yang "ideal", ia dikirim ke sekolah pengantin untuk mempelajari peran barunya sebagai istri Jerman yang patuh.
Di sisi lain, ada Mathilde Athman, perempuan Yahudi yang sedang mengandung dan berjuang untuk bertahan hidup di tengah represi. Ketika jalan hidup mereka bersinggungan, Hanna menyadari bahwa ada lebih banyak hal yang dipertaruhkan daripada sekadar menjaga kehormatan keluarga.
Melalui keenam novel ini, pembaca diajak menelusuri jejak sejarah Jerman dari berbagai sudut pandang yang emosional dan penuh pelajaran hidup. Manakah dari buku-buku di atas yang paling membuatmu penasaran?