Nama Han Yoora atau akrab disebut Yoora sudah cukup lama malang melintang di Indonesia. Selama tinggai di Indonesia, sosoknya disukai banyak orang lewat channel Youtube yang menunjukkan dirinya yang menyenangkan, apa adanya, dan jenaka.
Namun di balik kejenakaannya, bukan berarti ia tak pernah mengalami masa-masa sulit. Ini dia enam pelajaran hidup yang bisa kamu petik dari Han Yoora.
Saat mengunjungi Australia, Han Yoora merasakan penyakit hipertiroidnya menjadi-jadi. Tanpa pikir panjang, ia berobat di negara asalnya, Korea Selatan. Seketika bukan hanya galau akan sakitnya, ia pun memikirkan bagaimana kelanjutan kariernya. Apalagi ia merupakan tulang punggung keluarga. Ia selalu mendekatkan diri pada Tuhan dan tidak pernah lupa berdoa. Hingga akhirnya, ia memilih putus kontrak, fokus memulihkan diri, dan kini kembali lagi.
Baginya, ibadah harus dilakukan sungguh-sungguh dan jangan nanggung. Sekalipun kesibukan menerpa, meluangkan waktu selama dua jam saja untuk ibadah itu wajib. Dengan ibadah, ia melakukan penyembuhan mental. Dengan mental yang baik, ia bisa bekerja maksimal. Efeknya, fans senang dan klien juga senang.
Seperti kita ketahui, masa kecil Han Yoora dihabiskan di Bali pasca ayahnya mengalami kebangkrutan. Ayahnya lalu kembali ke Korea demi mencari pekerjaan baru. Sedangkan ia dan ibunya tinggal di Bali bersama saudara keluarganya.
Inilah yang membuat Yoora sempat mengutamakan hasil ketimbang proses yang ia lalui. Baginya, mencari uang adalah untuk membahagiakan keluarganya. Kini, Yoora punya mindset baru. Kesuksesan bukan lagi prioritas dalam keluarganya. Karena semakin seseorang mengejar dunia, akan semakin jauhlah juga mereka dengan keluarga.
Sampai sekarang, momen kebangkrutan usaha ayahnya masih cukup membekas buat Yoora. Bukan membekas sebagai marah ataupun dendam. Justru ia bersyukur memiliki ayah seperti ayahnya sendiri. Gulung tikarnya tersebut bukan merupakan kesalahan ayahnya, melainkan memang sudah jadi rencana Tuhan.
Ia percaya, diam-diam Tuhan sedang mempersiapkan kesuksesannya ini. Ia berhasil sukses pun berkat bantuan keluarganya. Sebagai ungkapan syukurnya, minimal seminggu sekali ia menelepon orangtua. Dari situ, orangtua bisa merasakan haru dan masih merasa berguna karena sang anak masih mencarinya.
Han Yoora tidak pernah menyesali apa pun yang telah terjadi di masa lalunya. Bahkan sepahit apa pun pengalaman yang dirasakan, ia tetap bersyukur karena ada hikmah di baliknya. Kalau ia tidak pindah ke Bali, tidak akan ia belajar Bahasa Indonesia dan menjadi youtuber tenar seperti sekarang. Kesempatan menjadi aktris dalam sitkom "Kelas Internasional" pun pasti tidak dirasakan. Kini, Yoora jauh lebih kuat daripada sebelumnya.
Meski dulu sempat stres karena terkendala bahasa, Yoora terus belajar dan belajar. Sampai akhirnya ia menguasai Bahasa Indonesia dan hidup sebagaimana orang Indonesia pada umumnya. Ia mencintai kehidupan di Indonesia yang santai dan bisa menemukan tujuan hidupnya.
Sedangkan di negara asalnya, semuanya serba cepat dan rentan stres. Karena itu, ia senantiasa berjuang untuk pengajuan pergantian kewarganegaraannya. Kamu masa mau kalah dari Han Yoora?
Karena keinginan menjadi warga negara Indonesia yang cukup besar, jadilah visi dan misi hidup Yoora selanjutnya berkisar di seputaran Indonesia. Momen jatuh sakitnya kemarin, sempat membuatnya bertanya. Kenapa ia harus kembali ke negaranya saat sedang di puncak sukses. Setelah berdoa dan terus berdoa, justru inilah kesempatannya agar visi misinnya bukan nasional saja melainkan internasional.
Itu tadi enam pelajaran hidup yang bisa kamu petik dari Han Yoora. Sukses selalu, ya Yoora! Semoga selalu bisa memberikan inspirasi positif bagi anak-anak muda Indonesia kala menghadapi masa sulit.