6 Penyebab Dijauhi Teman karena Cita-citamu Tinggi, Gak Suportif?

Memiliki cita-cita tinggi bukan hal yang buruk atau mustahil menjadi kenyataan. Impian setinggi langit bikin kamu lebih bersemangat dan berusaha memanfaatkan waktu serta energimu sebaik mungkin. Dirimu mengerti bahwa sejak sekarang harus memusatkan perhatian pada latihan dan kerja keras.
Namun, apakah kamu merasa sikap teman-temanmu berubah? Sejak mereka tahu cita-citamu serta melihatmu bersungguh-sungguh mengejarnya, mereka seperti menjauh. Dirimu gak lagi diajak bicara atau pergi main. Bahkan mereka tampak sungkan serta berusaha menghindar saat bertemu denganmu.
Apa yang membuat sikap mereka berubah? Haruskah cita-citamu diturunkan agar kamu dapat kembali diterima di tengah-tengah mereka? Berikut ulasannya dan semangatmu untuk mewujudkan mimpi tidak boleh surut. Memang sebagian pertemanan tak abadi.
1. Mungkin mereka gak sebal pada cita-citamu, melainkan bualanmu

Cita-citamu boleh jadi sama sekali bukan sumber masalah di antara kalian. Teman-temanmu cukup dewasa buat mengerti bahwa setiap orang berhak bercita-cita sesuai dorongan hatinya. Bahkan mereka juga memiliki impian yang gak kalah tinggi darimu meski dirimu belum tentu mengetahuinya.
Hanya saja, mereka kurang nyaman dengan kesukaanmu berbual. Cita-citamu adalah satu hal, sedangkan bualan mestinya bisa dijauhi. Saat kamu sebatas mengatakan mimpi besarmu, orang-orang cenderung ikut senang serta mendukung.
Namun, dengan kamu berbual berarti perkataanmu terkait cita-cita jauh lebih hebat daripada aslinya. Misalnya, dirimu seakan-akan sudah berani memastikan bahwa impian itu pasti tercapai. Semua prosesnya mudah bagimu dan kamu punya sejumlah kenalan penting yang akan membantumu. Hindari berbual dan fokuskan diri pada cita-citamu saja.
2. Anggaplah saatnya menyepi biar fokus belajar serta bekerja

Makin besar keinginanmu makin banyak pula usaha yang mesti dikerahkan. Menjauhnya beberapa teman ada sisi baiknya. Yaitu, suasana di sekitarmu menjadi lebih tenang daripada ketika kamu masih dikelilingi terlalu banyak orang. Manfaatkan suasana tenang ini buat belajar dan bekerja keras.
Kamu bakal merasa lebih mudah berkonsentrasi. Perkembanganmu bisa jauh lebih cepat dibandingkan saat dirimu masih punya banyak teman. Jika kamu hanya fokus pada perasaan sedih dan kesepian lantaran dijauhi mereka, malah konsentrasimu menjadi rusak. Ingatlah tentang kepompong.
Ulat menyepi untuk sementara waktu sampai ia siap keluar sebagai kupu-kupu yang cantik. Begitu pula dengan usahamu mengejar cita-cita. Kalau kamu terus berada di jalan yang terlampau ramai justru menghambat perjalananmu. Berjalanlah di rute yang lebih sepi agar dirimu lebih cepat sampai.
3. Introspeksi, jangan-jangan kamu suka meremehkan cita-cita orang

Cita-cita yang tinggi terkadang juga dapat membuatmu kurang menghargai impian orang lain. Menurutmu, keinginan kawan-kawan terlalu sederhana. Mereka seharusnya berani bermimpi lebih tinggi. Toh, tercapainya cita-cita besar itu juga buat kebaikan hidup mereka sendiri.
Kamu selalu mengacu pada impianmu sendiri yang setinggi langit. Sikap begini tidak disukai sebagian besar teman-temanmu. Dirimu seakan-akan tak memahami bahwa orang lain berhak menetapkan cita-citanya sendiri. Mereka juga berpandangan bahwa mimpi sederhana yang berhasil tercapai lebih baik daripada impian setinggi langit yang gagal diraih.
Meski tentu saja, kamu juga punya pendapat yang berbeda tentang hal ini. Menurutmu, kalaupun cita-cita yang tinggi tidak dapat teraih pasti posisimu masih lebih baik daripada orang yang sukses dengan mimpi kecilnya. Berhenti merasa paling benar karena arti penting sebuah cita-cita kembali ke masing-masing orang yang menginginkannya.
4. Memaknai secara positif, yaitu seleksi alam mulai bekerja

Hubungan pertemanan selalu dinamis. Bukan hanya hubungan kalian bisa lebih erat di suatu waktu lalu renggang di waktu lain. Akan tetapi, sebagian kawan akhirnya dapat benar-benar meninggalkanmu. Kalian berhenti berkomunikasi sepenuhnya. Walau ada perasaan sedih, ini bagian dari seleksi alam.
Dari sekian banyak orang yang dikenal selagi dirimu baru mengatakan tentang cita-cita, cuma sedikit yang bakal terus bertahan di sisimu. Ini bukan masalah. Dengan berkurangnya kawan-kawan lama berarti kamu siap untuk berteman dengan orang-orang baru. Mereka yang datang terakhir biasanya lebih sefrekuensi soal cita-cita.
Itu artinya, dirimu tanpa sadar sudah berada dalam lingkungan yang lebih tepat buat berkembang dan mewujudkan impian. Tetap sayangi kawan-kawan lama yang bertahan di dekatmu. Sambut teman-teman baru dengan antusias dan jangan takut kamu bakal ditinggalkan lagi. Akan tetapi, tidak perlu buru-buru menyimpulkan kawan yang pergi sebagai gak setia. Mereka mungkin punya prioritas hidup yang menuntut perhatian penuh.
5. Dekat denganmu bikin mereka gelisah soal tujuan hidup

Kamu yang sudah punya cita-cita tentu merasa mantap dalam menjalani hidup. Walaupun impianmu tinggi dan perlu kerja keras buat mencapainya, setidaknya dirimu tahu apa yang diinginkan. Lain dengan teman-temanmu yang barangkali masih bingung dengan arah hidupnya.
Kian mereka melihatmu bersemangat mengejar impian, kian kuat pula rasa tak nyamannya. Mereka memilih untuk menjauhimu dengan dua alasan. Pertama, agar tidak merasa tambah minder denganmu. Kedua, mereka butuh waktu buat memikirkan baik-baik sesuatu yang pantas dikejarnya.
Maka kamu tidak perlu terlalu berduka ketika jumlah teman berkurang. Mereka sedang mencari kebaikan untuk hidup masing-masing. Suatu saat mereka sudah memutuskan cita-citanya barangkali hubungan kalian pun dekat lagi. Kamu juga tak usah terlalu yakin dapat membantu menetapkan impian karena sifatnya amat pribadi. Biarkan mereka sibuk dengan pencariannya dulu.
6. Dapat pula kepedulianmu pada mereka berkurang

Saking fokusnya dirimu mengejar cita-cita, tanpa terasa perhatianmu ke teman-teman telah cukup lama berkurang. Sebagai contoh, kamu tidak lagi menghadiri undangan ulang tahun mereka. Bahkan sekadar mengucapkan selamat ulang tahun saja gak. Ketika salah satu dari mereka sakit, dirimu pun tak menengok atau menanyakan kondisinya.
Menurunnya kepedulianmu pada kawan-kawan berakibat mereka agak kecewa. Kamu sudah terlebih dahulu menjaga jarak. Orang lain hanya mengikuti apa yang dilakukan olehmu. Tentu menyedihkan bagi mereka apabila terus berharap kepedulianmu kembali seperti dulu, tetapi itu tidak pernah terjadi.
Bila kamu ingin hubungan kalian dekat lagi, tunjukkan niat baikmu. Luangkan waktu di sela-sela kesibukanmu mengejar impian. Jika sekadar berkomunikasi via chat sesekali seharusnya masih bisa. Jangan malah mereka berusaha menghubungi pun, kamu tidak merespons.
Pertemanan yang menjauh tak selalu karena cita-citamu yang terlalu tinggi menurut mereka. Caramu bersikap lebih menentukan reaksi mereka. Sehebat apa pun mimpimu, jangan merusak pertemanan dengan kesombongan atau berhenti peduli pada mereka. Bila dirimu sudah berusaha bersikap biasa tetapi tetap ditinggalkan, baru biarkan saja.