Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Perasaan Positif setelah Berhasil Nabung, Tambah Semangat Bekerja

ilustrasi bahagia (pexels.com/Gustavo Fring)

Apakah kamu sudah bisa rutin menabung meski sedikit atau malah pendapatanmu masih lebih sering minus? Kalau gak minus, penghasilan hanya sama dengan pengeluaran. Gak ada sisa sama sekali. Bahkan dana yang telah disisihkan buat tabungan pun akhirnya terpakai juga.

Bila dirimu masih kesulitan menabung, kamu harus latihan lebih keras untuk berhemat. Buatlah target setidaknya bulan ini dirimu dapat menyimpan Rp50 ribu, misalnya. Walaupun angka tabungannya masih kecil setidaknya sudah lebih baik ketimbang kamu kembali gak bisa menabung sama sekali.

Meski proses selama masa penghematan terasa berat, ketika nanti kamu berhasil melakukannya akan berubah luar biasa. Sekecil apa pun nominal uang yang mengendap di rekening tabungan, celengan, atau dompet dirimu bakal merasakan enam hal berikut. Nabung gak bikin kamu kapok dan malah nagih.

1. Puas dan bangga pada diri karena bisa mengendalikan pengeluaran

ilustrasi seorang pria (pexels.com/itay verchik)

Setiap keberhasilan akan memberimu perasaan puas dan bangga. Tidak terkecuali kesuksesanmu menabung setelah sekian lama kamu bekerja dan pendapatan cuma numpang lewat. Memang mulanya dirimu sulit sekali untuk menentukan pos apa yang dapat ditekan. Kamu juga harus berpikir ulang sebelum membeli apa pun.

Padahal, terkadang keinginan untuk membeli sesuatu seakan-akan begitu sulit ditahan. Sampai muncul perasaan sedih lantaran beberapa orang terlihat mudah saja memasukkan apa pun yang diinginkannya ke keranjang belanja. Apalagi terkait benda-benda yang lagi digandrungi banyak orang. 

Kamu sebenarnya juga ingin memilikinya dan takut besok-besok barangnya sudah langka. Namun, keberhasilan menahan diri sehingga uangmu tetap aman dan dapat ditabung akhirnya memberimu perasaan puas serta bangga. Menang melawan diri sendiri bukanlah hal mudah, tapi kali ini kamu telah sukses besar.

2. Tenang bila sewaktu-waktu ada kebutuhan ekstra

ilustrasi menikmati teh (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Hidup tak selalu bisa direncanakan. Apalagi seputar kebutuhan yang harus dipenuhi. Jika kamu tidak dapat menabung, kebutuhan rutin saja sudah bikin stres. Ketika ada kebutuhan ekstra, gak ada uang sama sekali buat membayarnya. Pilihanmu cuma pinjam uang pada seseorang atau menjual sesuatu.

Masih mending bila ada barang yang layak dijual atau teman yang mau meminjamimu uang. Bagaimana kalau gak ada? Jangan sampai berbagai pikiran buruk melintas, seperti mencuri apalagi mengakhiri hidup. Maka tak berlebihan kalau mampu menabung saja akan membuatmu merasakan ketenangan yang mendalam.

Tabunganmu memang belum seberapa. Namun, berapa pun uang yang bisa disisihkan sudah lebih baik daripada bulan-bulan sebelumnya. Saat itu, kamu sama sekali belum dapat melakukannya. Ke depan dirimu akan tambah bersemangat dalam menabung untuk meningkatkan rasa tenang yang bikin hidup sederhana pun terasa nyaman.

3. Bersyukur sebab pendapatan yang gak seberapa ternyata cukup

ilustrasi memegang uang (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Kalau penghasilan terlalu kecil sampai di bawah kebutuhan pokok, tentu menabung gak mungkin dilakukan. Akan tetapi, pendapatan yang jauh lebih besar juga tak menjamin kamu bakal bisa menyisihkannya. Selama pengendalian dirimu dalam berbelanja rendah, uangmu akan habis terus.

Sekarang waktunya untuk mengetes sebenarnya seberapa layak penghasilanmu untuk hidup sehari-hari. Begitu dirimu mampu menabung sedikit saja, rasa syukurmu akan meningkat. Ternyata pendapatan yang selama ini diremehkan oleh diri sendiri masih lebih dari cukup buat memenuhi kebutuhanmu. 

Bulan depan kamu makin termotivasi untuk mengencangkan ikat pinggang sampai jelas berapa biaya hidupmu yang sesungguhnya. Selisih antara penghasilan dengan pengeluaran pun bertambah besar. Kamu tak akan lagi melihat gajimu terlalu kecil apabila pengaturannya sudah sangat baik dan selalu ada uang untuk ditabung.

4. Optimis punya masa depan yang lebih cerah

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/SHVETS production)

Jika kamu sering merasa pesimis dengan masa depanmu, coba cek saldo tabunganmu. Makin kecil saldo tabunganmu makin suram pula masa depan dalam bayanganmu. Bagaimana tidak? Sulit untukmu membayangkan akan memiliki kehidupan yang makin baik dari waktu ke waktu jika tabungan saja gak punya.

Dirimu barangkali memakai banyak uang untuk pelesiran. Namun, semua itu hanya tentang masa kini. Tabungan yang minim membuatmu gak bisa merencanakan masa depan beberapa tahun dari sekarang. Kamu seperti orang yang berkendara dengan jarak pandang amat terbatas. Perencanaan dalam kehidupanmu paling jauh cuma seminggu atau sebulan ke depan. 

Setelah itu dirimu tak sanggup memikirkan atau menginginkan apa pun. Sebab kamu tahu bahwa setiap keinginan menjadi sia-sia tanpa adanya persiapan yang mengarah ke sana. Kalau dirimu ingin masa tua yang nyaman misalnya, berarti seharusnya tabunganmu terus bertambah biar kelak hidupmu terjamin tanpa perlu bekerja.

Bila saldomu gak pernah jauh dari batas minimal serta kamu tak punya uang dalam deposito atau emas batangan, logikamu juga mengatakan ini bukan situasi yang bagus.

Boro-boro masa depan yang baik, sekarang saja sebenarnya dirimu sering merasa ketar-ketir. Ketahanan finansialmu lemah. Sedikit saja ada kebutuhan tak terduga, kamu langsung kelabakan.

5. Lebih mencintai pekerjaan yang menjadi sumber pendapatanmu

ilustrasi bekerja (pexels.com/George Milton)

Banyak hal dapat membuatmu membenci pekerjaan yang dilakoni. Seperti bos yang selalu menekan anak buah, teman yang tak ramah, dan tugas yang terlalu sulit untukmu. Akan tetapi, kondisinya akan jauh lebih buruk jika dirimu juga tidak punya tabungan. Kamu bakal seketika menyalahkan pekerjaan itu seolah-olah gajinya terlalu rendah.

Padahal seperti dikatakan sebelumnya, kemampuan menabung lebih ditentukan oleh kemauan daripada besaran gajimu. Pekerjaan yang telah bagus pun dapat terus disalahkan apabila kamu gagal menabung. Dengan membalik situasi menjadi dirimu berhasil menabung, perasaanmu terhadap pekerjaan pun menjadi lebih positif.

Kamu sadar bahwa memang masih ada pekerjaan dengan penghasilan lebih tinggi daripada pendapatanmu. Akan tetapi, gajimu sekarang juga masih bisa ditabung. Maknanya, pekerjaanmu bukan pekerjaan yang terburuk. Dirimu punya alasan yang bagus buat mempertahankannya, bukan meninggalkannya.

6. Gak minder dengan teman-teman yang tampak lebih mapan

ilustrasi bersama teman (pexels.com/RDNE Stock project)

Apakah menabung akan membuatmu lebih kaya dari orang lain? Sudah pasti belum tentu, tergantung dengan siapa kekayaanmu dibandingkan. Namun, punya tabungan memberimu rasa aman dan percaya diri. Kamu seperti memiliki lumbung pangan di masa paceklik atau matras empuk yang siap menopangmu jika terjatuh.

Akibatnya, ketika dirimu berinteraksi dengan orang-orang yang terlihat lebih mapan gak ada lagi rasa rendah diri. Tabungan adalah kekuatan yang kamu bangun dari dalam. Tidak peduli sesederhana apa pun penampilan luarmu, kepercayaan dirimu lebih tinggi ketimbang ketika kamu gak punya tabungan.

Di mana pun kamu berada, pasti ada orang yang kehidupannya lebih mapan. Penting buatmu mempunyai kepercayaan diri yang bagus biar gak sedikit-sedikit insecure lalu mencoba meniru seseorang, tapi dengan cara yang salah.

Seperti kamu hanya mengikuti gaya hidupnya, padahal pendapatan kalian berbeda. Kalau dirimu bisa menabung, rasa minder gak ada dan lebih nyaman dengan kehidupan sendiri.

Hasil dari menabung tidak hanya berbentuk uang yang ada dalam rekening atau suatu saat bisa diinvestasikan. Enam perasaan positif di atas juga bakal bikin hidupmu terasa jauh lebih menyenangkan. Berhenti menghabiskan seluruh uangmu karena setiap rupiah yang dapat disisihkan akan menguatkan fondasi kehidupanmu.  

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us