6 Perilaku Tercela yang Harus Dijauhi Seorang Muslim, Wajib Tahu!

Islam tidak hanya menekankan hubungan secara vertikal kepada Allah SWT, tetapi juga hubungan secara horizontal kepada sesama manusia. Kita harus menjauhi segala bentuk sikap maupun perbuatan yang dapat menyakiti muslim lainnya.
Nah, kali ini, kita akan mengulas sejumlah perilaku tercela yang harus dijauhi seorang muslim. Ada apa saja? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
1. Gibah
Gibah seolah mendapat normalisasi di tengah masyarakat zaman sekarang. Padahal, perilaku tercela yang satu ini termasuk dosa besar, lho. Namun, apa gibah itu sebenarnya?
Secara istilah, gibah berasal dari bahasa Arab yang berarti 'mengumpat'. Lebih jelasnya, dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW pernah bersabda yang artinya,
“Tahukah engkau apa itu gibah?” Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Ia berkata, “Engkau menyebutkan kejelekan saudaramu yang ia tidak suka untuk didengarkan orang lain.” Beliau ditanya, “Bagaimana jika yang disebutkan sesuai kenyataan?” Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika sesuai kenyataan, berarti engkau telah menggibahnya. Jika tidak sesuai, berarti engkau telah memfitnahnya.” (HR. Muslim no. 2589)
Dari hadis di atas, bisa kita tangkap bahwa gibah sebenarnya membicarakan sesuatu—dalam hal ini kekurangan atau aib—yang memang ada pada orang lain, bukan kebohongan yang dibuat-buat. Kendati demikian, agama tidak membenarkan perbuatan tersebut karena dapat menyakiti perasaan orang lain.
Selain itu, perbuatan gibah ibarat memakan daging saudara kita yang sudah mati. Hal ini seperti yang telah Allah SWT firmankan dalam Surah Al-Hujurat ayat 12 yang berbunyi,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang. Jangan pula menggunjing satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka, tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya, Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat, [49]:12)
Karena termasuk dosa besar, dari laman Rumaysho, para ulama sepakat bahwa gibah adalah haram, baik itu melalui "lisan, tulisan, isyarat, atau bermain isyarat dengan mata, tangan, kepala" dan bentuk lainnya.
Oleh sebab itu, penting sekali bagi kita agar menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat menuntun kita kepada gibah. Salah satu nasihat yang paling populer adalah dari Sufyan Ats Tsauriy rahimahullah yang berkata,
“Kurangi rasa ingin tahumu tentang orang lain. Niscaya, gibahmu juga akan berkurang.” [Siyar A’lam An Nurbala, 5/62]