6 Suka Duka Dikelilingi Orang Perfeksionis, Apakah Relate?

Orang-orang yang memiliki karakter perfeksionis dikenal dengan standar kesempurnaanya yang tinggi. Bisa dibilang mereka memiliki target pencapaian ambisius. Berada di tengah-tengah orang yang memiliki karakter ambisius tentu menjadi tantangan tersendiri.
Kamu akan melewati fase suka duka yang tidak mudah. Selain dituntut menjadi sosok disiplin dan bekerja keras, kamu juga akan merasa tertekan. Untuk kamu yang pernah terjebak di tengah lingkungan demikian, suka duka apa saja yang pernah kamu alami? Apakah relate dengan tulisan di bawah ini?
1. Termotivasi pencapaian terbaik

Tanpa perlu dijelaskan lebih jauh, kamu juga sudah paham dengan karakter orang-orang perfeksionis. Mereka memiliki standar pencapaian cukup tinggi. Bahkan kerap menuntut diri sampai di luar batas kemampuan. Berada di tengah lingkungan orang-orang perfeksionis memang menjadi suka duka.
Sisi positifnya, kamu termotivasi meraih pencapaian terbaik. Lingkungan yang didominasi orang-orang perfeksionis memiliki tingkat persaingan yang ketat. Kamu terpacu meningkatkan kualitas diri agar tidak kalah dalam kompetisi meraih pencapaian tertinggi.
2. Tumbuh menjadi orang yang tahu tujuan hidup

Hidup yang terarah pasti memiliki tujuan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Kamu tahu ke mana harus melangkah, sekaligus menentukan keputusan yang tepat. Ternyata ini juga menjadi sisi positif saat kamu berada di tengah orang-orang yang memiliki karakter perfeksionis.
Secara tidak langsung kamu tumbuh menjadi individu yang paham akan tujuan hidup. Orang-orang sekitar selalu merencanakan cita-cita dan tujuannya dengan baik. Mulai dari menentukan strategi sampai menganalisis solusi dari risiko yang mungkin terjadi.
3. Tidak mudah berpuas dengan pencapaian seadanya

Mungkin kamu pernah mengeluh saat terjebak di tengah lingkungan perfeksionis. Orang-orang di dalamnya memiliki standar pencapaian di atas rata-rata. Bahkan mereka tidak mau memberi toleransi atas kesalahan kecil. Tapi jangan dulu mengeluh saat kamu terjebak dalam lingkungan demikian.
Ternyata juga ada sisi positif yang bisa diperoleh. Kamu tumbuh menjadi individu yang tidak mudah berpuas dengan pencapaian seadanya. Jika hari ini sudah berhasil meraih pencapaian yang baik, esok hari kamu pasti ingin meningkatkan dengan standar yang lebih tinggi lagi.
4. Gampang merasa tertekan

Kita tidak akan pernah tahu akan terjebak di lingkungan seperti apa. Adakalanya justru terjebak di tengah lingkungan yang dikelilingi orang-orang profesionis. Berbagai macam suka-duka pasti kamu rasakan di tengah lingkungan demikian.
Salah satunya gampang merasa tertekan. Lingkungan perfeksionis seringkali memaksa diri berusaha di luar batas kemampuan. Kamu merasa takut dan gelisah karena adanya tuntutan yang teramat tinggi. Kehidupan yang dijalani jauh dari ketenangan.
5. Ketidaknyamanan dalam berkolaborasi

Manusia adalah makhluk yang tidak bisa hidup individualis. Dalam urusan tertentu pasti membutuhkan kerjasama dengan orang lain. Tapi hal ini tidak sejalan dengan lingkungan sekitar. Apalagi untuk kamu yang pernah terjebak di tengah lingkungan orang-orang perfeksionis.
Di antara sisi negatif yang kamu rasakan adalah ketidaknyamanan dalam berkolaborasi. Standar dari sosok perfeksionis tidak mungkin kamu ikuti. Kamu bekerja atas dasar tekanan dan perasaan terbebani. Pada akhirnya justru sering melakukan kecerobohan.
6. Kesulitan menerima kritik

Berada satu tim dengan orang perfeksionis memang bisa mendorong diri ke arah yang lebih baik. Tapi di sisi lain juga tidak terlepas dari suka duka yang dirasakan. Barangkali kamu pernah merasakan pengalaman di bawah ini.
Mereka yang memiliki karakter perfeksionis justru kesulitan menerima kritik. Ini tidak terlepas dari sudut pandangnya yang mengunggulkan kebenaran sendiri. Mereka tidak mau menerima koreksi dari orang lain. Saat ada kesalahan justru mencari kambing hitam untuk melindungi dirinya.
Bagaimana pengalamanmu dikelilingi oleh orang-orang yang memiliki sifat perfeksionis? Pastinya menjadi pengalaman yang tidak mudah. Beragam suka duka pasti akan kamu rasakan. Tidak hanya termotivasi dan tahu tujuan hidup, tapi juga ada perasaan tertekan dan terbebani.