6 Tips Cegah Kelelahan saat Arus Balik, Kapan Sebaiknya Kamu Kembali?

Bagi pemudik, perjuangan tidak hanya ketika menuju kampung halaman. Saat kamu hendak kembali ke rantau juga memerlukan banyak energi. Padahal, selama di kampung halaman dirimu sudah lelah oleh beragam aktivitas. Akibatnya, setibanya di rantau kamu malah bisa jatuh sakit.
Padahal, rutinitas seperti bekerja dan kuliah telah menanti. Maka usahakan supaya perjalananmu dalam arus balik lebih lancar. Jangan sampai kamu terjebak kemacetan yang amat parah. Walaupun kondisi jalan raya tidak sepenuhnya dalam kendalimu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan.
Meski masih ada sisa hari libur, kelelahan yang berlebihan dalam perjalanan balik dapat terasa amat mengganggu. Sampai di rumah atau kos-kosan, dirimu gak bisa langsung beristirahat. Tubuh terasa sangat tidak nyaman hingga mata pun sulit terpejam. Lakukan perjalanan kembali ke rantau dengan enam tips berikut.
1. Kembali lebih awal daripada mayoritas pemudik

Pantau sejak sekarang kapan perkiraan puncak arus balik. Kalau mayoritas sekolah dan perkantoran masuk pada tanggal 8 misalnya, kemungkinan puncak arus balik antara tanggal 6 sampai 7. Kamu sebaiknya kembali ke rantau sebelum itu untuk menghindari penumpukan kendaraan di ruas-ruas jalan.
Hindari menuruti keinginan untukmu berlama-lama di kampung halaman jika berujung perjalanan balikmu tidak lancar. Konsentrasi pemudik yang hendak kembali ke rantau harus dipecah. Apabila segera setelah Idul Fitri masyarakat berangsur-angsur kembali ke rantau, kemacetan parah bisa dicegah.
Dalam hal ini, pilihanmu demi perjalanan yang lebih lancar memang hanya dua. Kamu kembali lebih awal daripada orang-orang atau malah setelah puncak arus balik. Opsi terakhir cuma bisa dipilih jika rutinitasmu baru dimulai beberapa hari selepas libur Lebaran usai.
2. H-1 kepulangan istirahat saja di rumah

Sama seperti ketika dirimu hendak berangkat mudik, istirahat sebelum kembali ke rantau juga sangat penting. Batasi kegiatanmu di H-1 sebelum jadwal pulang mudik. Kalau bisa sejak pagi kamu di rumah saja agar leluasa untuk bersantai.
Kalaupun masih ada kegiatan bersama keluarga, atur waktunya. Sebaiknya siang hari dirimu telah di rumah. Banyak hal perlu dipersiapkan untuk kepulanganmu. Kamu mungkin belum membeli oleh-oleh buat tetangga, ART, dan teman-teman kantor.
Walaupun dirimu juga belum lama di kampung halaman, menghabiskan H-1 dari jadwal balik dengan berbagai aktivitas terlalu menyedot tenaga. Khususnya untukmu yang hendak menempuh perjalanan panjang atau berkendara sendiri, mending gunakan waktu buat menjaga kebugaran biar perjalanan besok tidak terkendala.
3. Barang ditata paling lambat sore sebelum besok berangkat

Bukan hanya perjalanan kembali ke rantau yang bikin capek. Proses menata kembali barang bawaan saja sudah melelahkan. Terlebih jika sejak dirimu tiba asal-asalan mengeluarkan pakaian bersih. Pakaian kotor yang sudah dicuci sebaiknya segera ditata kembali ke dalam tas bila tak hendak dikenakan.
Kamu tidak hanya harus dapat menata barang dengan baik, tapi juga cermat. Jangan sampai ada barang yang tertinggal padahal penting. Oleh sebab itu, menata kembali tas-tasmu sebaiknya jangan mendadak.
Bila besok pagi dirimu hendak kembali ke rantau, tata barang setidaknya mulai sore hari. Memang beberapa barang masih akan dipakai malamnya. Tapi kan, tidak banyak. Sebagian besar barang sebaiknya sudah dipak rapi sehingga besok sisanya tinggal dimasukkan.
4. Di perjalanan gak usah mampir-mampir kecuali buat istirahat

Khusus untukmu yang bawa kendaraan sendiri, tetapkan perjalananmu langsung dari rumah orangtua menuju rumahmu sendiri di kota. Gak usah mampir-mampir lagi buat berwisata seakan-akan dari kemarin kamu belum puas piknik.
Kalau perjalanan balik masih dibarengi mampir ke lokasi wisata, dirimu tidak kunjung sampai. Padahal, tempat wisata pun masih penuh. Kelelahanmu menjadi berlipat. Walau dirimu telah berangkat sejak pagi dan saat itu masih sepi, keluar dari lokasi wisata boleh jadi sudah terjadi kemacetan di mana-mana.
Apakah nanti kamu masih kuat terus menginjak pedal gas dan rem dalam perjalanan berjam-jam lamanya? Lain kali saja kamu kembali berwisata saat lalu lintas gak terlalu padat.
5. Berangkat lebih pagi agar fresh

Sekalipun dirimu sudah gak berpuasa, perjalanan pada pagi hari lebih menyenangkan. Tubuh masih terasa sangat segar sehabis kamu tidur semalaman dan mandi. Apabila dirimu merasa masih terlalu pagi buat sarapan di rumah orangtua atau mertua, nanti bisa mampir sebentar di rest area. Atau, bawa bekal nasi dan lauknya dari rumah untuk mengantisipasi rest area penuh. Kalau dirimu membawa bekal gak perlu mengantre lama. Begitu kendaraan terparkir, kamu serta keluarga dapat langsung bersantap. Setelahnya dirimu segera melanjutkan perjalanan.
Makin siang keberangkatanmu, makin tipis energimu. Belum jauh dari rumah saja sudah tampak kepadatan lalu lintas. Kamu disarankan berangkat begitu selesai salat Subuh selagi langit masih gelap. Kalau langit telah terang, kendaraan di jalan pasti lebih banyak.
Dapat pula kamu berangkat lebih pagi dan nanti salat Subuh di rest area atau di dalam kendaraan bila tak menyetir. Terpenting kamu sudah bebas kantuk jika harus mengemudi.
6. Gantian mengemudi sebelum terlalu lelah

Untukmu yang membawa kendaraan sendiri, kian jauh jarak tempuhnya kian kamu membutuhkan sopir pengganti. Meski kamu biasa menyetir, jangan memaksakan diri buat perjalanan yang begitu panjang. Atur waktu untukmu bergantian mengemudi dengan anggota keluarga lainnya. Misalnya, pasangan atau adik. Kalian dapat bergantian mengemudi setiap dua jam sekali.
Jadwal yang teratur mencegah kalian terlalu lelah atau tahu-tahu mengantuk dan membahayakan keselamatan. Bila kalian sudah bergantian menyetir tiap dua jam pun tetap capek berarti waktunya menepikan kendaraan di rest area.
Kalian dapat beristirahat dengan lebih baik seperti tidur dengan jendela mobil terbuka, berjalan-jalan untuk melemaskan otot kaki, pijat, serta cuci muka agar lebih segar. Jika hanya kamu yang bisa mengemudi, mau tak mau kalian lebih sering berhenti daripada seandainya ada sopir pengganti.
Kecapekan dalam perjalanan kembali ke rantau gak hanya dapat membuatmu jatuh sakit. Bahaya lain ialah meningkatnya risiko kecelakaan. Semangat untuk merayakan Lebaran di kampung halaman harus dibarengi dengan tetap mengusahakan perjalanan pulang yang aman dan nyaman sampai tujuan.