6 Tips jika Ingin Memberikan Uang Saku pada Keponakan, Baiknya Berapa?

Keponakanmu sudah mulai bersekolah. Walaupun ia membawa bekal makanan dan minuman, uang saku juga masih dibutuhkan. Misalnya, untuk mengantisipasi botol minumnya ternyata bocor atau terguling dan isinya tumpah. Begitu pula kotak bekal yang sudah dibuka bisa terjatuh karena berbagai sebab.
Apabila anak gak membawa uang sama sekali, nanti dia malah tidak makan dan minum sampai tiba waktu pulang. Pun uang saku tak hanya dapat digunakan buat jajan. Anak juga bisa menabung uang saku yang diperoleh darimu untuk berbagai keperluan lainnya.
Contohnya, membeli buku bacaan yang diinginkannya. Namun, jika kamu ingin memberikan uang saku pada keponakan, perhatikan beberapa hal di bawah ini. Biar dampaknya positif dan keponakan tidak hanya mengingatmu karena faktor pemberian uang tersebut. Meski kamu kaya, bukan berarti perlu seroyal mungkin pada keponakan.
1. Jangan lebih besar dari uang saku yang diberikan orangtuanya

Kamu tahu besaran uang saku yang diberikan oleh orangtuanya. Dirimu juga mampu memberikan uang jajan lebih dari itu. Misalnya, orangtuanya memberikan 10 ribu rupiah per hari dan kamu bisa kasih Rp15 ribu. Akan tetapi, sebaiknya kamu jangan melakukannya.
Maksimal uang saku yang dirimu berikan buat keponakan sama dengan pemberian orangtuanya. Namun, lebih dianjurkan untukmu memberi sedikit di bawahnya seperti Rp5 ribu atau Rp8 ribu. Fungsinya adalah memperjelas maksudmu bahwa uang saku darimu hanya bersifat tambahan.
Bila uang jajan darimu lebih besar dari pemberian orangtuanya, dikhawatirkan anak malah meremehkan ayah dan ibunya. Dia menjadi lebih dekat denganmu karena berpikir uang saku yang lebih besar sama dengan kasih sayang yang juga lebih besar.
Selain itu, pemberian di bawah uang saku dari orangtuanya bertujuan untuk menjaga martabat saudaramu. Jangan sampai saudara kandung dan iparmu merasa kemampuan finansialnya dipandang lebih rendah darimu.
2. Jika bukan yatim piatu sebaiknya cukup sesekali diberi uang saku

Lihat juga kondisi keponakanmu. Apakah dia masih memiliki orangtua yang dapat mencari nafkah atau sudah yatim piatu? Bila keponakanmu tidak lagi mempunyai orangtua, jangankan uang sakunya. Uang sekolah dan untuk kebutuhannya sehari-hari juga menjadi kewajibanmu sebagai om atau tantenya.
Namun, selama orangtuanya masih ada dan sanggup bekerja, lebih bijak untukmu tidak memberikan uang setiap hari. Berikan hanya pada saat-saat tertentu seperti dirimu habis gajian atau keponakan hendak berkemah dan study tour. Dengan begini, orangtuanya tidak lantas mengandalkanmu buat urusan uang saku anak.
Takutnya, mereka berhenti memberi anak uang jajan sebab yakin kamu pasti sudah kasih. Bahkan meski keponakanmu dibesarkan oleh orangtua tunggal, hindari terlalu mudah memberinya uang sepanjang saudaramu masih dapat bekerja. Jangan sampai sikap royalmu justru melemahkan semangat orangtuanya dalam bekerja dan bertanggung jawab terhadap buah hati.
3. Tekankan prioritas penggunaannya

Memberikan uang pada anak tidak boleh sekadar memindahkan dana darimu ke dia. Anak perlu diajari hal-hal baik termasuk penggunaan uang saku. Ia mungkin sudah paham tentang cara memakai uang jajan dari orangtuanya. Ayah dan ibunya telah memberitahunya setiap hari supaya uang itu dipakai buat apa saja.
Akan tetapi, tidak demikian dengan uang saku pemberianmu. Anak yang memperoleh uang saku ganda bisa bingung mengenai cara mengaturnya. Bisa juga dia seketika berpikir uang darimu bisa digunakan buat apa saja, seperti jajan sebanyak mungkin dan membeli mainan.
Pengarahan darimu sangat dibutuhkan dan bakal menjadi pegangan keponakan. Sampaikan bahwa uang darimu sebaiknya ditabung semuanya. Untuk jajan cukup pakai uang saku dari orangtunya. Kelak tabungannya telah banyak dapat digunakan buat membeli benda-benda yang dibutuhkan seperti tas atau jaket.
4. Hitung dengan cermat bila keponakan lebih dari satu

Berapa jumlah keponakanmu? Baik mereka semua tinggal di dekatmu atau di luar kota, rasanya tidak adil apabila hanya beberapa anak yang mendapatkan uang darimu. Jangan menjadi om atau tante yang terkesan pilih kasih sekalipun kamu punya alasan tersendiri untuk memberi keponakan tertentu saja.
Sebagai contoh, dirimu hanya memberikan uang saku pada keponakan yang paling kecil. Pikirmu, ia masih lucu-lucunya dan orangtuanya pasti tidak memberikan uang saku sebesar uang jajan kakaknya. Dengan kamu kasih uang tambahan, uang saku mereka menjadi sama atau setidaknya mendekati.
Alasan itu logis bagimu. Namun, pikirkan perasaan kakaknya. Wajar apabila dia merasa dikesampingkan olehmu. Mereka sama-sama keponakanmu, tetapi dirimu memperlakukannya secara berbeda. Maka pikirkan baik-baik sebelum kamu memberikan uang pada keponakan yang mana pun. Apakah kondisi finansialmu memungkinkan untuk kasih uang saku secara berkala pada setiap keponakan?
5. Bersikap tegas bila keponakan mulai minta macam-macam

Meski anak-anak umumnya bersifat polos, perilaku anak dapat berubah menjadi memiliki motif tertentu kalau ada pengaruh dari lingkungan. Misalnya, teman-temannya tahu bahwa selain dari orangtua, dia juga mendapatkan uang jajan darimu. Mereka lantas berkata bahwa om atau tantenya baik sekali.
Satu di antaranya menambahkan agar ia mencoba meminta hal-hal lain darimu. Seperti mainan atau gadget yang sangat diinginkannya, tapi tidak dipenuhi oleh orangtuanya. Ide itu membuat keponakanmu tergugah dan mencoba memintanya darimu. Kamu mesti cepat tanggap dengan tanda-tanda yang kurang baik ini.
Sekali saja dirimu memperturutkan keinginannya boleh jadi dia bakal kembali meminta berbagai hal. Ini bukan tentang kamu punya duit atau gak, melainkan memastikan keponakanmu jangan sampai bersifat materialistis. Tolaklah dengan tegas disertai penjelasan yang mendidik menggunakan kata-kata yang baik dan mudah dimengerti olehnya.
6. Siapkan penjelasan bila suatu saat dirimu tak dapat memberinya uang

Anak-anak memperhatikan kebiasaan orang-orang di sekitarnya. Termasuk soal siapa yang memberinya uang saku dan berapa nominalnya. Kalau uang darimu lebih kecil daripada biasanya saja, keponakan bakal bertanya kenapa cuma sebesar itu? Apalagi ketika dirimu gak bisa lagi memberinya uang saku untuk sementara waktu.
Dengan atau tanpa keponakan menanyakan alasannya, kamu sebaiknya memberikan penjelasan. Ini bukan hal mudah karena sebagai orang dewasa barangkali ada rasa malu yang kuat dalam dirimu. Namun, tiadanya penjelasan bikin keponakan tidak puas dan mengejar jawaban pada kedua orangtuanya.
Dia bahkan dapat salah paham pada penolakanmu seperti berpikir dirimu tidak lagi menyayanginya. Kamu bisa berkata uang sakunya libur dulu, ya. Doakan biar pekerjaanmu lancar lagi supaya dirimu dapat kembali memberinya uang saku. Saking polosnya, keponakan mungkin langsung menebak bahwa kamu sedang gak punya uang. Dirimu tak boleh marah oleh tebakannya yang tepat sekali. Ajak saja ia bercanda.
Uang saku keponakan sebenarnya bukan tanggung jawabmu, melainkan orangtuanya. Akan tetapi, jika kamu mampu tentu boleh saja memberikannya. Cara ini juga dapat lebih mendekatkan hubungan kalian. Namun, jangan terkesan kamu hendak membeli perhatian keponakan dengan uang.