Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tips Mengatur Keuangan saat Ramadan agar Dompet Tetap Aman

ilustasi mengatur keuangan saat Ramadan (pexels.com/Yan Krukau)
ilustasi mengatur keuangan saat Ramadan (pexels.com/Yan Krukau)

Bulan Ramadan identik dengan momen kebersamaan, ibadah yang lebih intens, serta berbagai tradisi khas seperti berbuka puasa bersama, membeli takjil, hingga mempersiapkan Hari Raya Idulfitri. Namun, ada satu hal yang sering terjadi tanpa disadari, yaitu pengeluaran meningkat drastis. Meskipun di Ramadan kita hanya makan dua kali sehari, kenyataannya banyak orang justru menghabiskan lebih banyak uang dibanding bulan-bulan biasa.

Godaan diskon besar-besaran, keinginan untuk berbuka dengan makanan yang beragam, serta rencana mudik atau memberi oleh-oleh kepada keluarga membuat anggaran membengkak. Jika tidak hati-hati, keuangan bisa terganggu, bahkan menimbulkan masalah finansial setelah Ramadan berakhir.

Lalu, bagaimana cara agar bisa tetap menikmati bulan suci ini tanpa harus mengorbankan stabilitas keuangan? Berikut tips cerdas mengatur keuangan selama Ramadan agar dompet tetap aman!

1. Buat anggaran khusus Ramadan

ilustrasi muslimah mencatat anggaran selama Ramadan (pexels.com/Monstera Production)
ilustrasi muslimah mencatat anggaran selama Ramadan (pexels.com/Monstera Production)

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat anggaran khusus untuk bulan Ramadan. Identifikasi kebutuhan utama seperti bahan makanan, zakat, sedekah, serta pengeluaran tambahan seperti buka puasa bersama atau THR untuk keluarga.

Dengan memiliki anggaran yang jelas, kamu dapat membatasi pengeluaran yang tidak perlu dan lebih fokus pada kebutuhan utama. Catat semua pemasukan dan perkiraan pengeluaran, lalu sesuaikan dengan kondisi keuangan. Jika memungkinkan, sisihkan dana darurat untuk mengantisipasi pengeluaran tak terduga.

2. Belanja dengan bijak dan hindari panic buying

ilustrasi belanja kebutuhan Ramadan (pexels.com/Jack Sparrow)
ilustrasi belanja kebutuhan Ramadan (pexels.com/Jack Sparrow)

Sering kali, saat Ramadan, banyak orang tergoda untuk membeli dalam jumlah besar karena takut kehabisan stok. Padahal, kebiasaan ini bisa membuat pengeluaran membengkak dan justru berisiko menimbulkan pemborosan.

Sebaiknya, buat daftar belanja sesuai kebutuhan dan belanjalah secara bertahap. Manfaatkan promo atau diskon yang ada, tetapi tetap selektif dalam memilih barang. Selain itu, hindari belanja impulsif hanya karena tergoda harga murah. Fokuslah pada kualitas dan manfaat barang yang dibeli agar tidak menyesal di kemudian hari.

3. Buat daftar menu sahur dan berbuka

ilustrasi membuat daftar menu buka dan sahur (pexels.com/Monstera Production)
ilustrasi membuat daftar menu buka dan sahur (pexels.com/Monstera Production)

Salah satu penyebab pengeluaran membengkak selama Ramadan adalah kebiasaan membeli makanan secara impulsif. Godaan makanan lezat di bazar Ramadan atau restoran bisa membuat kamu tanpa sadar mengeluarkan lebih banyak uang dari yang direncanakan.

Agar pengeluaran lebih terkontrol, buatlah daftar menu sahur dan berbuka selama seminggu atau bahkan sebulan. Dengan perencanaan, kamu bisa berbelanja lebih terstruktur dan mengurangi keinginan untuk membeli makanan dari luar. Selain lebih hemat, memasak sendiri juga lebih sehat dan higienis.

Selain itu, membiasakan berbuka puasa di rumah bisa menjadi strategi efektif untuk menghemat pengeluaran. Jika ingin berbuka di luar, tentukan anggarannya dan pilih momen yang benar-benar spesial.

4. Alokasikan dana untuk zakat dan amal sejak awal

ilustrasi mengatur keuangan (pexels.com/Polina Tankilevitch)
ilustrasi mengatur keuangan (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Ramadan adalah bulan penuh berkah di mana umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan berbagi dengan sesama. Salah satu kewajiban yang harus dipenuhi adalah membayar zakat fitrah dan zakat maal.

Agar pengeluaran tetap terkontrol, alokasikan dana zakat sejak awal. Hitung jumlah zakat yang harus dibayarkan dan pisahkan dari anggaran lainnya. Selain zakat, kamu juga bisa menyiapkan dana untuk sedekah dan infak, baik dalam bentuk uang maupun makanan bagi mereka yang membutuhkan. Dengan mengatur zakat dan amal sejak awal, kamu tidak akan merasa terbebani menjelang Idulfitri.

5. Atur jadwal buka puasa bersama dengan cermat

ilustrasi buka puasa bersama (pexels.com/PNW Production)
ilustrasi buka puasa bersama (pexels.com/PNW Production)

Momen Ramadan sering kali digunakan untuk berkumpul bersama teman, keluarga, atau rekan kerja dalam acara buka puasa bersama. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, kegiatan ini bisa menjadi beban keuangan yang besar.

Buat jadwal buka puasa bersama dengan bijak dan tentukan anggaran yang sesuai. Hindari menghadiri terlalu banyak acara buka bersama, terutama yang mendadak, karena bisa membuat anggaran menjadi tidak terkendali. Pilih momen yang benar-benar berharga dan tetap sesuaikan dengan kemampuan finansial.

Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk mengadakan buka puasa bersama di rumah dengan konsep potluck, di mana setiap orang membawa makanan sendiri. Ini bisa menjadi solusi hemat sekaligus tetap menjaga kebersamaan.

6. Bijak dalam menyiapkan kebutuhan lebaran

ilustrasi mengecek pakaian lama untuk digunakan saat lebaran (pexels.com/ PNW Production)
ilustrasi mengecek pakaian lama untuk digunakan saat lebaran (pexels.com/ PNW Production)

Mendekati Hari Raya Idulfitri, pengeluaran biasanya semakin meningkat. Keinginan untuk membeli pakaian baru, kue lebaran, hingga memberikan THR kepada keluarga sering kali membuat anggaran membengkak.

Untuk menghindari pengeluaran berlebihan, penting untuk tetap bijak dalam mengatur anggaran. Tidak harus selalu membeli pakaian baru, karena pakaian yang sudah ada di lemari mungkin masih layak dan bagus untuk digunakan. Jika ingin membeli, sebaiknya pilih pakaian yang juga bisa digunakan untuk keperluan lain setelah Lebaran.

Selain itu, jika berencana mudik, belilah oleh-oleh secukupnya dan fokus pada barang yang benar-benar bermanfaat bagi penerimanya. Dalam hal THR, tentukan besaran yang sesuai dengan kemampuan finansial agar tidak mengalami kesulitan setelah Lebaran.

Dengan perencanaan yang baik, kamu bisa menjalani bulan suci ini dengan lebih tenang dan penuh makna tanpa khawatir kondisi finansial terganggu. Dengan begitu, kamu bisa menikmati momen Ramadan dengan lebih fokus pada ibadah dan kebersamaan dengan keluarga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sani Eunoia
EditorSani Eunoia
Follow Us