Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tips saat Sering Dibilang Mirip Seseorang, Bisa Bikin Gak Nyaman

ilustrasi dua perempuan (pexels.com/Ahmed ツ)

Kemiripan antara dua orang atau lebih yang tidak memiliki hubungan darah memang bisa saja terjadi. Baik itu kemiripan wajah, postur, sifat, gaya berpakaian, cara bicara, maupun lainnya. Hal ini membuat orang yang berinteraksi denganmu langsung teringat pada seseorang.

Makin banyak kemiripanmu dengan seseorang yang dikenalnya, makin mungkin dia menyatakan penilaiannya itu. Kalau ia hanya 1 atau 2 kali mengatakan hal tersebut, kamu mungkin tidak merasa terganggu. Paling cuma sedikit kaget dan kurang percaya. Atau malah dirimu gak memedulikan penilaian itu.

Akan tetapi, pengulangan penilaian kemiripan antara kamu dengan orang lain lama-lama bisa bikin kamu risi. Kesannya, ada yang meniru di antara kalian dan dirimu terlalu dibandingkan dengannya. Bagaimana caranya agar seseorang berhenti berkomentar demikian? Berikut enam tipsnya yang bisa kamu coba.

1. Tanyakan apanya yang mirip dan minta fotonya

ilustrasi dua pria (pexels.com/Kindel Media)

Ketika seseorang bilang kamu mirip kenalannya, belum tentu ia langsung mengatakan letak kemiripannya. Sekalipun awalnya dirimu gak peduli, ada baiknya untuk mencari tahu letak kemiripan itu kalau dia terus mengatakan hal yang sama di lain waktu. Pastikan dia bisa menjelaskan kemiripan itu seputar fisik, penampilan, atau sifat.

Jika menurutnya kalian sangat mirip di wajah, cara berpakaian, atau gaya rambut mintalah fotonya. Ini akan lebih adil karena dirimu menjadi dapat memeriksa secara langsung sosok yang disamakan denganmu. Jangan-jangan cuma poninya yang mirip, tetapi dalam hal lainnya perbedaan kalian bak bumi dan langit.

Dengan adanya foto, kamu bisa menolak anggapan mirip itu atau justru kaget jika memang kalian bak pinang dibelah dua. Apabila ia tidak bisa menunjukkan bukti apa pun terkait kemiripan kalian, anggaplah penilaiannya sebagai angin lalu. Katakan dengan santai, "Ah, itu mungkin hanya perasaanmu".

2. Bilang saja kalau kamu tidak suka disamakan dengan orang lain

ilustrasi bersama teman (pexels.com/Artem Podrez)

Namun jika kamu merasa terganggu kerap dibilang mirip seseorang, tentu dirimu berhak untuk menyampaikan keberatanmu. Bahkan bila kemiripan kalian sangat nyata, orang lain juga mesti menghargaimu. Ia kudu tahu bahwa terus menyamakanmu dengan orang lain bisa membuat identitasmu seperti rusak.

Kamu kurang dihargai olehnya sebagai pribadi yang bebas dan tidak dibayangi siapa pun. Apalagi jika dirimu dibilang mirip seseorang yang kurang kamu sukai. Tegas saja katakan padanya bahwa dirimu dan orang itu sama sekali gak ada hubungannya. Kalian dua orang yang berbeda. Minta dia untuk fokus saja padamu.

Penilaiannya tentang kemiripanmu dengan seseorang tidak perlu diulang-ulang. Toh, kamu sudah pernah mendengarnya. Jika untuk kesekian kalinya dia mencoba membicarakan hal tersebut, tanyakan saja, "Memangnya tak ada topik lain, ya?". Kamu gak berusaha menutupi raut bad mood juga tidak apa-apa. Kenyataannya memang menyebalkan bila terus disamakan dengan orang lain.

3. Minta dia gak berharap apa pun padamu hanya karena kemiripan itu

ilustrasi saling pandang (pexels.com/Gustavo Fring)

Repotnya, terkadang orang lain menjadi berpikir aneh-aneh hanya karena kamu mirip seseorang yang dikenalnya. Apalagi kalau di antara mereka dulu ada ikatan perasaan. Misalnya, dirimu disebutnya mirip mantan kekasihnya. Jika sebenarnya ia masih sering kangen dengan mantannya, kamu yang akan menjadi sasarannya.

Daripada dirimu kerepotan menghadapi teman yang gagal move on, segera saja katakan kamu bukan mantannya. Semirip apa pun kalian, teman gak boleh mengharapkan sesuatu darimu. Termasuk harapan dirimu dan dirinya menjalin hubungan romantis seperti ia dengan mantannya dulu. Kamu boleh saja mirip dengan mantannya, tetapi cerita kehidupan kalian berbeda.

Sadarkan terus kawanmu agar hidup sepenuhnya di masa ini. Minta dia menghadapimu sebagai individu yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan masa lalunya bersama seseorang. Kamu juga tak perlu merasa bersalah jika harus menghancurkan ekspektasinya terhadapmu yang dikait-kaitkan dengan mantannya.

4. Ubah sedikit gayamu asal tetap nyaman

ilustrasi merapikan pakaian (pexels.com/Antoni Shkraba)

Bila kesamaanmu dengan seseorang terkait wajah dan karakter, tentu tidak mungkin mengubahnya. Akan tetapi, kemiripan gaya berbusana, tatanan rambut, dan riasan masih bisa diubah. Tentu hanya sejauh kamu masih merasa nyaman dengan perubahan itu. Jangan berubah terlalu mencolok yang membuatmu sendiri gak percaya diri.

Contohnya, kamu dibilang mirip seseorang karena selalu menggulung lengan kemejamu. Perubahan kecil masih bisa dilakukan untuk menghapus kesan mirip itu. Cukup dengan dirimu sekarang mengancingkan lengan kemeja yang panjang. Atau, sesekali kenakan kemeja lengan pendek sehingga kamu tak perlu menggulungnya lagi.

Begitu pula dengan perubahan tatanan dan potongan rambut masih relatif mudah dilakukan. Selain buat menghindari teman terus menyamakanmu dengan seseorang, juga biar penampilanmu lebih segar. Bahkan mungkin kawan cuma menilaimu mirip seseorang dari aroma parfummu. Langsung saja pesan parfum dengan wangi yang berbeda.

5. Tunjukkan sisi lain karaktermu yang belum diketahui olehnya

ilustrasi bersama teman (pexels.com/Ron Lach)

Karakter akan menjadi pembeda yang paling tegas antara dirimu dengan orang lain. Misalnya, secara fisik kamu dinilai mirip sekali dengan seseorang. Namun, karakter orang itu lemah lembut sedangkan karaktermu tegas. Jaga karaktermu agar tidak seolah-olah kamu harus lemah lembut sepertinya. Justru tonjolkan karakter tegasmu supaya dia makin sadar bahwa kalian dua orang yang berbeda.

Kalaupun kalian dinilai mirip dalam hal karakter, tentu gak 100 persen. Hanya saja orang yang belum terlalu lama mengenalmu cuma melihat karakter yang menonjol. Contohnya, dirimu dengan seseorang sama-sama mempunyai karakter sabar dan penyayang. Akan tetapi, dia saking sabarnya sampai sering disakiti orang.

Sementara itu, kamu masih bisa marah hebat kalau kesabaranmu bukannya dihargai malah seperti hendak dimanfaatkan dan diremehkan orang. Tunjukkan momen-momen ketika dirimu tak perlu lagi menahan diri untuk terus bersabar menghadapi orang yang keterlaluan.

Kalau temanmu gak menyaksikan momen emosimu meledak, keesokannya ceritakan saja. Ia akan mulai menggaris bawahi perbedaan besar antara dirimu dengan seseorang yang semula tak tampak.

6. Anggap saja pujian jika disamakan dengan orang yang baik dan menarik

ilustrasi bersama teman (pexels.com/iPrice Group)

Meski banyak pengalaman kurang menyenangkan ketika orang sembarangan menyamakanmu dengan orang lain, kadang juga tanda baik lho. Penilaian mereka tentang kemiripanmu dengan seseorang dapat menjadi cara lain untuk memujimu. Maka sebelum dirimu tersinggung, pastikan dulu kamu tahu dengan siapa sedang disamakan.

Apabila dirimu dianggap mirip dengan seseorang yang baik, menarik, dan punya kehebatan tertentu respons secara positif. Bagi beberapa orang, lebih mudah untuk memujimu dengan mengatakan kamu mirip seseorang. Daripada mereka secara langsung bilang kamu cantik atau tampan, pintar, baik, dan sebagainya.

Namun, ingat untuk gak besar kepala. Sebab, boleh jadi kemiripan itu hanya ada di satu atau dua poin. Jangan pula penilaian orang yang bermaksud memuji itu membuatmu terbebani.

Katakan terima kasih dan betapa kamu senang mendengarnya. Namun, tetap jadi diri sendiri, ya. Ke depan orang yang sama makin menyadari perbedaanmu dengan seseorang juga bukan masalah.

Perkataan orang lain tentang kemiripanmu dengan seseorang kadang gak bisa dibuktikan dengan jelas. Seperti seputar wajah, mungkin hanya bagian bibir atau matamu yang mirip dengan seseorang. Kamu tidak perlu terlalu memikirkannya. Toh, dirimu mungkin juga tak tahu tentang orang yang dianggap mirip denganmu itu. Biar dia saja yang sibuk menimbang-nimbang kemiripan kalian.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us