Setiap orang, termasuk kamu, akan bertambah usia seiring waktu berjalan. Jika dulu masih berada di masa remaja yang penuh cerita indah, kini kamu dihadapkan pada masa dewasa yang penuh dengan segudang tantangan dan optimisme apalagi kalau sudah menginjak usia 20an tahun.
Meski masih merasakan beragam cerita manis, namun ada hal lain pula yang akan kamu rasakan ketika telah beranjak dewasa. Apa saja itu?
Makin dewasa kamu mulai menyadari bahwa waktu yang telah lewat begitu berharga bagimu. Ada banyak hal yang telah kamu lakukan dan ada pula yang tak sempat kamu lakukan di waktu lalu.
Hal ini pun membuatmu belajar bahwa waktu yang akan datang tak boleh lagi disia-siakan. Dari sini lah kamu mulai hidup dengan mengatur sebaik mungkin dan berupaya menghindarkan diri dari hal-hal tak perlu karena waktu tak bisa diputar ulang.
Jika dulu kamu berupaya sekuat tenaga untuk membuat orang lain senang padamu kini kamu mulai berpikir ulang akan hal itu. Perlahan kamu mulai sadar bahwa tak ada seorang pun yang bisa membuat setiap orang senang. Kamu akhirnya mulai memahami bahwa kebahagiaan yang harus ada pertama kali adalah mencintai diri sendiri.
Semakin mencintai diri sendiri, kamu pun kian ikhlas menerima kekurangan dan kelebihan yang kamu punya. Hidup yang dijalani pun makin terasa menyenangkan tanpa harus mengikuti keinginan orang lain.
Bertambahnya usia kadang berbanding lurus dengan makin banyaknya masalah yang datang. Dulu mungkin kamu melihat masalah bisa dihadapi dengan santai dan tak perlu dipikirkan serius. Namun, ketika dewasa kamu mulai mencoba untuk memikirkannya dengan serius.
Memang, tak semua hal harus dipikirkan hingga menguras otak. Namun, saat dewasa ada beberapa situasi yang membuatmu harus serius untuk memikirkannya dan itu adalah hal yang wajar.
Di waktu lalu kamu kerap mengeluh lantaran begitu banyak dan berat masalah yang harus dilewati. Namun, semakin dewasa kamu sadar bahwa rintangan yang dulu pernah ditaklukkan masih belum seberapa dibandingkan sekarang.
Alhasil, kamu jadi mengurangi atau bahkan berhenti mengeluh serta berusaha menuntaskan masalah satu demi satu. Bagimu, aksi lebih bekerja dengan baik daripada sekedar mengeluh dan terus mengeluh.
Pribadimu di masa lalu masih malu-malu menyampaikan ide ataupun keinginan yang ada dalam pikiran. Saat menginjak usia dewasa kamu memahami bahwa jika tak berani bersuara maka orang lain pun tak akan pernah tahu apa yang kamu pikirkan. Di sini lah kamu mulai memupuk rasa percaya diri untuk menuangkan ide serta harapanmu pada yang lain.
Di waktu lalu kamu sering menghabiskan waktu untuk bergunjing dengan temanmu. Entah membahas keburukan atau bahkan menyebarkan isu tak benar tentang hidup orang lain. Namun, itu semua perlahan mulai kamu tinggalkan ketika beranjak dewasa. Kamu mulai berpikir bahwa mengisi waktu dengan bergunjing bukanlah hal yang bermanfaat.
Membatasi diri dari aktivitas tak berfaedah jadi caramu untuk memulai hari demi hari dengan hal positif. Ini juga sekaligus sebagai detosifikasi pikiranmu dari potensi-potensi buruk yang bisa mengacaukan diri sendiri dan orang lain.
Makin dewasa kamu mulai sadar bahwa ego mesti senantiasa diatur. Terlebih jika sedang berbincang dengan teman, saudara atau bahkan pada orang yang lebih tua. Di masa lalu kamu mungkin begitu menggebu untuk didengar tanpa mau mendengar orang lain dengan baik atau sebaliknya.
Saat dewasa ada kesadaran yang muncul bahwa mendengar dan berbicara sejatinya bisa berjalan seimbang dan sesuai kadarnya. Di titik inilah kamu akan mulai berlatih untuk meluangkan waktu mendengar dan mengeluarkan ucapan dengan semestinya. Di awal memang tampak tak berjalan baik tapi lambat laun kamu mendapatkan keseimbangan tersebut.
Semakin bertambah usia ada sisi dewasa yang lambat laun akan muncul seiring banyaknya pengalaman hidup yang dijalani. Siapa yang mau belajar dari itu akan mendapatkan kedewasaan tersebut. Namun, itu semua kembali pada dirimu. Apakah mau belajar dari yang telah berlalu atau tidak. So, selalu ambil pelajaran baik dari semua waktu lalu dan kini karena waktu begitu berharga.