Menjalani berbagai cobaan dan tantangan membutuhkan kesabaran agar tetap terus memiliki semangat dalam hidup. Gak hanya dukungan dari orang sekitar, terkadang kalimat-kalimat bijak juga mampu menjadi suntikan semangat yang mampu menambah level kesabaran kita.
Menariknya, ada beberapa kalimat bijak dalam bahasa Jawa tentang sabar yang rasanya cocok dijadikan penyemangat sekaligus pengingat pada diri untuk tetap berkepala dingin. Mau tahu apa saja? Monggo diwaos, Lur!
Secara tata bahasa, kalimat bijak ini berarti bahwa sabar itu merupakan kemampuan untuk menahan segala macam godaan dalam hidup. Lebih lanjut, sabar disini dimaksudkan dengan cara melapangkan hati ketika sedang dihadapkan pada masalah atau cobaan sebesar apa pun yang nantinya akan menumbuhkan kedewasaan dalam diri.
Artinya, bertingkah laku dengan mengedepankan kesabaran itu diibaratkan sebagai sebuah hal yang sangat indah dalam kehidupan. Lewat kalimat bijak ini kita diajak untuk menjadi orang yang sabar agar tidak bertindak gegabah yang mungkin akan disesali di kemudian hari.
Kalimat bijak ini dapat diterjemahkan bahwa orang yang sabar itu rejekinya luas, mengalah hidup pun lebih berkah. Saat kita mampu menjadi orang yang sabar maka peluang rejeki akan lebih lebar.
Selain itu, sabar juka dekat dengan sikap mengalah. Bukannya kalah, tapi untuk hal-hal tertentu memang ada kalanya seseorang harus bisa mengalah agar bisa mendapatkan yang terbaik.
Secara harafiah, kalimat bijak ini berarti pemenang adalah orang yang bisa mengalahkan dirinya sendiri. Maksudnya, mampu menjadi sosok yang kuat untuk melawan hawa nafsu yang sering menguasai hati dan pikiran. Saat bisa mengendalikan diri, barulah kita disebut pemenang sejati.
Terjemahan untuk kalimat bijak ini adalah yang sudah pergi lupakanlah, yang belum datang tunggulah, dan yang sudah ada syukurilah. Rasanya kata bijak ini pas untuk urusan cinta dan segala macam kepemilikan dalam hidup. Ketika ditinggalkan seseorang, segeralah move on. Saat menanti, bersabarlah. Ketika datang seseorang yang baru, syukurilah keberadannya dan semua yang kita miliki.
Hidup itu bagaikan secangkir kopi, jika tidak bisa menikmatinya maka yang dirasa hanyalah pahit, begitu kira-kira artinya. Setiap hal yang kita peroleh dalam hidup, pasti ada saatnya merasa senang dan susah, manis dan pahit. Apa pun yang terjadi, pastikan untuk selalu menikmati kondisi tersebut agar gak hanya fokus pada hal negatif alias yang pahit-pahit saja.
Kalimat bijak ini merujuk pada maksud untuk melakukan setiap hal yang kita bisa dan setelahnya pasrahkan saja pada Tuhan. Dari sini kita memiliki kewajiban untuk berusaha meraih setiap cita-cita dan tujuan hidup dengan segenap kemampuan. Namun, pada akhirnya kita harus berserah pada kehendak Tuhan.
Itulah tadi ketujuh kalimat bijak dalam bahasa Jawa tentang sabar yang cocok jadi penyemangat hidup. Menawi sampun diwaos, monggo sami tumindak (kalau sudah dibaca, mari semua dipraktikkan).