Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Kebiasaan Sederhana untuk Mempertajam Daya Ingat di Usia 30-an

ilustrasi pria dengan daya ingat tajam (freepik.com/cookie_studio)
ilustrasi pria dengan daya ingat tajam (freepik.com/cookie_studio)

Memasuki usia 30-an, banyak perubahan yang terjadi dalam tubuh dan pikiran. Rutinitas yang semakin padat serta meningkatnya tanggung jawab sering kali membuat otak bekerja lebih keras. Konsentrasi dan daya ingat pun bisa menurun jika tidak dijaga dengan baik.

Mempertajam daya ingat bukan hanya penting untuk kinerja di tempat kerja, tetapi juga berdampak pada kualitas hidup secara keseluruhan. Kebiasaan sederhana dapat membantu menjaga ketajaman ingatan agar tetap optimal. Menerapkan pola hidup sehat dan kebiasaan yang tepat bisa menjadi langkah efektif dalam menjaga fungsi kognitif agar tetap tajam dalam jangka panjang.

Supaya kamu tidak gampang lupa, langsung saja intip ketujuh kebiasaan sederhana untuk mempertajam daya ingat di usia 30-an berikut ini. Check it out!

1. Rutin melatih otak dengan aktivitas kognitif

ilustrasi teka-teki silang (freepik.com/atlascompany)
ilustrasi teka-teki silang (freepik.com/atlascompany)

Melatih otak dengan aktivitas yang menantang bisa membantu memperkuat daya ingat. Membaca buku, bermain teka-teki silang, atau mencoba permainan strategi merupakan cara sederhana yang dapat menjaga fungsi kognitif tetap aktif.

Aktivitas seperti ini merangsang koneksi antar-neuron dalam otak, yang berperan dalam meningkatkan kapasitas memori. Semakin sering otak diajak bekerja dengan tantangan baru, semakin kuat pula kemampuan mengingat informasi.

Selain itu, mempelajari keterampilan baru seperti bermain alat musik atau belajar bahasa asing juga dapat membantu meningkatkan daya ingat. Aktivitas ini melibatkan berbagai bagian otak yang berperan dalam penyimpanan dan pemrosesan informasi. Mengembangkan kebiasaan untuk terus belajar akan membantu menjaga fungsi otak tetap optimal seiring bertambahnya usia.

2. Menjaga pola tidur yang berkualitas

ilustrasi pria tidur (freepik.com/jcomp)
ilustrasi pria tidur (freepik.com/jcomp)

Kualitas tidur memiliki pengaruh besar terhadap daya ingat dan fungsi otak. Saat tidur, otak memproses dan mengkonsolidasikan informasi yang telah diperoleh sepanjang hari. Tidur yang tidak cukup atau terganggu dapat menghambat proses ini dan menyebabkan penurunan kemampuan mengingat.

Orang yang memiliki pola tidur yang teratur cenderung lebih fokus dan memiliki kapasitas memori yang lebih baik dibandingkan mereka yang sering kurang tidur.

Menciptakan rutinitas tidur yang sehat bisa membantu otak bekerja lebih maksimal. Hindari penggunaan gadget sebelum tidur karena paparan cahaya biru dapat mengganggu produksi hormon melatonin yang berperan dalam mengatur siklus tidur.

Selain itu, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan menghindari konsumsi kafein menjelang malam juga dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.

3. Mengonsumsi makanan yang mendukung fungsi otak

ilustrasi aneka makanan sehat (freepik.com/EyeEm)
ilustrasi aneka makanan sehat (freepik.com/EyeEm)

Nutrisi yang dikonsumsi setiap hari memiliki dampak langsung terhadap kesehatan otak. Makanan yang kaya akan antioksidan, lemak sehat, vitamin, dan mineral dapat membantu meningkatkan daya ingat.

Omega-3 yang ditemukan dalam ikan berlemak seperti salmon dan sarden dikenal baik untuk fungsi otak. Selain itu, konsumsi sayuran hijau, kacang-kacangan, dan buah beri juga dapat membantu melindungi otak dari stres oksidatif yang bisa menyebabkan penurunan kognitif.

Mengurangi konsumsi gula berlebih juga penting untuk menjaga kesehatan otak. Asupan gula yang tinggi dapat menyebabkan peradangan dan meningkatkan risiko gangguan kognitif di kemudian hari. Mengadopsi pola makan sehat yang seimbang tidak hanya bermanfaat bagi tubuh secara keseluruhan, tetapi juga membantu mempertajam daya ingat dalam jangka panjang.

4. Rutin berolahraga untuk meningkatkan sirkulasi darah ke otak

ilustrasi pria bersepeda (freepik.com/senivpetro)
ilustrasi pria bersepeda (freepik.com/senivpetro)

Aktivitas fisik berperan penting dalam menjaga kesehatan otak. Berolahraga secara rutin dapat meningkatkan aliran darah ke otak, yang membantu memberikan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk fungsi kognitif. Aktivitas seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang selama 30 menit setiap hari dapat memberikan dampak positif terhadap daya ingat.

Selain meningkatkan sirkulasi darah, olahraga juga merangsang produksi hormon endorfin yang dapat mengurangi stres. Tingkat stres yang tinggi dapat memengaruhi kemampuan otak dalam menyimpan dan mengingat informasi. Oleh karena itu, menjaga kebugaran tubuh melalui olahraga tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga mendukung ketajaman daya ingat.

5. Mengelola stres dengan baik

ilustrasi pria melakukan yoga (freepik.com/tonodiaz)
ilustrasi pria melakukan yoga (freepik.com/tonodiaz)

Stres yang berkepanjangan dapat memengaruhi struktur dan fungsi otak, terutama dalam hal daya ingat. Hormon kortisol yang dilepaskan saat mengalami stres dapat menghambat kemampuan otak dalam menyimpan informasi jangka panjang. Jika dibiarkan, stres yang tidak terkelola dengan baik bisa menyebabkan gangguan kognitif yang lebih serius.

Untuk mengurangi dampak negatif stres, berbagai teknik relaksasi dapat diterapkan. Meditasi, yoga, atau sekadar menghabiskan waktu di alam terbuka dapat membantu menenangkan pikiran.

Menjalin hubungan sosial yang positif dengan keluarga dan teman juga bisa menjadi cara efektif untuk mengurangi tekanan mental. Dengan menjaga kesehatan mental, fungsi kognitif pun dapat terjaga dengan lebih baik.

6. Membatasi penggunaan gadget secara berlebihan

ilustrasi pria menggunakan ponsel (freepik.com/master1305)
ilustrasi pria menggunakan ponsel (freepik.com/master1305)

Di era digital, penggunaan gadget menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Namun, terlalu banyak mengandalkan teknologi untuk mengingat sesuatu bisa membuat otak menjadi kurang terlatih. Kebiasaan mencatat segala sesuatu di ponsel atau mengandalkan fitur pengingat bisa mengurangi kemampuan otak dalam menyimpan informasi secara alami.

Mengurangi ketergantungan pada gadget dapat membantu melatih daya ingat secara lebih aktif. Mencoba menghafal nomor telepon, daftar belanja, atau informasi penting lainnya dapat menjadi latihan sederhana untuk meningkatkan kapasitas memori.

Selain itu, mengurangi waktu menatap layar juga bisa membantu mengurangi kelelahan mental yang bisa berdampak pada konsentrasi dan daya ingat.

7. Menjalin hubungan sosial yang aktif

ilustrasi pria berbicara dengan temannya (freepik.com/katemangostar)
ilustrasi pria berbicara dengan temannya (freepik.com/katemangostar)

Interaksi sosial yang baik memiliki dampak positif terhadap kesehatan otak. Berkomunikasi dan berbagi cerita dengan orang lain dapat membantu menjaga fungsi kognitif tetap aktif. Seseorang yang sering berinteraksi dengan teman dan keluarga cenderung memiliki daya ingat yang lebih baik dibandingkan mereka yang sering menyendiri.

Selain itu, bergabung dalam komunitas atau mengikuti kegiatan sosial bisa memberikan stimulasi mental yang dibutuhkan oleh otak. Aktivitas sosial seperti berdiskusi, berbagi pengalaman, atau sekadar menghabiskan waktu bersama orang lain bisa membantu mengurangi risiko penurunan kognitif seiring bertambahnya usia. Membangun hubungan sosial yang positif dapat menjadi salah satu cara efektif untuk menjaga kesehatan otak dalam jangka panjang.

Menjaga daya ingat di usia 30-an bukanlah sesuatu yang sulit dilakukan. Dengan menerapkan kebiasaan-kebiasaan sederhana ini, otak bisa tetap tajam dan mampu berfungsi secara optimal. Perubahan kecil dalam rutinitas harian dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan otak dalam jangka panjang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ananda Zaura
EditorAnanda Zaura
Follow Us