7 Kiat Tetap Konsisten dengan Slow Living di Tengah Padatnya Rutinitas

Padatnya rutinitas memang menjadi tantangan dalam keseharian. Satu pekerjaan belum tuntas, kita sudah dihadapkan dengan sederet kegiatan yang lain. Menghadapi situasi tersebut, adakalanya merasa terburu-buru. Bahkan kita tidak bisa mengerahkan fokus dan konsentrasi secara penuh.
Meski tidak mudah, tapi bukan berarti kita bisa melupakan konsep hidup slow living. Lifestyle ini harus dijaga untuk membangun kehidupan yang bermakna. Meskipun menghadapi padatnya rutinitas, dengan tujuh kiat ini kamu dapat mempertahankan kehidupan yang santai namun bermakna.
1. Selalu merencanakan waktu untuk me time

Slow living mengacu pada konsep hidup yang santai namun tetap bermakna. Kita tidak merasa tertekan atau terburu-buru. Di tengah padatnya rutinitas, ternyata gaya hidup ini tetap bisa diterapkan dengan memperhatikan konsistensi.
Diantaranya dengan merencanakan waktu untuk me time. Cobalah sisihkan waktu di hari yang sibuk untuk hal-hal kecil yang memberi ketenangan. Contohnya jalan-jalan pagi, atau membaca buku sejenak. Me Time tidak harus lama, waktu 30 menit sudah cukup untuk mengembalikan energi.
2. Menyediakan waktu untuk refleksi

Menghadapi padatnya rutinitas memang tidak mudah. Kita dituntut untuk menyelesaikan berbagai macam kesibukan. Satu belum benar-benar tuntas, tapi fokus dan konsentrasi sudah harus dialihkan untuk pekerjaan yang lain. Menjalani pola hidup demikian ini, ternyata kita masih bisa menerapkan konsep slow living.
Biasakan menjadi individu yang menyediakan waktu untuk refleksi. Contohnya dengan menulis jurnal harian, atau merenungkan kembali kegiatan yang sudah dijalani hari ini. Kegiatan refleksi dapat membantu kita terhubung dengan diri sendiri. Sekaligus mensyukuri kehidupan dengan lebih baik.
3. Memilih aktivitas yang bermakna

Menerapkan konsep hidup slow living di tengah padatnya rutinitas memang tidak mudah. Fokus dan konsentrasi sangat mudah terpecah. Tapi dengan menerapkan kiat yang tepat, ternyata kita tetap bisa merasakan kehidupan yang sampai namun berkualitas.
Kuncinya dengan memilih aktivitas yang bermakna. Pastikan mengalokasikan waktu untuk hal-hal yang produktif dan bermanfaat. Misalnya, menyisihkan waktu bersama keluarga, menjalani hobi, atau sekadar beristirahat tanpa gangguan.
4. Memprioritaskan kualitas, bukan kuantitas

Tujuan dari hidup slow living adalah memperoleh ketenangan sekaligus kehidupan yang bermakna. Tapi menerapkan gaya hidup demikian juga penuh dengan tantangan. Apalagi saat kita dihadapkan dengan rutinitas yang padat.
Di sinilah pentingnya menerapkan kiat yang tepat. Termasuk memprioritaskan kualitas daripada kuantitas. Alih-alih mengerjakan banyak hal sekaligus, prioritaskan tugas yang benar-benar perlu diselesaikan. Dengan kehidupan yang berkualitas, kita tidak akan terjebak dalam kegelisahan.
5. Menciptakan rutinitas harian yang berkesan

Jika diperhatikan, banyak orang memilih menyerah menerapkan gaya hidup slow living. Apalagi saat mereka dihadapkan dengan rutinitas yang padat. Kehidupan yang santai namun bermakna seolah mustahil direalisasikan.
Tapi jika kamu mengetahui kiat yang tepat, bukan tidak mungkin dapat membangun pola hidup sedemikian rupa. Kuncinya dengan menciptakan rutinitas harian yang berkesan. Seperti menikmati waktu bersantai tanpa terburu-buru. Atau merapikan lingkungan sekeliling. Hal-hal kecil ini bisa membantu menciptakan ketenangan di tengah rutinitas.
6. Mengurangi kebiasaan multitasking

Apa yang akan kamu lakukan saat menghadapi banyaknya tuntutan pekerjaan? Mungkin kebiasaan multitasking menjadi salah satu pilihan. Tapi menerapkan cara ini secara terus-menerus justru dapat menguras energi.
Jika kamu ingin konsisten dengan gaya hidup slow living, mulai sekarang harus mengurangi kebiasaan multitasking. Fokuskan perhatian pada satu hal yang memang menjadi prioritas dan harus segera diselesaikan. Dengan mengurangi kebiasaan multitasking, kita tidak akan terlalu terbebani oleh tuntutan
7. Menghargai momen kecil dalam hidup

Kehidupan diwarnai oleh serangkaian momen kecil yang hadir. Kesalahan yang kerap dilakukan banyak orang, mereka justru mengabaikan momen-momen kecil tersebut. Bahkan menganggapnya sebagai bagian perjalanan hidup yang tidak berharga.
Tapi cara pandang ini harus diperbaiki jika ingin konsisten dengan konsep slow living. Kita harus selalu menghargai momen kecil yang hadir dalam hidup. Sadari bahwa hal-hal yang terlihat sederhana ternyata berperan besar dalam menciptakan keteraturan.
Konsep hidup slow living menekankan suasana yang santai namun tetap bermakna. Di tengah padatnya rutinitas, ternyata kita tetap bisa menerapkan gaya hidup tersebut. Kita hanya perlu menyediakan waktu untuk refleksi sekaligus bersantai. Kehidupan bukan tentang membebani diri dengan banyaknya pekerjaan. Adakalanya kita harus bersantai dan menikmati momen kecil yang hadir.