7 Pelajaran Hidup dari KDrama 'When the Devil Calls Your Name'

When the Devil Calls Your Name merupakan KDrama yang dibintangi Jung Kyung Ho, Park Sung Woong, Lee Seol, Lee El, dan Song Kang. Ceritanya sendiri mengenai seorang komponis yang menjual jiwanya pada iblis. Saat tengah berusaha memperpanjang kontraknya, ia lalu menyadari arti kehidupan.
Walau KDrama ini mengambil tema yang tak biasa, When the Devil Calls Your Name nyatanya memiliki banyak pelajaran hidup yang bisa dipetik darinya. Contohnya tujuh pelajaran hidup berikut.
1. Meraih kesuksesan tidak seharusnya dilakukan dengan mengorbankan hidup orang lain

Tokoh utama KDrama ini adalah Seo Dong Cheon. Selama 10 tahun, ia dengan identitas baru sebagai Ha Rip berhasil menjadi komponis yang melahirkan banyak lagu hits. Namun saat kontraknya akan berakhir, ia mengetahui bahwa keberhasilannya diperoleh dengan mengorbankan hidup orang lain.
Ternyata lagu-lagu yang diciptakannya sebagai Ha Rip, yang inspirasinya diberikan oleh iblis, merupakan milik orang lain. Ia yang awalnya tampak ragu untuk memperbaiki semuanya, menjelang akhir cerita memutuskan mengembalikan semua hak cipta lagu-lagu tersebut pada pemilik aslinya.
Dari sini kita belajar bahwa meraih kesuksesan tidak seharusnya dilakukan dengan cara mengorbankan hidup orang lain. Entah itu dengan cara menjatuhkan ataupun mencuri karya milik orang lain. Semua cara-cara yang salah dalam meraih kesuksesan hanya akan berujung pada rasa bersalah dan kehidupan yang tidak bahagia.
2. Keserakahan dapat berujung pada kesengsaraan

Berbeda dengan kebanyakan KDrama lain, Seo Dong Cheon bukanlah tokoh utama yang benar-benar baik. Untuk memuaskan keserakahannya, Seo Dong Cheon bahkan menjual jiwanya pada iblis. Dengan melakukan itu, ia meraih popularitas, kekayaan, dan masa muda.
Ia bahkan sempat ingin membuat Kim I Gyeong, seorang musisi muda dengan "jiwa kelas satu", agar mau menandatangani kontrak dengan iblis. Ia melakukan itu agar kontraknya dapat diperpanjang secara permanen.
Walaupun ada salah satu tujuan mulia mengapa ia menjual jiwanya pada iblis, tetap saja cara yang ia gunakan salah. Ia juga pada akhirnya menyadari bahwa keserakahannya untuk mendapatkan banyak hal justru membuatnya kehilangan seseorang yang amat berharga baginya.
3. Passion bukan hanya soal meraih kesuksesan tapi juga tentang kegembiraan saat melakukan sesuatu

Banyak orang beranggapan bahwa saat menekuni passion artinya kita harus berhasil meraih sukses, populer, dan banyak uang. Namun, nyatanya tidak selalu demikian. Meski passion membuat seseorang tak letih untuk berjuang meraih sukses, esensi dari passion itu sendiri adalah kegembiraan saat melakukan sesuatu yang benar-benar disukai.
Pelajaran hidup ini akhirnya diperoleh Seo Dong Cheon di episode-episode akhir When the Devil Calls Your Name. Selama puluhan tahun ia menekuni passion-nya di bidang musik, namun ia belum juga berhasil meraih popularitas dan kesuksesan.
Meski begitu, bersama dengan Kim I Gyeong, ia lalu memahami bahwa saat bermain musik dan menulis lagu, ia merasa bahagia. Sekalipun musiknya tak menjadi hits, dengan apresiasi tulus dari orang-orang yang mendengar musiknya, ia sudah merasa gembira.
4. Sekalipun situasi yang dialami sulit, berhenti terus menyalahkan orang lain

Kim I Gyeong adalah salah satu tokoh inspiratif di When the Devil Calls Your Name. Ia menjadi sosok inspiratif bukan hanya karena sifat baiknya, namun juga bagaimana ia memandang kehidupannya yang sulit.
Selama 10 tahun, ia terus-menerus menerima perlakuan tidak adil karena kesalahan-kesalahan yang sebetulnya dilakukan oleh orang lain. Namun ia tak pernah menyalahkan mereka. Baginya, kehidupannya bukanlah kesalahan orang lain dan ia tak perlu menyalahkan siapa pun atasnya.
Dari sosok Kim I Gyeong kita belajar bahwa sekalipun kehidupan menjadi sulit karena kesalahan yang tidak kita perbuat, terus-menerus menyalahkan orang lain bukanlah solusi yang tepat. Satu-satunya jalan adalah berhenti menyalahkan siapa pun dan lebih fokus pada apa yang perlu dilakukan untuk mengubah kehidupan kita menjadi lebih baik.
5. Cintailah dirimu, apa pun kelebihan dan kekurangannya

Self-love adalah sesuatu yang penting sebab dengan mencintai diri sendiri, kita bisa merasa lebih bahagia sekaligus bisa berubah menjadi seseorang yang lebih baik. Mencintai diri sendiri bukan berarti egois ataupun narsis, namun berarti kita menerima diri sendiri apa pun kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.
Hal di atas ditunjukkan oleh Seo Dong Cheon di episode pamungkas When the Devil Calls Your Name. Ia yang memiliki pilihan untuk berubah menjadi Ha Rip yang masih muda atau Seo Dong Cheon yang sudah lansia, akhirnya memutuskan menjadi Seo Dong Cheon untuk seterusnya. Ia menyadari bahwa walau tidak sempurna, ia jauh lebih memilih menjadi dirinya yang asli daripada menjadi sosok berbeda.
6. Seperti Ibu, cinta seorang Ayah pada anaknya juga bisa tak terbatas

Cinta seorang Ayah sering kali tak ditunjukkan secara langsung melalui sentuhan ataupun kalimat-kalimat menghibur. Namun seperti juga cinta Ibu, cinta yang dimiliki Ayah juga sama besarnya serta tak terbatas sifatnya. Seorang Ayah juga rela melakukan apa pun untuk melindungi anak-anaknya.
Hal ini ditunjukkan oleh banyak scene dalam When the Devil Calls Your Name. Sebagian besar tokoh Ayah dalam KDrama ini rela melakukan segalanya untuk anak-anaknya, termasuk menjual jiwanya pada Iblis. Mereka rela melakukan itu agar anaknya bisa selamat atau supaya bisa berjumpa dengan anaknya yang sudah meninggal.
7. Tak perlu menjadi pribadi paling baik sedunia, cukup menjadi seseorang yang berharga bagi orang terdekat

Menjelang episode akhir When the Devil Calls Your Name, Seo Dong Cheon menyadari bahwa yang disebut "jiwa kelas satu" bukanlah seseorang yang punya sifat baik bak malaikat. Namun seseorang yang berharga, yang kepergiannya bisa membuat kehilangan dan rasa sedih tak terkira.
Karena itu, ia pun memutuskan untuk berubah menjadi seseorang yang lebih baik. Bukan untuk menjadi pribadi yang dianggap paling baik oleh dunia, melainkan agar bisa menjadi sosok berharga bagi orang-orang terdekat yang disayanginya.
Nah, itulah tujuh pelajaran hidup yang bisa dipetik dari KDrama When the Devil Calls Your Name. Semoga pelajaran-pelajaran hidup di atas bisa menginspirasimu, ya!