Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tips Agar Mampu Memberikan Feedback yang Tepat dalam Berkomunikasi

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Fauxels)
ilustrasi mengobrol (pexels.com/Fauxels)

Interaksi yang berjalan satu arah tidak akan membawa kemajuan. Apa yang terjadi justru sebaliknya, kerap timbul kesalahpahaman. Tidak adanya umpan balik membuat beberapa pihak merasa tidak puas. Pada akhirnya timbul konflik dan perselisihan.

Mengingat kekacauan yang terjadi, feedback tentu memegang peranan penting. Kita harus mampu memberikan umpan balik dalam berkomunikasi. Ternyata ini bisa dibangun dengan beberapa cara. Terdapat tujuh tips yang harus kamu terapkan.

1. Dengarkan penjelasan dengan baik

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Ivan Samkov)
ilustrasi mengobrol (pexels.com/Ivan Samkov)

Feedback dalam berkomunikasi bisa menentukan keberhasilan. Umpan balik yang intensif sekaligus menjadi bahan evaluasi. Namun, tidak semua orang mampu memberikan feedback dalam berkomunikasi secara tepat.

Supaya kamu mampu memberikan feedback dalam berkomunikasi, dengarkan penjelasan dengan baik. Pahami penjelasan secara runtut dan terperinci. Dengan demikian, umpan balik yang kamu sampaikan sesuai dengan konteks yang dibahas.

2. Fokus pada strategi dan pemaparan

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi mengobrol (pexels.com/Mikhail Nilov)

Pada faktanya masih banyak orang yang tidak mampu memberikan umpan balik dalam berkomunikasi. Mereka hanya asal ikut dengan keputusan mayoritas. Tapi tidak mampu memberikan saran yang bersifat membangun. Padahal, setiap orang harus memiliki kemampuan memberikan feedback sebagai upaya berkontribusi.

Kuncinya kamu harus fokus pada strategi dan pemaparan. Karena ini langkah awal dari pemecahan masalah. Fokus pada strategi dan pemaparan juga menghindari kesalahpahaman. Topik pembicaraan tidak melebar ke banyak hal.

3. Hindari memotong pendapat di tengah jalan

ilustrasi mengobrol (pexels.com/RDNE Stock Project)
ilustrasi mengobrol (pexels.com/RDNE Stock Project)

Apakah kamu tipe orang yang suka memotong pembicaraan di tengah jalan? Seseorang belum selesai mengungkapkan pemaparan, tapi kamu sudah menghentikannya. Sebenarnya kebiasaan ini tidak baik, karena bisa mengganggu kelancaran dalam berkomunikasi.

Agar kamu bisa memberikan umpan balik dalam berkomunikasi, hindari memotong pendapat di tengah jalan. Dengarkan dulu penjelasan yang disampaikan seseorang sampai tuntas. Setelah itu, baru kamu memberikan tanggapan. Bisa berubah pujian atau evaluasi atas kekurangan.

4. Tunjukkan apresiasi atas kemajuan

ilustrasi bersalaman (pexels.com/MART PRODUCTION)
ilustrasi bersalaman (pexels.com/MART PRODUCTION)

Mereka yang tidak mampu memberikan feedback tidak banyak bicara. Dalam suatu forum cenderung diam tanpa adanya komentar yang pasti. Padahal, siapapun berhak memberikan umpan balik dalam berkomunikasi.

Kamu harus memiliki kemampuan tersebut. Menyampaikan feedback tidak harus tentang evaluasi atas kekurangan. Kamu juga bisa menunjukkan apresiasi mengenai kemajuan yang sudah dicapai. Kalimat yang kamu sampaikan bisa membuat orang lain lebih bersemangat.

5. Jangan pernah menganggap seseorang sebagai pesaing

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi mengobrol (pexels.com/Thirdman)

Kebiasaan buruk kita didominasi oleh sikap kompetitif yang berlebihan. Kamu menganggap orang-orang sekitar sebagai pesaing. Alih-alih menunjukkan solidaritas, justru tumbuh sebagai individu yang saling menjatuhkan.

Tips penting ini harus dipatuhi jika kamu ingin memiliki kemampuan memberi feedback dalam berkomunikasi. Jangan pernah menganggap seseorang sebagai pesaing. Sejatinya semua manusia hidup berdampingan untuk saling mengingatkan. Evaluasi atas kekurangan bertujuan untuk mendukung kemajuan seseorang.

6. Terbuka terhadap sudut pandang orang lain

ilustrasi suasana rapat (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi suasana rapat (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Hidup bermasyarakat, kamu akan berhadapan dengan banyak sudut pandang. Bisa jadi antara kamu dengan temanmu memiliki sudut pandang berbeda. Suatu hal yang kamu anggap benar, ternyata masih belum sesuai dalam perspektif orang lain.

Agar mampu memberikan feedback dalam berkomunikasi, jadilah sosok yang terbuka terhadap sudut pandang orang lain. Justru perspektif mereka bisa menghadirkan pola pikir terbaru. Kamu memandang persoalan tidak hanya dari satu sisi. Tapi mampu mempertimbangkan dari sudut pandang yang lebih luas.

7. Menekan sisi egois dalam diri

ilustrasi suasana rapat (pexels.com/Kampus Production)
ilustrasi suasana rapat (pexels.com/Kampus Production)

Manusia egois cenderung keras kepala dalam menjalani kehidupan. Mereka ingin seluruh kehendaknya dipenuhi. Sekaligus orang-orang sekitar berada di bawah kendalinya tanpa pernah membantah. Padahal dalam berkomunikasi ini juga bukan sikap yang baik.

Sesekali kamu perlu menekan sisi egois dalam diri. Interaksi bukan tentang satu orang yang mematuhi pihak tertentu. Tapi adalah hubungan timbal balik yang seimbang. Mampu menekan sisi egois dalam diri, kamu bisa memberikan feedback secara sempurna.

Kelancaran dalam berkomunikasi ditentukan oleh umpan balik antar individu. Kamu harus membangun kemampuan ini secara cermat. Biasakan untuk mendengarkan penjelasan secara lengkap dan detail. Kemampuan memberikan feedback turut menciptakan keterampilan berkomunikasi yang baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us