Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Alasan Orang Keluar dari Grup Chat, Jangan Berpikiran Negatif Dulu!

Pixabay.com/JESHOOTS-com
Pixabay.com/JESHOOTS-com

Grup chatting yang dimiliki seseorang di media sosial biasanya akan semakin bertambah banyak seiring dengan luasnya pertemanan mereka di dunia nyata. Mulai dari grup teman masa kecil, grup alumni, grup komunitas, grup penyuka hobi yang sama, grup keluarga hingga grup arisan. Biasanya, dalam satu atau lebih grup yang kamu ikuti, akan selalu saja ada salah satu anggotanya yang ‘keluar’ tanpa basa-basi. Beberapa anggapan negatif pun mulai bermunculan seiring dengan semakin banyaknya anggota yang meninggalkan grup.

Eits, jangan berprasangka negatif dulu ya. Delapan alasan di bawah ini mungkin bisa jadi penyebab beberapa anggota grup chatting keluar tanpa meninggalkan sepatah dua patah kata layaknya sambutan para pejabat.

1.Terlalu banyak grup sehingga harus memprioritaskan grup yang penting dan bermanfaat

Pixabay.com/StockSnap
Pixabay.com/StockSnap

Bagi si pemuja skala prioritas, mereka tentu saja akan memilih grup-grup mana yang dianggap penting dan tak penting. Grup yang dianggap penting dan bermanfaat akan tetap dipertahankannya, sementara grup abal-abal segera ditinggalkannya. Tak sepenuhnya benar sih, karena setiap grup biasanya memiliki kepentingan, hiburan dan manfaatnya masing-masing kan?

2.Terlalu banyak hoax, iklan dan promosi

Pixabay.com/StartupStockPhotos
Pixabay.com/StartupStockPhotos

Di dalam grup chatting, akan banyak sekali ditemukan hoax, iklan dan promosi dari beberapa anggotanya. Ada beberapa anggota yang menganggapnya sebagai hal lumrah, namun ada juga segelintir anggotanya yang merasa terganggu. Beberapa ada yang terbantu dengan iklan dan promosi, beberapa sisanya malah kesal dengan dagangan-dagangan online. Eh, mereka sedang mencari rejeki yang halal, lho!

3.Sedang konsentrasi dengan masalah pekerjaan yang serius

Pixabay.com/Free-Photos
Pixabay.com/Free-Photos

Terutama para profesional muda yang serius dengan pekerjaannya, tentu saja mereka ingin tetap konsentrasi tanpa gangguan notif-notif grup chatting. Daripada pekerjaan mereka terbengkalai karena harus meladeni obrolan grup chat, mereka biasanya akan keluar grup tanpa permisi. Meski tak selalu harus dengan keluar dari grup, setiap orang punya hak dan pilihannya masing-masing kan?

4.Merasa tak sepaham dengan orang-orang dalam grup

Pixabay.com/natureaddict
Pixabay.com/natureaddict

Ada beberapa grup yang biasanya memiliki anggota yang selalu memosting sebuah tema yang tak disukai oleh anggota yang lainnya. Meski berbeda faham itu biasa, ada beberapa anggota yang menganggap perbedaan tersebut sebagai sebuah prinsip. Daripada tak sefaham dan sepemikiran, mereka biasanya akan langsung meninggalkan grup dengan hanya satu hentakan jarinya.

5.Ingin menenangkan diri dari hingar bingar media sosial

Pixabay.com/TheHilaryClark
Pixabay.com/TheHilaryClark

Meski media sosial bisa menjadi penghibur di kala rasa bosan melanda, ada kalanya orang ingin lepas dari hingar-bingarnya. Ingin melepas kepenatan dan melepaskan diri dari orang-orang di dunia maya menjadikan mereka hengkang dari grup. Tak sepenuhnya salah, karena setiap orang memiliki tingkat kenyamanannya masing-masing ‘kan?

6.Merasa tak dihargai dan diperhatikan

Pixabay.com/natureaddict
Pixabay.com/natureaddict

Dalam sebuah grup chatting, ada beberapa anggota yang aktif dan tak aktif. Yang aktif biasanya akan memosting beberapa hal seputar pertanyaan, informasi, berita dan lainnya. Ketika tak mendapat respon dari anggota yang lain, mereka akan merasa tak dihargai dan biasanya akan langsung keluar dari grup.

7.Grup sepi seperti tak berpenghuni

Pixabay.com/StartupStockPhotos
Pixabay.com/StartupStockPhotos

Sebuah grup chatting biasanya akan ramai di awal-awal pembentukannya namun akan sepi seiring dengan intensnya komunikasi dalam grup. Ketika di awal-awal anggotanya akan saling melepas rindu dengan menceritakan kenangan-kenangan lama, maka hal tersebut perlahan akan menjadi sebuah hal yang cukup membosankan. Grup chatting yang sepi dari postingan selama berbulan-bulan karena tidak ada anggota yang aktif membuat banyak orang ingin lekas-lekas keluar dari grup.

8.Memori sudah penuh sehingga menghambat performa ponsel

Pixabay.com/terimakasih0
Pixabay.com/terimakasih0

Nah, ini nih yang palng sering dialami oleh banyak anggota grup chatting ketika terpaksa harus keluar dari grup. Karena spesifikasi ponsel yang kurang mumpuni, akibat banyaknya grup yang terus-menerus menambah memori akan membuat kinerja ponsel melambat. Foto-foto dan video yang masuk otomatis ke dalam memori tentu saja akan membuat performa ponsel menjadi lemah.

Meski tak bertatap muka secara langsung, silaturahim harus tetap dijaga salah satunya dengan ikut dalam grup chating. Meski ada yang keluar, tetap positifkan pikiran dengan tidak menyebut mereka dengan teriakan lantang, “sombong!”

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tania Stephanie
EditorTania Stephanie
Follow Us