8 Pasangan Tipe Kepribadian MBTI yang Sebaiknya Tidak Berkencan

Berkencan dengan seseorang yang memiliki kepribadian yang tidak sejalan tentu dapat menjadi pengalaman yang penuh tantangan. Seiring berkembangnya zaman, ada beberapa cara untuk menilai kecocokan pasangan dalam hubungan, salah satunya menggunakan Indikator Tipe Kepribadian Myers-Briggs (MBTI).
Teori MBTI mampu memberikan pemahaman mendalam tentang preferensi dan tipe kepribadian masing-masing individu, yang dapat membantu mengidentifikasi kesamaan dan perbedaan dalam cara berpikir, berkomunikasi, dan membuat keputusan. Hal ini dapat menjadi dasar untuk membangun pemahaman yang lebih baik antarpasangan.
Meskipun teori kepribadian MBTI menawarkan wawasan menarik tentang perbedaan individual, tidak semua kombinasi tipe kepribadian MBTI dapat cocok dalam menjalin hubungan asmara. Dilansir Elite Daily, ketahui apa saja pasangan tipe kepribadian MBTI yang sebaiknya tidak berkencan lewat artikel berikut, yuk!
1. ESFJ dan INTJ
Pasangan dengan tipe kepribadian ESFJ dan INTJ mungkin menemui sejumlah tantangan dalam hubungan. Dilansir Psychology Junkie, Susan Storm, pendiri Psychology Junkie, menjelaskan, ini bisa terjadi karena terdapat perbedaan pandangan atau nilai dalam hal aturan dan toleransi terhadap kegiatan sosialisasi di antara pasangan ESFJ dan INTJ.
INTJ adalah pribadi yang kesulitan untuk mengungkapkan perasaan mereka dengan terbuka, karena cenderung fokus pada analisis dan pemecahan masalah daripada berbagi secara emosional. Hal ini bisa membuat pasangan ESFJ merasa kurang dicintai atau diabaikan karena kebutuhan emosional mereka mungkin tidak terpenuhi.
Sebaliknya, ESFJ bisa merasa terlalu terbebani oleh intensitas emosi INTJ. INTJ dapat memiliki kecenderungan untuk menyimpan emosi secara dalam-dalam dan melepaskannya dalam momen yang intens. Apalagi ESFJ lebih terbiasa menangani emosi secara langsung, intensitas emosi INTJ bisa menjadi sulit dipahami dan dihadapi. Meskipun kecocokan tidak sepenuhnya dapat ditentukan oleh tipe kepribadian, perbedaan mendasar ini dapat memengaruhi dinamika hubungan.