8 Tanda Kamu Kelewat Baik Hingga Mudah Dimanfaatkan Orang Lain

Saat mengantri dan ada orang yang menyerobot, kamu seakan terpaku dan malah mempersilahkan orang tersebut.  Kamu orang yang selalu mengalah dan kurang memiliki sifat kompetitif dalam bekerja.

Jika kamu memiliki saudara di rumah, kamu akan memprioritaskan saudara kamu dalam segala hal. Sifat mengalah yang kamu miliki akan menjadikanmu jarang sekali menang dalam suatu kompetisi.

Menurut kamu kebahagiaan orang yang kamu sayangi itu di atas segalanya. Kamu gak mau memperlihatkan kesedihan dan selalu berusaha yang terbaik untuk mereka. Jika menginginkan suatu hal, kamu akan membandingkan apakah orang lain sudah mendapatkan apa yang kamu peroleh. Kamu mudah berbagi dan punya prinsip selalu mendahulukan orang lain.

Kamu termasuk orang sensitif yang mudah sekali merasakan apa yang orang lain rasakan. Kamu gak bisa melihat orang lain sakit. Jika ada salah satu teman yang sakit, kamu adalah orang pertama yang mengajak teman lain untuk menjenguk.

Apalagi ketika berhadapan dengan orang yang kamu sayangi seperti pasangan, kamu bahkan sulit terlihat tegar dan seringkali menangis melihat pasangan sedang sakit. Kamu juga seringkali menangis saat melihat melodrama atau film sedih.

Kamu punya pandangan bahwa setiap perbuatan baik ataupun buruk pasti punya balasannya. Kamu tak segan untuk selalu memberikan bantuan terhadap teman yang kesusahan bahkan ketika kamu sendiri lagi susah. Bagimu perbuatan baik juga suatu saat nanti akan kembali padamu, maka sudah seharusnya kamu tidak menolak saat dimintai tolong meski sebenarnya kamu keberatan.

Menjadi orang baik memang terkadang sulit mengutarakan isi hati. Kamu termasuk orang yang tidak ingin membuat orang lain kecewa. Hal itu yang membuat orang lain tidak tahu bagaimana emosi yang sedang kamu rasakan. Meski akan lelah sendiri tapi entah kenapa kamu selalu ingin menutupi emosi kamu yang sebenarnya. 

Selalu memprioritaskan orang lain di atas kepentingan pribadi membuatmu sangat lelah. Kamu seringkali membayangkan bagaimana seandainya kamu menjadi orang jahat yang egois dan tidak memperdulikan orang? Bagaimana jika seandainya kamu bisa marah ketika sedang ditindas? Kamu membayangkan bagaimana orang lain bisa tahu betapa kamu sedang menderita karena selalu menutupi emosi yang kamu rasakan.

Dalam kacamata kamu, semua orang itu sama. Mereka memiliki sisi buruk dan baik masing-masing, meski begitu kamu gak bisa menolak saat orang yang gak tulus sedang minta bantuan dan hanya ingin memanfaatkan kamu. Bukan karena kamu gak mau bilang tidak, tapi karena kamu gak bisa. Hal seperti itu merupakan kebalikan dari nilai yang kamu yakini.

Kamu kerap berbohong perihal perasaan yang kamu alami terhadap orang lain. Sedang dalam keadaan sakit atau hancur, tetap saja kamu bilang gak papa, gak ada apa-apa, dan dalam keadaan sehat-sehat saja. Kamu menutupi segala kesedihan hanya karena ingin terlihat kuat tapi sebenarnya tidak.

Perilaku ini sebenarnya menyiksa diri sendiri, tapi kamu juga punya prinsip bahwa kamu orang mandiri yang harus bisa menyelesaikan masalah yang kamu alami. 

Menjadi orang baik bukannya harus selalu memprioritaskan orang lain, apalagi untuk orang yang tidak tulus dan hanya memanfaatkan kamu. Kamu harus belajar untuk berperilaku asertif sehingga lebih peduli terhadap diri sendiri. Kamu harus lebih menyayangi diri sendiri.