4 Adab Bangun Tidur Sesuai Sunnah Nabi

- Adab bangun tidur yang baik dan sesuai sunnah sangat dianjurkan dalam agama Islam
- Mengambil posisi duduk setelah bangun tidur membuat kondisi diri lebih tenang dan aliran darah berlangsung dengan baik
- Membaca sepuluh ayat terakhir dari surah Ali-Imran setelah bangun tidur dapat mendatangkan banyak hikmah dan keberkahan
Seorang muslim yang baik harus memperhatikan adab atau etika saat melakukan setiap aktivitas dalam kesehariannya. Apalagi agama Islam telah mengaturnya secara detail dan sempurna melalui Al-Qur'an dan As-Sunnah. Dengan demikian aktivitas tersebut akan bernilai pahala dan mendatangkan banyak keberkahan.
Nabi Muhammad sebagai figur uswatun hasanah bagi umat Islam telah memberikan panduan yang jelas dalam beraktivitas kepada umatnya. Termasuk bagaimana adab bangun tidur yang baik dan tentunya disukai oleh Allah Ta'ala. Pasalnya, perbuatan yang dilakukan oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berdasarkan wahyu dari Allah, bukan karena kehendak hawa nafsunya. Lalu, apa saja adab bangun tidur yang sesuai sunnah itu? Berikut ini penjelasannya yang dilansir kanal YouTube Ustadz Adi Hidayat.
1. Ambil posisi duduk

Tidak sedikit orang yang ketika bangun tidur mereka langsung berdiri tanpa duduk terlebih dahulu. Padahal jika mengacu pada kebiasaan Nabi Muhammad saat bangun dari tidur, pertama kali beliau selalu mengambil posisi duduk dan tidak terburu-buru untuk berdiri. Hal ini senada dengan keterangan dari sahabat Ibnu Abbas sewaktu beliau menginap di rumah bibinya, Maimunah, yang juga merupakan istri Nabi Muhammad.
Abdullah bin Abbas berujar, "Lalu saat sudah masuk waktu pertengahan malam, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bangun, lantas beliau duduk, lalu mengusap bekas kantuk yang ada di wajahnya dengan tangannya." (HR. Ahmad)
Menurut Ustadz Adi Hidayat, mengambil posisi duduk setelah bangun tidur bisa membuat kondisi diri menjadi lebih tenang, aliran darah berlangsung dengan baik, dan menstabilkan perasaan yang mungkin agak sempoyongan. Lebih lanjut beliau mengatakan agar tidak langsung berdiri atau bahkan cepat-cepat pergi ke kamar mandi. Pastikan untuk menjaga keseimbangan diri agar darah mengalir dengan nyaman dan nafas lebih teratur.
2. Menghilangkan bekas kantuk

Sunnah bangun tidur yang kedua, yaitu menghilangkan bekas kantuk. Gunakan tangan yang bersih untuk mengusap setiap sudut dari kedua mata, karena biasanya di tempat tersebut terdapat kotoran yang bisa saja menghalangi pandangan. Nabi Muhammad terbiasa melakukan hal tersebut, seperti yang dikabarkan dalam hadits riwayat Imam Muslim, dari sahabat Abdullah bin Abbas yang menuturkan, "Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bangun dari tidurnya, lantas duduk seraya mengusap wajahnya dengan tangannya".
Dalam akun YouTube pribadinya, Ustadz Adi Hidayat menuturkan bahwa tujuan dari menghilangkan bekas kantuk adalah untuk membangun kesadaran sebelum seseorang berdoa maupun melafalkan kalimat thayyibah. Dengan begitu setiap doa yang diucapkan, ayat-ayat Al-Qur'an yang dibaca, dan nilai-nilai spiritual yang dimohonkan kepada Allah akan tersambungkan dengan khusyuk. Selain itu, akan lebih mendatangkan ketenangan dalam jiwa.
3. Membaca sepuluh ayat terakhir surah Ali-Imran

Setelah perasaan diri lebih tenang dan rasa kantuk berangsur hilang, sunnah selanjutnya ialah membaca sepuluh ayat terakhir dari surah Ali-Imran. Sementara itu, menurut Ustadz Adi Hidayat, jumlah ayat yang dibaca kurang lebih adalah sebelas ayat karena dimulai dari ayat ke-190 sampai penghujung surah Ali-Imran, ayat ke-200. Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Ibnu Abbas berkata, "Rasulullah tidur sampai separuh malam, atau menjelang tengah malam atau lewat sedikit, beliau
lalu bangun, lantas beliau duduk dengan mengusap wajahnya, setelah itu beliau membaca 10 ayat terakhir surat Ali Imran, lalu beliau berwudhu’ dan menyempurnakannya, kemudian beliau shalat malam".
Surah Ali-Imran sendiri dalam Al-Qur'an merupakan surah yang ke-3 dan tergolong surah Madaniyah. Menurut Ustadz Adi Hidayat, jika seorang muslim membaca sebelas ayat terakhir dari surah Ali-Imran tersebut, maka ia akan mendapatkan banyak hikmah. Beliau menuturkan bahwa di antara hikmah membaca ayat-ayat tersebut, salah satunya adalah benar-benar akan dibimbing oleh Allah menjadi pribadi ulul albab (orang yang berakal) yang sesungguhnya.
4. Membaca doa bangun tidur

Orang yang tidur bukan hanya sekadar istirahat saja, tetapi saat itu Allah Ta'ala juga tengah mematikan jiwa mereka. Untuk itu, ketika seorang muslim masih mampu membuka matanya di pagi hari, sudah selayaknya ia mengucap rasa syukur lewat sebuah doa karena Allah Ta'ala masih memberikan ia kesempatan hidup. Doa bangun tidur yang masyhur di kalangan kaum muslimin yang diajarkan oleh Nabi Muhammad, seperti berikut ini.
الحَمْدُ لِلهِ الًّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ
Artinya, "Segala puji bagi Allah, Tuhan yang menghidupkan kami setelah Ia mematikan kami. Kepada-Nya lah kebangkitan hari Kiamat."
Tidak hanya menunjukkan rasa kesadaran dan ketergantungan seorang hamba kepada Allah Ta'ala, doa bangun tidur tersebut juga memiliki keutamaan lainnya. Beberapa keutamaan dari doa tersebut, yaitu bernilai pahala, memperoleh perlindungan dari Allah, dan mendapatkan keberkahan. Jangan sampai menjadi seorang yang sombong karena tidak mau berdoa.
Dengan melakukan adab-adab bangun tidur yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, umat Islam diharapkan dapat memulai hari dengan penuh kesadaran, niat yang baik dan keberkahan. Hal ini juga merupakan bagian dari upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan menjalani hidup sesuai dengan ajaran-Nya.