Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Ambisi Harus Tetap Diimbangi Kemampuan Berpikir Realistis 

ilustrasi bekerja (pexels.com/William Fortunato)
ilustrasi bekerja (pexels.com/William Fortunato)

Ambisi membuat seseorang tahu apa yang ingin dicapai. Kamu juga lebih termotivasi menunjukkan kinerja terbaik. Tapi ambisi juga tidak bisa dibiarkan menguasai diri. Kamu harus mengimbanginya dengan kemampuan berpikir realistis.

Ada alasan tersendiri mengapa ambisi harus diimbangi oleh hal tersebut. Tapi yang jelas itu semua untuk kebaikanmu. Inilah lima alasan yang menjelaskan bahwa ambisi harus tetap diimbangi dengan kemampuan berpikir realistis. Simak baik-baik!

1. Kemampuan berpikir realistis bikin ambisi tetap terjaga

ilustrasi bekerja (pexels.com/Sam Lion)
ilustrasi bekerja (pexels.com/Sam Lion)

Tidak salah ketika kamu memiliki banyak ambisi dalam hidup. Mungkin dari segi karir kamu ingin memperoleh jabatan yang cukup tinggi. Atau bisnismu berkembang luas dan lebih unggul daripada pesaing.

Tapi ambisi harus diimbangi kemampuan berpikir realistis. Hal ini bikin ambisimu tetap terjaga. Kamu tidak berekspektasi terlalu tinggi, namun juga tidak patah semangat. Kamu tetap berjalan sesuai kemampuan sampai meraih kesuksesan.

2. Ambisi yang diimbangi pikiran realistis bikin kamu lebih mudah meraih tujuan

ilustrasi bekerja (pexels.com/George Milton)
ilustrasi bekerja (pexels.com/George Milton)

Semua orang bisa dengan mudah menentukan ambisi yang ingin dicapai. Tapi tunggu dulu, apakah ambisimu realistis? Dan sudahkah kamu menentukan strategi yang tepat untuk meraihnya?

Ini menjadi salah satu alasan mengapa ambisi harus diimbangi kemampuan berpikir realistis. Selain berambisi, kamu juga mampu membuat perencanaan yang cermat. Hal ini bikin tujuan hidup lebih mudah untuk diraih.

3. Kemampuan realistis mengontrol ambisimu agar tidak kelewat batas

ilustrasi bekerja (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi bekerja (pexels.com/Gustavo Fring)

Mungkin kamu pernah memiliki segudang ambisi. Tapi kadang ambisi yang kamu susun juga tidak realistis. Kamu meragukan pencapaian yang begitu besar dan hampir mustahil untuk diraih. Fenomena ini sering dijumpai di lingkungan sekitar.

Hal tersebut jadi alasan mengapa dalam berambisi harus disertai pikiran yang realistis. Dalam berambisi kamu juga harus mengontrolnya agar tidak kelewat batas. Pikiran realistis membuatmu tahu mana ambisi yang bisa dicapai dan mana yang harus ditinggalkan.

4. Ambisi yang diimbangi kemampuan berpikir realistis bikin kehidupanmu lebih tenang

ilustrasi bekerja (pexels.com/Keira Burton)
ilustrasi bekerja (pexels.com/Keira Burton)

Ambisi memiliki dua sisi berlawanan. Jika ambisi yang kamu susun tepat, kamu jadi lebih termotivasi melakukan yang terbaik. Tapi saat ambisimu tidak terkontrol, pikiran justru terbebani.

Oleh karena itu, ambisi juga harus diimbangi dengan kemampuan berpikir realistis. Kehidupan jadi lebih tenang karena kamu tahu mana ambisi yang bisa dicapai dan mana yang sekiranya di luar jangkauan. Ambisi yang kamu susun tidak membebani diri.

5. Kemampuan berpikir realistis menjauhkanmu dari ambisi toksik yang merugikan diri sendiri

ilustrasi bekerja (pexels.com/Monstera)
ilustrasi bekerja (pexels.com/Monstera)

Seberapa sering kamu terjebak dalam ambisi toksik? Tidak dapat dimungkiri jika ambisi toksik terlihat menyilaukan mata. Kamu sampai terobsesi dan mendedikasikan seluruh hidup hanya untuk meraih ambisi toksik tersebut.

Padahal ambisi juga harus diimbangi dengan kemampuan berpikir realistis. Dengan demikian kamu jadi tahu mana ambisi yang mampu mendorong ke arah lebih baik. Serta tahu mana ambisi menjerumuskan yang seharusnya tidak dipertahankan.

Bukan salahmu memiliki ambisi dalam hidup. Tapi ambisi ada yang membawa dampak positif dan menjerumuskan ke arah negatif. Oleh karena itu, penting untuk mengimbanginya dengan kemampuan berpikir realistis agar ambisimu tetap terkendali.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tania Stephanie
EditorTania Stephanie
Follow Us