Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Kamu Jangan Pernah Ragu untuk Menulis, Coba Aja Dulu!

ilustrasi seorang penulis (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi seorang penulis (pexels.com/Mikhail Nilov)
Intinya sih...
  • Tidak ada yang berhak menghakimimu, karena kamu tidak sedang berkompetisi
  • Kamu bebas berekspresi dan menyalurkan emosimu melalui tulisan
  • Sesederhana apa pun tulisanmu, ia punya nilai dan bisa menjadi inspirasi bagi orang lain
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah tidak, kamu ingin menulis, tapi kamu masih dirundung keraguan? Terus kepikiran, siapa sih yang mau baca tulisanku? Memangnya tulisanku sudah bagus dan menarik?

Nah, daripada terus berasumsi yang belum tentu benar, tidak ada salahnya kamu mulai menulis dari sekarang juga. Lima hal ini di bawah ini bakal membantu untuk menghilangkan keraguanmu. Yuk, baca sampai selesai ya.

1. Tidak ada yang berhak menghakimimu

ilustrasi seorang penulis (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi seorang penulis (pexels.com/Gustavo Fring)

Tidak ada yang berhak menghakimi tulisanmu. Kamu tahu kenapa? Karena kamu tidak sedang berkompetisi. Tidak ada juaranya, apalagi pemenangnya. Hanya kamu saja. Sebagai personal yang merdeka atas tulisanmu.

Nah, makanya itu, tidak usah takut. Tulislah tentang hal-hal yang ada di dekatmu. Misal, seberapa manis orangtua memperlakukanmu selama ini, berapa banyak kenangan indah yang sudah kamu lalui dengan mereka. Itu semua akan nampak elok sekali kalau kamu abadikan pada untaian kata-kata yang isinya adalah suaramu sendiri.

2. Kamu bebas berekpresi

ilustrasi seorang penulis (pexels.com/Vitaly Gariev)
ilustrasi seorang penulis (pexels.com/Vitaly Gariev)

Mengeluarkan ekspresi itu perlu kamu lakukan. Apalagi dengan sebuah tulisan. Kamu bebas menuangkan unek-unekmu. Silakan tulis apa yang sedang kamu rasakan. Kamu tengah bersedih? Jangan tahan perasaanmu. Jangan sungkan. Bebaskan hatimu. Sampaikan luka dan dera yang selama ini kamu lalui. Setelahnya kamu bakal merasa sedikit lega. Percayalah, dengan menulis, kamu menyalurkan emosimu. Jadinya kamu bisa lebih stabil untuk mengendalikannya.

Kemudian, kalau kamu tengah berbahagia, silakan tulis. Buat catatan tentang hal-hal kecil yang hari ini membuatmu tersenyum. Itu dapat menjadi refleksi dirimu untuk senantiasa bersyukur di masa depan nanti. Syahdu sekali, kan?

3. Sesederhana apa pun tulisanmu, ia punya nilai

ilustrasi seorang penulis (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi seorang penulis (pexels.com/Gustavo Fring)

Sesederhana apa pun tulisan yang kamu lahirkan, bukan berarti ia tidak punya nilai. Kamu jangan pernah meremehkannya. Barangkali bagimu hanya cerita-cerita keseharian yang tidak begitu menarik, tapi bisa saja bagi orang lain itu adalah pelipur lara, inspirasi, atau motivasi yang tidak sengaja mereka temukan.

Tulisan yang sederhana terkadang justru lebih mudah diterima oleh orang lain. Lewat kalimat-kalimat yang lebih dekat, orang yang membaca tulisanmu dapat merasakan kalau kamu tidak sedang membuat jarak. Sebab tidak perlu bahasa yang rumit untuk menyampaikan pesan-pesan paling berkesan dari dalam hatimu.

4. Tulisan itu bagian dari dirimu

ilustrasi seorang penulis (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi seorang penulis (pexels.com/Mikhail Nilov)

Tulisan itu bagian darimu. Bukan bagian dari orang lain. Karena tulisanmu itu berisi tentang kamu. Siapa kamu, apa cita- citamu, seberapa kamu cinta sama hobimu, dan kamu itu spesial serta istimewa dengan warnamu sendiri.

Hal itu bisa kamu lukiskan pada tulisanmu. Kamu bercerita panjang lebar, apa rencana kecil yang ingin kamu mulai, dan apa tujuan besar yang ingin kamu capai. Semua kamu simpan diam-diam. Sampai kemudian kamu menjelma menjadi pribadi yang sukses dan berkualitas.

Setelah itu, kamu catat lagi perjalanan yang selama ini kamu tempuh. Berserta dengan suka dukanya. Satu hal yang kamu pahami, bahwa tulisan itu menyimpan memori untuk jangka panjang.

5. Kamu akan jatuh cinta dengan tulisanmu

ilustrasi seorang penulis (pexels.com/Arina Krasnikova )
ilustrasi seorang penulis (pexels.com/Arina Krasnikova )

Percaya atau tidak, suatu nanti kamu akan jatuh hati sama tulisanmu sendiri. Tidak ada yang menyuruhmu. Tapi hatimu yang akan ucapkan itu. Sebab kenapa? Tulisan itu punya magisnya sendiri. Kamu akan kembali tersentuh. Bahkan sampai menangis ketika membaca kisah-kisah yang selama ini kamu abadikan. Kamu terharu sama perjalanan hidupmu yang hebat dan kuat.

Kesimpulannya, daripada kamu kebanyakan mikir, mending kamu langsung nulis dari sekarang juga. Kemudian buktikan sendiri manfaat yang akan datang kepada dirimu. Sudah siap?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us