TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Langkah Melalui Emosi Negatif dengan Mindfulness

Happy mind, happy life

pexels/Kaboompics .com

Setiap orang tak luput dari emosi negatif seperti sedih, marah, kecewa, bersalah, bingung, takut, kesepian, dan lainnya. Emosi ini wajar dialami karena tekanan dari beberapa hal, seperti masalah keluarga, hubungan, hingga pekerjaan.

Alih-alih menyangkal, orang yang mengalami emosi negatif justru lebih cepat pulih ketika mau menyadari dan mengenalinya. Mindfulness adalah salah satu cara mengidentifikasi lebih dalam bagaimana mengatasi emosi negatif tersebut.

Berikut ini beberapa langkah dalam menerapkan mindfulness secara sederhana. 

1. Buat tubuhmu menerima emosi negatif yang kamu alami

pexels/Andrea Piacquadio

Apakah tanganmu gemetar karena akan sidang skripsi? Apakah penyakit darah tinggimu kambuh ketika ada perubahan mendadak dalam pekerjaan? Atau, hal sederhana seperti ketika kamu sakit perut atau pusing ketika menghadapi persoalan sehari-hari?

Apa yang perlu dilakukan adalah menyadari kalau kamu tengah mengalami emosi yang sulit saat itu. Buat tubuh menerima emosi itu walaupun tidak mudah.

Kamu bisa menyadari apa yang ingin disampaikan tubuhmu. Ini akan membantumu mengenali apa yang terjadi sebelum krisis emosi yang lebih besar muncul. 

2. Identifikasi emosi negatif apa yang kamu alami dengan spesifik

pexels/Pixabay

Emosi negatif itu banyak bentuknya, mulai dari sedih sampai marah. Kamu harus mengenalinya dengan benar!

Kamu mungkin belum siap menerima emosi tersebut. Namun, kamu perlu tahu bahwa itu adalah apa yang dirasakan sekarang. Mengetahui emosimu secara spesifik, akan membantu untuk memberi respons yang tepat.

Alih-alih mengatakan "Aku sedang marah", mulai sekarang katakan "Ini adalah rasa marah", atau "Ini adalah rasa cemas". Saat mau mengenali emosi tersebut, mau gak mau, kamu akan menerimanya, terlepas apakah suka atau tidak.

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Mengekspresikan Emosi Negatif adalah Sebuah Keharusan

3. Menerima emosi tersebut sehingga kamu gak menyangkal atau mengabaikannya

pexels/Thought Catalog

Ketika kamu mengalami emosi tertentu, jangan menyangkalnya! Terima emosi yang hadir melalui pengalaman yang kamu rasakan saat itu.

Melalui mindfulness, kamu akan lebih mudah menyadari dan memahami hal tersebut. Misalnya, ketika temanmu tengah bercerita tentang kekesalannya terhadap hari sialnya padamu.

Kamu akan menanggapi dengan perasaan serupa untuk menunjukkan simpati. Kamu gak akan mengabaikan apa yang dia katakan hanya karena kamu ingin dia tak mengeluh. Ini mungkin sederhana, namun bisa diterapkan pada dirimu saat menghadapi emosi negatif.

4. Ketahui bahwa emosi tersebut tidak permanen

pexels/Palu Malerba Palu Malerba

Setiap emosi yang kamu rasakan, sifatnya tidak permanen. Mereka datang dan pergi setiap waktu. Beri ruang pada dirimu untuk observasi apa yang kamu alami. Beri perhatian dan kesabaran dengan beberapa pertanyaan seperti :

  • Apa dan di mana kamu harus merasakan emosi tersebut?
  • Apa yang kamu butuhkan sekarang?
  • Apakah kamu bisa mengatasinya sendiri atau membutuhkan bantuan orang lain?

Satu bagian dari midnfulness adalah gak ada sesuatu yang kekal. Bahkan ketika kamu mengalami emosi serupa secara berulang, ada waktunya kamu merasa damai dan terbebas dari emosi tersebut.

Dilansir dari Psychcentral, Jon Kabat-Zinn, peneliti dari University of Massachusetts mengatakan bahwa :

That they are like waves that rise up in the mind and then subside. You may also notice that they are never quite the same. Each time one comes back, it is slightly different, never exactly the same as any pervious wave.”

5. Menanyakan dirimu secara kritis tentang akar dari emosi negatif yang muncul

pexels/Startup Stock Photos

Setelah kamu mau menerima emosi yang muncul, beri waktu pada dirimu untuk investigasi akar masalah yang menyebabkan emosi negatif tersebut. Kamu dapat bertanya pada dirimu dengan pertanyaan seperti :

  • Apa yang memicu kamu mengalami emosi tersebut?
  • Apa yang menyebabkan perasaan itu muncul kembali?
  • Apa yang menyebabkan kamu tidak nyaman dengan apa yang kamu alami sekarang?

Baca Juga: Jangan Dipendam, 5 Alasan Mengapa Emosi Negatif Juga Perlu Dikeluarkan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya