5 Alasan Kenapa Mengekspresikan Emosi Negatif adalah Sebuah Keharusan

Jika sekarang kamu masih menyimpannya, segera sampaikan ya

Hampir setiap hari kita berurusan dengan emosi. Emosi merupakan ekspresi yang wajar dan sering disampaikan seseorang. Hal ini sangat penting untuk mempermudah maksud serta kondisi yang dialami orang tersebut ketika berinteraksi. Ada banyak emosi yang sering kita keluarkan dan terbagi menjadi dua jenis, yaitu emosi positif dan emosi negatif.

Perasaan seperti rasa senang, suka, bangga, percaya diri, merupakan emosi positif, sedangkan perasaan yang cenderung kita hindari seperti, marah, kecewa, takut merupakan emosi negatif.

Terkadang emosi negatif yang tidak terkendali seringkali berdampak buruk bagi diri sendiri bahkan orang lain. Padahal setiap emosi yang terbentuk dalam diri kita memerlukan proses pengendalian agar tidak tersalurkan dalam bentuk yang merugikan.

Namun sayangnya, orang-orang salah memahami bahwa emosi negatif haruslah dipendam dan tidak diutarakan. Tentu pernyataan ini tidak sepenuhnya tepat, karena yang dimaksud adalah agar menyalurkan emosi negatif kepada sesuatu yang positif.

Jika kamu terus memendam emosi negatif, hal tersebut justru berdampak buruk bagi dirimu. Di bawah ini terdapat 5 alasan kenapa memendam emosi negatif merupakan keputusan yang buruk dan tidak tepat.

1. Emosi negatif sewaktu-waktu akan datang lagi

5 Alasan Kenapa Mengekspresikan Emosi Negatif adalah Sebuah KeharusanPexels/Leah Kelley

Karena setiap hari kita menjalani banyak aktivitas, hal tersebut memungkinkan banyak emosi yang akan keluar. Memendam emosi negatif terus-terusan akan membuatnya menumpuk dan berakibat fatal dalam jangka panjang.

Jika kita tidak pandai mengelola dan menyalurkan emosi negatif, bisa-bisa tumpukan emosi yang selama ini kita pendam bisa diarahkan kepada orang yang salah.

2. Emosi negatif yang menumpuk berpengaruh terhadap kesehatan mental

5 Alasan Kenapa Mengekspresikan Emosi Negatif adalah Sebuah KeharusanUnsplash/Kuo-Chiao Lin

Sudah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa menumpuk emosi negatif berdampak pada kesehatan mental seseorang. Emosi negatif akan sering meracuni pikiran kita yang bisa mempengaruhi kualitas hidup yang kita jalani.

Susah tidur, tempramental, atau mudah lelah adalah beberapa dampaknya. Beberapa psikolog juga menyarankan untuk mengekspresikan emosi negatif dengan benar, karena emosi negatif merupakan reaksi perasaan yang wajar diterima siapa pun.

Baca Juga: 5 Cara Efektif untuk Mengendalikan Emosi Negatif dalam Diri

dm-player

3. Mengungkapkan kesedihan akan membuatmu baik setelahnya

5 Alasan Kenapa Mengekspresikan Emosi Negatif adalah Sebuah KeharusanPexels/Spencer Selover

Mengekspresikan kesedihan merupakan contoh yang baik untuk menyalurkan emosi negatif. Menceritakannya kepada orang lain dan tidak menutup-nutupi apa yang terjadi bisa membuat diri kita menjadi lebih baik setelahnya.

Pengalaman orang lain yang telah mengalami kasus serupa bisa menjadi saran yang baik. Tujuannya adalah agar diri kita bisa belajar dari apa yang terjadi bukan larut dalam emosi tersebut.

4. Menerima keadaan adalah satu langkah menyelesaikan masalah

5 Alasan Kenapa Mengekspresikan Emosi Negatif adalah Sebuah KeharusanPexels/Pixabay

Mungkin emosi yang timbul dalam perasaan kita merupakan reaksi dari suatu masalah dalam hidup kita. Menyikapi masalah bisa dengan beragam cara, salah satu langkah awalnya adalah menerima keadaan.

Emosi negatif yang sempat keluar menimbulkan rasa marah atas apa yang terjadi. Jika itu yang kamu alami, mengungkapkan emosimu akan membuatmu menerima keadaan dan membantumu berpikir lebih jernih. Sehingga keputusan yang kamu ambil tidak dilatarbelakangi oleh emosi negatifmu.

5. Karena kamu memiliki orang lain dan tidak harus menanggungnya sendiri

5 Alasan Kenapa Mengekspresikan Emosi Negatif adalah Sebuah KeharusanPexels/bruce mars

Tidak ada seseorang pun yang nyaman dengan emosi negatif terus-menerus. Karena itu kamu tidak harus menanggungnya sendiri. Teman dekatmu merupakan orang yang bisa menerima keluh kesahmu selama ini. Sayangnya sebagian stigma yang ada di masyarakat mendiskreditkan salah satu golongan.

Salah satunya adalah bahwa “laki-laki tidak boleh menangis”, karena stigma tersebut sebagian laki-laki (terutama), memilih diam dan memendam masalahnya agar tidak terlihat lemah. Memang laki-laki harus terlihat kuat dan berwibawa namun bukan berarti tidak boleh mengeskpresikan emosi negatifnya.

Emosi negatif kapan pun bisa terjadi dalam diri kita. Sedikit demi sedikit tumpukan emosi negatif yang tidak disalurkan dengan tepat akan berakibat fatal terhadap kondisi kejiwaan kita.

Baca Juga: Ini 5 Emosi Negatif yang Paling Berbahaya, Rusak Kualitas Hidupmu

thariq bintoro Photo Verified Writer thariq bintoro

Member IDN Times Community ini sudah tidak malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya