Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Umumnya orang berhaji ketika sudah berusia lanjut. Hal ini terjadi karena berbagai macam faktor salah satunya adalah keterbatasan dana dan proses antri haji yang cukup lama. Namun dalam sesi Hijrah "Lifestyle in Muslim Way" IMS2020 (18/1), ketiga narasumber yang hadir percaya bahwa haji muda seharusnya menjadi gaya hidup masa kini. Kira-kira apa ya alasannya?
1. Haji muda juga termasuk hijrah
Anggota Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) A Iskandar Zulkarnain/ IDN Times Panji Galih A Iskandar Zulkarnain, anggota Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menyebut bahwa haji muda merupakan bentuk dari hijrah. Apabila generasi muda sudah melakukan haji tentu kesalehan sosialnya akan semakin bertambah.
"Karena kan terkadang anak-anak muda ini kan kayaknya kok gak pantes gitu ya berhaji. Tapi, bagaimanapun juga, kita kan ingin menuju Indonesia emas 2045. Sehingga, dengan adanya Haji lebih muda kita akan menghasilkan generasi muda dan nanti memiliki kesalehan sosial," kata Zulkarnain di Gedung The Tribrata Darmawangsa, Jakarta Selatan, Sabtu (18/1).
2. 90 persen ibadah haji membutuhkan fisik yang kuat
Anggota Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) A Iskandar Zulkarnain/ IDN Times Panji Galih Zulkarnain melanjutkan bahwa 90 persen ibadah Haji membutuhkan fisik yang kuat. Hal inilah yang menjadi alasan pihaknya mendorong Gerakan Haji Muda. Dia mencontohkan, saat Tawaf umrah harus mengelilingi sebanyak tujuh kali. Belum lagi ditambah dengan Sa'i. Total, ada 10 km yang harus dilalui para jemaah.
"Belum kita nanti Wukuf di Arafah. Belum tahun ini, musimnya musim panas. Jadi itu merupakan suatu keharusan. Kan Haji muda, pada saat muda kita ingin ibadah di sana, ibadahnya bisa full. Bisa sempurna, dan bisa nolong orang lain," ujarnya.
Baca Juga: IMS 2020: Tip Cepat Umrah dan Naik Haji ala Jurnalis Woro Windrati
3. Dengan berhaji ketika muda, kita akan semakin memancarkan gaya hidup islami dalam kehidupan sehari-hari
Abdul Mujib. 18 Januari 2020. IDN Times/Panji Galih Aksoro Abdul Mujib, Guru Besar Psikologi Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menyebutkan bahwa dengan haji di usia muda, seseorang akan semakin megaplikasi gaya hidup Islami dalam kehidupan sehari-hari.
Apa yang ia maksud sebagai gaya hidup Islami adalah berperilaku sesuai nilai-nilai kebajikan yang termaktub dalam Alquran dan Hadis, yang juga dianjurkan oleh agama lain, seperti berkata jujur hingga berperilaku positif.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
"Perilaku yang positif pasti berimplikasi kepada dampak psikologis, tidak stres, tidak depresi dan seterusnya, gampang menyesuaikan diri dengan orang lain, bisa mengembangkan potensinya dan juga secara spiritual akan baik," ungkapnya.
4. Ingin menjadi haji muda? Langkah pertama yang perlu kamu lakukan, mendaftar!
Woro Windrati. 18 Januari 2020. IDN Times/Panji Galih Aksoro Turut hadir sebagai narasumber, presenter Kompas TV, Woro Windrati menceritakan pengalamannya memutuskan naik haji pada usia muda.
"Saya sempat ragu. Waktu itu saya masih berusia awal 30 tahun. Selain itu masalah materi, godaan duniawi juga banyak. Entah itu belanja, kebutuhan anak, dan saya juga suka jalan-jalan," ungkapnya.
Ia mengatakan memang berbagai pertimbangan tersebut banyak dilakukan semua orang. Namun, apabila memang berniat naik haji dan umrah, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mendaftar.
"Naik haji itu akan selalu molor ketika terlalu banyak pertimbangan. Jadi langkah ya dilakukan ya, mendaftar," lanjutnya.
Baca Juga: Penuh Jatuh Bangun, Ini Kisah Hijrah 3 Selebriti yang Menginspirasi