TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Kenyamanan Hidup Saat Memiliki Sifat Toleransi yang Tinggi

Kamu tidak tertekan oleh standar kesempurnaan

ilustrasi saling menghargai sesama (unsplash.com/Duy Pham)

Toleransi merupakan sikap dimana seseorang bisa menunjukkan perilaku saling menghargai. Baik terhadap diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Apalagi saat menghadapi kebiasaan dan pola pikir berbeda.

Sifat toleransi yang tinggi bukan sekadar keterampilan hidup bermasyarakat. Tapi juga turut membawa dampak positif dalam hidup. Menjadi manusia yang memiliki sifat toleransi tinggi, kamu akan merasakan sejumlah kenyamanan. Berikut tujuh di antaranya.

1. Relasi yang baik dengan diri sendiri

ilustrasi perempuan bahagia (unsplash.com/Brooke Cagle)

Tanpa disadari kita kerap bersikap keras kepada diri sendiri. Contohnya memaksa agar selalu sempurna. Atau kamu menginginkan dirimu berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan orang lain. Seolah tidak mau menerima sisi kekurangan dan kelemahan.

Kondisi demikian tidak terjadi saat kamu memiliki sifat toleransi yang tinggi. Alih-alih merasa terpuruk, kamu justru memiliki relasi yang baik dengan diri sendiri. Tidak hanya menerima sisi kelebihan, tapi juga mampu berlapang hati dengan kekurangan serta kelemahan.

2. Hubungan harmonis dengan masyarakat sekitar

ilustrasi berdiskusi (unsplash.com/Melanie Stander)

Manusia memang sudah ditakdirkan menjadi makhluk sosial. Dalam beberapa hal butuh berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Tidak harus berkomunikasi panjang lebar, bentuk interaksi tersebut bisa tercermin melalui tegur sapa.

Memiliki sifat toleransi yang tinggi adalah suatu keberuntungan. Hubungan dengan masyarakat sekitar berlangsung harmonis. Kamu tidak mempermasalahkan beragam perbedaan yang hadir. Sebaliknya, bisa menempatkan diri dalam lingkungan masyarakat dengan baik.

Baca Juga: 7 Kiat Menghindari Mental Block, Berikan Toleransi pada Diri

3. Tidak tertekan oleh standar kesempurnaan

ilustrasi perempuan bahagia (unsplash.com/Naassom Azevedo)

Dalam beberapa hal kita memang tidak bisa memaksakan kehendak. Karena yang namanya hidup pasti memiliki sisi keterbatasan. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk menanamkan sifat toleransi dalam diri.

Memiliki sikap toleran tidak menjadi sebuah beban. Darinya, justru mampu memperoleh kenyamanan hidup. Kamu menjadi individu yang mampu mengelola ekspektasi secara bijaksana. Standar kesempurnaan tidak dijadikan sebagai satu-satunya patokan.

4. Tidak merasa tertekan oleh perbedaan pola pikir

ilustrasi berdiskusi (unsplash.com/Icons8 Team)

Manusia adalah makhluk hidup yang kompleks. Hal ini turut dibuktikan oleh keragaman berpikir. Kamu bisa mencermati argumen dan gagasan dari masing-masing orang. Salah dalam menyikapi perbedaan pola pikir bisa menimbulkan konflik dan perselisihan.

Menjadi hal berbeda saat kamu memiliki sifat toleransi yang tinggi. Perbedaan pola pikir dari masing-masing orang tidak dijadikan sebagai masalah. Tidak ada perasaan tertekan dan terbebani. Dengan adanya sifat toleransi, kamu mampu menghargai sisi keunikan masing-masing individu.

5. Mampu menyesuaikan diri dengan baik

ilustrasi berdiskusi (unsplash.com/Adam Winger)

Kita memang tidak bisa mengendalikan pengaruh di lingkungan sekitar. Beberapa hal mungkin ada yang sesuai dengan kehendak. Sedangkan keputusan dalam pendapat tertentu justru bertolak belakang dengan keinginan.

Menjadi manusia dengan sifat toleransi yang tinggi, sejumlah kenyamanan hidup akan dirasakan. Terutama menyangkut kehidupan bermasyarakat. Kamu mampu menyesuaikan diri dengan baik di berbagai situasi. Termasuk memiliki kemampuan memahami sudut pandang orang lain.

6. Sikap fleksibel dalam menerima perubahan

ilustrasi perempuan tersenyum (unsplash.com/LinkedIn Sales Solution)

Lingkungan bersifat dinamis. Kamu selalu menghadapi perubahan di setiap waktu. Baik dari cara berpikir, kebiasaan, maupun perubahan dalam tindakan kecil dan sepele. Pada faktanya tidak semua orang siap menghadapi perubahan.

Namun demikian, tipe orang yang memiliki sifat toleransi tinggi memiliki cara tersendiri menghadapi perubahan. Mereka justru menanamkan sikap fleksibel dalam diri. Dalam menghadapi perubahan tidak menampilkan respon menolak dan bermusuhan. Sebaliknya, justru belajar menerima dan menyesuaikan diri.

Baca Juga: 5 Cara Mengajarkan Sikap Toleransi pada Anak, Hargai Perbedaan!

Verified Writer

Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya